14. Sweety Boy

135 29 0
                                    


"Huhuuu cantik nyaaaa"

"Makasih"

"Mau dibeliin apa hem???"

"Gak"

"Bando mickey mouse lagi? Baju pikachu?"

"Gue bilang enggak Jin"

"Ya kamu diem mulu, aku jadi bingung Jisoo"

Jeka yang duduk di depan pasangan itu hanya memalingkan wajahnya sambil berdiri meninggalkan mereka berdua.

Bagaimana bisa, umur udah harusnya mampir ke KUA eh ini malah berantem ala ala anak remaja.

Tapi waktu tadi liat marahnya Jisoo pacarnya sepupu Jeka, Jin.

Jeka jadi inget Yeri.

Emang cewek cerewet sekalinya marah terus diem tuh paling serem. Kayak waktu Yeri marah gara gara Eunbianca. Diem mulu. So gak mau di ganggu.

Baru saja Jeka merogoh ponselnya dari saku celana tak lama teman Jin yang kebetulan temannya Jeka juga datang. Berseru heboh seperti biasanya.

Jeka berdecak malas mendengar suara gaduh dirumah nya. Tapi tetap melanjutkan niatnya, menelpon Yeri.

"Yeri lagi ngapain?"
"Belajar tapi males"
"Yah gimana sih calon dokternya gue.. "
"Yeri bukan calon dokter"
"Oh ya, calon istri"
"Lagi gak mau digombalin"

Jeka refleks mengangkatkan kedua alisnya setelah itu tertawa kecil.

"Siapa yang gombal?"
"Jeka lah siapa lagi yang bisanya hanya gombal"
"Oh gak mau gombal doang? Mau pembuktian?"
"Gak usah"

Jeka mengulum bibir menahan tawa tapi malah pecah dan tertawa gemas mendengar penolakan datar dari gadis disebrang sana.

"Capek sekolah ya?"
"Mau cepet udahan aja"
"Mau cepet udahan sekolah atau cepet gue nikahin?"

Tak lama Yeri menjawab dengan suara malasnya.

"Jekaaaaaa..... "
"Apaaaaa???"
"Udah ah"

Benar benar ya, Juvanka Kahendra ini usil.

"Yaudah sana belajar lagi"
"Males ih"
"Terus ngapain itu? Lagi ngepaku tembok?"

Jeka menanyakan itu saat mendengar suara ketukan samar. Tapi Yeri segera menjawab bukan dengan nada kesalnya.

Yeri ini ya, kalo kesel kenapa gak langsung matiin sambungan telpon aja. Bikin Jeka makin menjadi kan.

"Ya kali aja gitu lagi ngebangun.. "
"Ngebangun apaan?"
"Rumah tangga kita"
"JEKA UDAH YA!"
"ASTAGFIRULLAH YER KUPING GUE!"

Hening. Jeka memindahkan ponselnya ke depan, melihat masih tersambung atau tidak.

"Yer???"

"Yeri?????"

"Heh bayi?????"

"Udah matiin Yeri mau belajar"

"Yaudah sana, sekarang fokus dulu gak usah dipikirin ngebangun rumah tangga mah biar gue aja"



"Yaudah sana, sekarang fokus dulu gak usah dipikirin ngebangun rumah tangga mah biar gue aja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Besoknya sebelum Jeka ke kampus Jeka mampir dulu ke minimarket.

Ingat jika hari ini hari pertama Yeri ujian.

Jeka membeli satu kotak minuman rasa coklat dan dua bungkus permen yupi kesukaan Yeri.

Selesai membayar belanjaanya, Jeka meminta satu kertas kecil pada kasir dan meminjam pulpen.

Menuliskan,




semangat yeri dari juvanka kahendra.




Se niat itu dan se sayang itu.

Kalo di inget inget. Jeka yang selalu deket banyak cewek belum pernah tuh sampai bertingkah semanis ini tapi kalau omongan sih jangan ditanya.

Sesampai disekolah Yeri, Jeka duduk didalam pos satpam. Menunggu Yeri datang.

Saat terlihat gadis cantik dengan rambut yang dia kuncir kuda berjalan memasuki gerbang sekolah Jeka buru buru keluar.

"Semangat heh"

Jeka melihat Yeri yang memperlihatkan wajah kaget tidak menyangka dengan sedikit rona merah di pipinya.

"Diminum, biar pinter"

Yeri mengangguk patuh dan menerima pemberian Jeka.

Aduh Juvanka Kahendra sekarang jadi merasa seperti sweety boy tau gak sih.

Perjalanan pendekatan pada Yeri walau tidak berjalan mulus tapi menurut Jeka dia sudah berhasil.

Sudah berhasil mendapatkan hati Yeri.

Masih ingat janji Jeka? Masih ingat omongan Kak Daffa pada Yeri?

Yang saat itu Jeka bukan gak mau seriusin Yeri tapi dia pengen Yeri fokus sekolah.

See?

Jeka ada diujung masa pendekatan.

Selesai ujian Jeka mau kasih kepastian buat Yeri.
















Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang