20. Sayur Sop

136 31 2
                                    


"Bu, jangan dibilangin ke siapa siapa"

"Kenapa memangnya?"

"Orang tua saya pemilik pasar ini, bisa gusur pedagang secara langsung mau siang ini pun bisa"

"O, Oh, iya iya. Ini Wortel nya setengah harga aja ibu kasih"

"Nah gitu bu, nih." Jeka memberi uang pada penjual dan langsung mengambil satu keresek hitam berisi wortel.

Yeri yang ada disamping Jeka jadi membelalak kaget.

"Aww sakit!" sahut Jeka saat pukulan keras mendarat dibahu nya.

Yeri memukul untuk kedua kalinya, "itu wortel jadi haram!"

Jeka mengulum bibir sambil mengedipkan mata, mengisyaratkan supaya Yeri diam.

"Daritadi susah banget di tawar, timbang wortel doang." Bisik Jeka gemas.

Yeri agak berjinjit untuk lebih dekat dengan telinga Jeka, "ya kalo timbang wortel doang kenapa harus bohong sih?!" bisik Yeri tak kalah gemas.

"Gimana de? Masih ada yang kurang?" tanya ibu pedagangnya.

Mereka berdua mengerjap. Antara Jeka yang udah mau kabur dan Yeri yang malah tetep minta Jeka untuk bayar lagi.

"Jeka ih," sahut Yeri sambil menyenggol siku Jeka.

Jeka menghela nafas dan merogoh saku mengeluarkan dompet.




"Nih bu, calon istri saya sholeh katanya suruh bayar lagi."




Dan si ibu pedagang menerima uang, "jadi beneran gak orang tua punya pasar ini?" tanyanya memastikan.

"Anggap aja beneran bu. Makasih."

Jeka menggandeng Yeri bergegas dari pedagang sayuran itu. Sedangkan Yeri hanya nahan ketawa liat Jeka yang gagal usil.

"Mau belanja apalagi?" tanya Jeka.

"Tinggal daging ayamnya," jawab Yeri.

Jeka bersama Yeri menyusuri pasar. Pasar gak begitu ramai, karena udah siang. Lagian ini rencana mendadak, tadinya Jeka pulang ngampus mau langsung tidur dirumah tapi mamah Jeka malah suruh buat jemput Yeri dan ngajak Yeri masak bareng.

"Satu kilo aja ya mas," sahut Yeri.

"Siap neng," jawab pedagang ayam.

Yeri keluar pasar bareng Jeka disebelahnya.

"Ada lagi gak?"

"Enggak udah cukup"

"Yer"

"Hm?"

"Tadi tukang ayam nya liatin lo mulu"

Yeri ketawa, "masa iya? Yeri cantik kali"

"Bukan, dia liatin soalnya ada yang aneh"

"Apa?" Yeri jadi merogoh saku mengeluarkan ponsel dan bercermin, "lipstick Yeri gak rapih? atau--"

"Aneh.. Karena ada bidadari secantik ini masuk pasar"

Yeri hanya tersenyum samar terus masuk mobil.

Selama pacaran Jeka gak pernah bawa motor lagi. Kemana mana selalu naik mobil. Yeri pernah tanya kemana motornya dan Jeka hanya jawab ada di garasi.

Sampai dirumah, Yeri langsung masak bareng mamahnya Jeka. Sedangkan Jeka sendiri masuk kamar, tidur.

"Tante, capek gak punya anak kayak Jeka?"

"Pake nanya," mamahnya Jeka menoleh pada Yeri, "padahal dia anak satu satunya tapi kayak ngurus anak banyak.. Pecicilan, gak mau diem, susah kalo dibilangin"

Yeri hanya ketawa.

"Kamu sendiri? Capek punya pacar kayak Jeka?" tanya mamahnya Jeka dengan nada bercanda.

"Ya gitu tan.. "

"Hahahaha, kalo Jeka macam macam ke kamu bilang sama tante ya?" ucap mamahnya Jeka sambil mengangkat jari telunjuk seolah mengingatkan.

"Siap tante!" ujar Yeri sembari mengangkat tangan memberi hormat.

Mamahnya Jeka tertawa dan mencubit pelan pipi Yeri.

Dan Yeri tersenyum senang, kembali memasukan sayuran pada panci berisi air yang masih dimasak.

"Sayur sop tuh makanan kesukaannya Jeka"

"Oh ya?"

"Iya, kalo misalnya nganter tante ke pasar Jeka selalu ngajak beli bahan masakan buat sayur sop"

"Suka nganterin ke pasar ternyata?"

"Itu juga harus dipaksa dulu sih. Tapi kalau tadi dia semangat ke pasar, karena bareng Yeri katanya"

Lagi lagi Yeri dibuat ketawa dan tersenyum senang, ngerasa udah deket banget sama mamahnya Jeka.

Tak lama dari beres masak dan siap buat makan, Jeka bangun langsung bergabung dimeja makan.

"Tadi kuping Jeka panas mah, kayaknya ada yang ngomongin.. "















...
kirain aku lapak ini bakal sama rame nya kayak lapak maknae on top, ternyata enggak sih hahahahhahaa jadi bingung mau bikin target kayak autor lain tapi aku tuh gak tegaan (padahal kalian tega gak pernah kasih vote)

WKWKWKWKW BERCANDAAAA

Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang