21. Tukang Laundry

130 28 2
                                    


Selesai makan bareng, Yeri ngobrol ngobrol iseng bareng mamahnya Jeka. Kayak ngomongin rumah dimana sampai mau lanjut kuliah kemana.

"Haha iya tante.. " jawab Yeri. Setelah itu ia menoleh pada ponsel Jeka yang bunyi dan menampilkan notifikasi pada layarnya.

Mamah Jeka yang balik buka buku majalah dan Jeka yang lagi dikamar mandi buat Yeri jadi beranikan diri buat ambil ponsel Jeka.

Lagian, wajarkan?

Saat ponsel Jeka ada ditangan Yeri dan Yeri bisa jelas melihat notifikasi chat yang datang,








Lisa: temenin dirumah gak ada siapa siapa








Mata Yeri bener bener panas. Tangannya refleks menjauhkan ponsel Jeka darinya.

Lisa siapa?

Kenapa harus minta temenin ke Jeka?

Pertanyaan itu terus berkecamuk dipikiran gadis mungil yang sekarang menahan tangis dengan menggigit bibirnya dan mengepalkan tangan sekuat kuatnya.

Hanya pesan singkat seperti itu padahal. Tapi berhasil bikin hati Yeri seperti terhantam benda tajam.

Tapi perempuan mana yang tak sakit hati jika menemukan pesan dengan kalimat seperti itu diponsel pacarnya?

Yeri menghela nafas pelan dan menengadahkan kepalanya saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.

Jeka menghampiri Yeri yang masih duduk dimeja makan.

"Yer--"

"Yeri mau pulang sekarang," ucap Yeri memotong ucapan Jeka.

Jeka mengernyitkan dahi bingung.

"Apasih baru beres makan udah pulang aja"

"Ya, Yeri mau nya pulang"

"Kenapa?" tanya Jeka jadi pelan karena sang mamah yang duduk tak jauh dari mereka berdua.

"Yeri ngantuk"

"Tidur dikamar gue"

"Yeri mau nya tidur dirumah"

"Ini kan rumah Yer?"

"Jeka, Yeri mau pulang." ucap Yeri dengan nada tak mau dibantah.

Jeka jadi kaget melihat raut wajah Yeri yang terlihat kesal dan ingin marah.

"Mamah bilang apa?" tanya Jeka suara pelan dengan nada serius tapi menenangkan.

"Bilang apa? Gak bilang apa apa"

"Terus Yeri kenapa?"

Yeri tak menjawab.

Jeka menghela nafasnya dan masuk kamar mengambil jaket dan kunci mobil.

Setelah berpamitan pada mamahnya Jeka. Yeri dan Jeka segera masuk kedalam mobil.

Diperjalanan Yeri hanya diam. Jeka pun begitu.

Jeka sebenernya bingung, bingung banget malahan.


"Lagi PMS?" tanya Jeka.


Yeri menggelengkan kepala dan Jeka mengatupkan bibirnya.

Jeka memberhentikan mobilnya didepan rumah Yeri.

Yeri bersiap keluar tapi lengannya dicegah oleh Jeka.

"Apasih?"

"Harusnya aku yang nanya, kamu kenapa?"

Yeri diam tak menjawab.

"Sumpah, kalo mamah ngomong yang bikin kamu sakit hati bilang ke aku. Mamah ngomong apa?"

"Enggak mamah gak ngomong apa apa"

"Terus? Ini kamu kenapa Yer?"

Yeri menelan ludahnya dan menoleh menatap Jeka tepat.


"Lisa siapa?"


Yeri bisa liat muka Jeka yang kaget dengan gerakan bola mata yang entah kemana arahnya.

Yeri masih menunggu jawaban dari Jeka.

Sedangkan didalam hati Jeka sudah mengumpat ribuan kata kasar untuk dirinya sendiri.


"I-itu tukang laundry"


Yeri mengangkat satu alisnya tak percaya.


"Anak futsal, seragamnya sering laundry ke dia"


Yeri tak habis pikir dengan jawab dari Jeka. Dirinya mendecih dan tertawa hambar.




"HAHAHA MANA ADA SIH TUKANG LAUNDRY BADAN BAGUS KAYAK MODEL. ITU TUKANG LAUNDRY NYA ATAU BRAND AMBASADORNYA?!"




Setelah meledak seperti itu Yeri membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Jeka.

Segera masuk dan mengunci pagar rumahnya.

Jeka terdiam. Melongo begitu saja.

Tapi beberapa detik kemudian dia mengerjap sadar sambil mengumpat,

"Anjing, ngapain aing diem."

Jeka keluar mobil dan mencoba membuka pintu pagar rumah Yeri sambil meneriaki nama Yeri berulang kali.

Jeka merogoh saku mengeluarkan ponselnya. Demi apapun, dari sebelum masuk kamar mandi Jeka baru buka ponselnya sekarang.

Jadi..daritadi dia gak sadar. 









Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang