17. Kamar Jeka

178 30 4
                                    


Hari ke 14 Yeri resmi pacaran dengan Jeka.

Seperti para pasangan lainnya, mereka menghabiskan waktu bersama, telponan sampai larut malam. Enggak ada yang bikin bosen.

Ya iya sih, pacaran nya belum lama.

Dan malam minggu ini Yeri diajak sama Jeka main ke rumahnya. Kata Jeka sih gini,




"Main main ke rumah, siapa tau direstuin sama mamah."




Gimana Yeri gak kesemsem kalo cara ngerayu nya kayak gitu.

Sampai dirumah Jeka, Yeri disuguhin sama halaman rumah yang kecil tapi suasana nya nature. Banyak tanaman hijau dengan kolam ikan kecil ditengah.

"Siapa yang melihara ikan?" tanya Yeri.

"Aku," jawab Jeka sambil ketawa kecil.

Yeri yang ada dibelakang Jeka bukan ikut masuk ke dalam malah belok ke kolam ikan kecil.

Jeka berbalik dan menghampiri Yeri.

"Dulu sering beli ikan cupang buat diadu sama temen terus dimarahin sama si mamah gara gara mati dan jadi bangke, nah waktu udah kelar sekolah baru mamah bolehin beli ikan dan bikin ini kolam," cerita Jeka.

"Jadi, Jeka suka sama ikan? Kok gak nyangka... "

"Kenapa pake gak nyangka sih?"

"Cowok petakilan biasanya lebih suka ngoprek barang kayak Kak Daffa noh"

Jeka senyum, "Ayo masuk"

Waktu Yeri masuk dengan Jeka disebelahnya langsung disambut sapaan ramah oleh wanita cantik yang hidung dan bola matanya mirip dengan Jeka.

"Yeri, tante... " Yeri mencium tangan mamah Jeka.

Mamah Jeka membalas dengan pelukan hangat dan tepukan pelan pada punggung Yeri.

Yeri langsung ngerasa tenang dan seneng karena udah di welcome sehangat ini.

"Cantiknya.. " puji mamah Jeka.

Jeka yang duduk di sofa jadi senyum senyum gak jelas.

Setelah mamah Jeka ngobrol sebentar sama Yeri, mamah Jeka pamitan. Katanya ada urusan sama temen arisan nya.


Bisa dibilang Jeka pinter banget gak sih milih waktu yang tepat buat ngajak Yeri ke rumah?

Hahaha gak gitu sih gak gitu.


"Kalo Ayah?" tanya Yeri pada Jeka yang sedang mengambil minuman dari kulkas.

"Ayah, gak tau. Gak usah dibahas," jawab Jeka.

Yeri menutup mulutnya dan mengambil sebotol minuman yang Jeka kasih.

Jeka duduk disebelah Yeri, "mamah sama bokap pisah udah lama"

Yeri mengangkat alisnya sedikit kaget. Dia ngerasa salah bawa ke pembahasan yang sensitif.

Jeka menoleh melihat Yeri yang jadi terdiam.

"It's okay sayang... gak apa apa.. " ucap Jeka sambil mengelus pucuk kepala Yeri, "wajar kok nanya"

"Hehe iya"

"Oh ya, waktu itu gue pernah bilang mau buatin rumah sakit. Gue udah gambar desain nya, mau liat?"

Yeri jadi menoleh penuh pada Jeka.

Mengingat bahwa itu hanya candaan biasa.

"Masa sih? Serius?"

Jeka mengangguk dan meraih lengan Yeri.

Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang