23. Taringnya Gak Tajam

152 30 3
                                    


aku pake alur cepet kayaknya, jadi please give me a lot of comment so i can update extra part.


Perihal pesan singkat kemarin, selain Lisa adalah mantan gebetan Jeka dia temen Jeka. Dan Jeka jujur semua itu ke Yeri.

Jadi, gak ada alasan lagi buat Yeri marah sama Jeka.

Yeri menghargai Jeka yang jujur ke Yeri.

(walau tetep aja, sakit)

"Masih ngerjain tugas?" tanya Yeri lewat sambungan telpon.

Jeka memindahkan ponselnya ke telinga sebelah kiri oleh satu tangan dan satu tangannya lagi sibuk memegang penggaris yang tegak lurus diatas kertas karton.

"Masih"

"Dari tengah malem belum tidur?!"

"Ya gimana, gak beres beres"

"Kan batas selesai nya besok"

"Sore ini gue mau ketemu lo, Yeri..... "

Suara decakan dan helaan nafas kesal terdengar jelas dari sebrang sana, "gak usah ketemu Jeka istirahat aja biar besok presentasi nya konsen. Ya?"

"Enggak iya. Udah gak apa apa napa sih, anak arsi udah biasa begadang toh mau dikumpulin nya lusa tetep aja sekalinya ngerjain tugas bakal sampai malem"

"Tapi--"

"Nanti sore gue jemput"

"Yeri gak mau. Mau dirumah aja"

"Iya dirumah gue"

"Ishhhh Jeka... Istirahat aja"

"Yaudah kalo misalnya gak mau, gak maksa"

"Yaudah.."

"Kalo tiba tiba kangen jangan salahin"

Jeka memutuskan sambungan telponnya dan menaruh ponsel diatas meja sebelah karton besar yang berisi gambar desain dari pensil.

Jeka melirik ponselnya dan jadi memikirkan wajah kesel dengan helaan nafas kesal dari sosok Yeri, kekasihnya.

Dengan gesit Jeka kembali mengerjakan tugasnya. Mau tak mau harus beres sekarang.




 Mau tak mau harus beres sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yeri liat aja Jeka yang main"

"Harus ikuatan main,diajarin.."

"Gak bisa, gak ngerti"

Jeka menoleh penuh pada Yeri disebelahnya, "gue tuh paling gak bisa diemin pacar sendiri gara gara game"

Yeri melihat ke Jeka sekilas dan langsung memalingkan wajah dengan senyum yang gagal ia sembunyikan.

Gak tau ya, hanya gitu doang padahal tapi rasanya Yeri senang. Kayak jadi sesuatu yang spesial gitu lah..

Jeka melihat gadis cantik yang saat dua jam lalu menolak untuk diajak bertemu jadi gemes sendiri.

Tangan Jeka terulur menyubit pipi mulus Yeri dengan gemasnya.

Iya, setelah dua jam telponan Yeri jadi nyesel gitu nolak ajakan Jeka buat ketemu. Walau masih pikirin Jeka yang ngerjain tugas dari malem, tetep aja Yeri gabut dirumah.

Kayak biasanya, kakaknya sibuk semua.

Yeri udah coba buat nonton film, baca buku, cari tahu tentang jurusan kuliah sampai akhirnya kepikiran Jeka.

"Jeka.."
"Apa?"
"Udah beres?"
"Baru aja beres"
"Yeri gabut"
"Tidur aja"
"Ihh"
"Apa?"
"Gak"
"Katanya gak usah ketemu dulu...."
"Yaudah"
"Yaudah gak usah"
"Iya"
"Hahahaha iya iya gue jemput sambil ke minimarket dulu beli jajan dirumah gak ada makanan"

Itu telpon sekitar tiga puluh menit yang lalu sebelum Yeri akhirnya duduk santai dikasur Jeka dengan Jeka disebelahnya memegang stik playstation.

"Makanan favorit selain yupi?" tanya Jeka.

"Nasi lah," jawab Yeri sekenanya karena sekarang ia sibuk membuka beberapa bungkus yupi dan dia jadikan satu diwadah. "Makanan favorit Jeka selain sup?" tanya Yeri.

"Strawberry"

"Itu mah buah"

"Strawberry nya bukan dibuah"

"Cake? Apasih..."

"Lipblam"

Sungguh smooth kalo urusan nyepik Jeka tuh, setiap kata kata nya kayak udah dirangkai gitu.

Ah, Juvanka Kahendra mamah kamu dulu ngidam apa? kok mulutnya bisa semanis ini sih, astaga....

"Jeka pake lipblam?" tanya Yeri dengan polosnya mengunyah permen yupi.

Jeka mengerucutkan bibirnya, "kalau makan yupi jadi polos gini ya?" tanyanya dengan iseng dan nada malas dibuat buat.

"Hahaha jangan mulai, ada mamah Jeka."

Sumpah. Jeka gak nebak kalau Yeri ternyata ngerti maksud Jeka, Jeka iseng aja. Tapi, Yeri?

Pake bawa bawa kalimat, jangan mulai ada mamah.

Liar udah pikiran Jeka.

Yeri tuh imut tapi omonganya pedes dan cerewet.

Yeri tuh bayi tapi pikirannya kadang gak bisa ketebak dan ya gitu...

Udah Jeka bilang dari awal, Yeri tuh beda titik.

"Eh kamera baru?" tanya Yeri tiba tiba membuyarkan lamuran sang pacar.

"Ha?Ah.. Udah lama," jawab Jeka.

"Kok baru liat?" tanya Yeri kembali melihat kamera diatas meja belajar Jeka.

"Waktu Yeri kesini, kamera lagi dipinjem sepupu"

"Ohhhhh"

"Tau gak dipinjem buat apa?"

"Ya gak tau lah"

"Buat photo sama pacarnya"

"Ohhhhh"

Yeri masih fokus ngunyah permen yupi, btw.

"Gue juga mauuuuuu"

"Mau apa? Nih," Yeri menyodorkan wadah kecil berisi permen yupi.

"Ih mau photo bareng pacar maksudnya," Jeka geleng geleng kepala, "ini lama lama gue gigit ya gemes!"

Jeka mendekat pada Yeri, dengan berseru pelan Yeri menghendari Jeka, memundurkan diri.

Jeka masih dengan wajah gemasnya pura pura akan menyerang Yeri, Yeri tertawa kecil saat Jeka mulai memperlihatkan giginya seperti singa yang siap memakan mangsa didepannya.



"Taringnya gak tajam gak serem," celetuk Yeri menghindari Jeka dibalik bantal.



"Tuh kan makin gemes," tangan Jeka menarik lengan Yeri dan Yeri mengalungkan guling pada Jeka tapi Jeka membalas dengan menyubit hidung Yeri buat Yeri jadi mengerang sakit menunjukan ekspresi wajah aneh pada Jeka bikin gelak tawa Jeka meledak begitu saja.















...

AKU MAU :)

AKU INGIN :)

SANGAT INGIN :)

eh btw, gue tuh nunggu ada yang komen "anjir jeka kayaknya semua dia tembak" pasalnya eunbianca sama lisa tuh gue kasih satu titik dialog yang sama, sama sama korban php jeka, sama sama nolak jeka..

dan ternyata kalian semua tidak menyadari


YAHHHH SUDAH LAH


Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang