26. Tamparan Keras Hari Ini

172 32 7
                                    

Yang sider mulu,

Yang sider mulu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-


"Pindah lah ke depan, gue jadi kayak supir"

"Dibilangin kita tuh kan lagi marahan"

Jeka mendecak dan kembali mengemudikan mobilnya sembari melirik sekilas Yeri yang duduk santai dibelakang sambil memainkan ponselnya.

"Main game apasih?" tanya Jeka.

"Jangan nanya nanya astaga......"

"Kenapa? Karena lagi marahan?"

"Iya"

Jeka terkekeh gemas, tangannya yang panjang meraih ponsel Yeri dari depan buat Yeri kaget dan berseru,

"Ehhhhh yang bener nyetirnya!"

Jeka nya malah ketawa kembali mengemudikan mobil dengan tenang setelah melihat layar ponsel Yeri yang memperlihatkan beberapa ekor cacing dan makanan kecil.

"Apaan main game cacing doang serius amat," ledek Jeka.

Yeri mengerucutkan bibir dan mengambil ponselnya yang Jeka simpan dikursi depan yang kosong.

"Bodo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jeka ih cobain ini!"

"Jekaaaaaaa cotton candy nya beli dua????"

"Jeka Jeka, Yeri mau photo sebelah sini"

"Gantian gantian Jeka sama Yeri photo"

"Ihhhh gemessss"

"Ini boneka poni nya mirip ya kayak yang Jeka kasih"

"Buruan Jeka lari keburu penuh!!!"

Jeka tertarik pasrah untuk kesekian kalinya ikut lari lari kecil pindah kesana kemari tapi walau begitu senyumnya terus tercetak lebar dan kadang suara tawa nya terdengar keras tak lupa tangannya terus mencubit gemas pipi gadis yang sekarang memegang lengan Jeka erat saat masuk ke wahana rumah hantu.

"Hushhhhh.." bisik Jeka tepat ditelinga Yeri bikin Yeri refleks bergidik.

"Ih kaget!" ucap Yeri sambil memukul bahu Jeka.

Lima menit berada wahana rumah hantu akhirnya Yeri dan Jeka keluar. Jeka bisa liat sedikit keringat disekitar pelipis dahi Yeri, "gak usah masuk lagi dasar penakut"

Yeri masih dengan rasa tegangnya hanya mengehela nafas saat Jeka meledeknya.

Jeka membuka kantong kecil Yeri mengambil beberapa helai tisu tanpa perintah Jeka mengusap keringat dipelipis dahi Yeri dengan pelan dan lembut.

"Udah beres marahannya?"

Yeri mengerjap jadi ingat jika ia sedang marah pada Jeka.

Tapi mood Yeri tuh sekarang lagi seneng banget, jadi lupa aja gitu kalo lagi kesel sama Jeka.

Ah, untuk kesekian kalinya Jeka berhasil ngambil hati Yeri.

Yeri yang bungkam dan Jeka yang beres mengelap keringat dipelipis Yeri jadi saling pandang sesaat beberapa detik kemudian,

"Hehe"

Yeri nyengir sambil megang perutnya yang baru saja berbunyi dan Jeka hanya nahan tawa.

Selesai makan Jeka nganterin Yeri pulang. Dimobil Yeri gak lagi duduk dibelakang, dia sekarang asik pegang kamera Jeka liat hasil photo photo tadi.

"Yer selama gue hunting photo baru kali ini nemuin objek yang tepat"

"Oh ya?"

"Iya, objek tepat yang indah yang berhasil ditangkap oleh lensa kamera gue dan itu Yeri"








Yeri masuk kerumah dengan kamera Jeka ditangannya, bersenandung pelan sambil jari tangannya terus menekan beberapa tombol dikamera hitam itu.

"Yeri bego anjing"

Umpatan kasar tepat didepan wajah Yeri buat Yeri jadi terlompat kecil kaget.

Yeri yang merunduk pada kamera sekarang jadi melihat lelaki jangkung didepannya yang sedari tadi menatap Yeri dengan tajam.

"Dari pertama lo ketemu dia, gue udah bilang jangan. Tapi karena gue ngerti apa yang sebenernya lo rasain jadi gue kasih kesempatan buat lo deket sama dia tapi gak gini anjir Yer"

Yeri membeku seketika, kakak lelakinya tak biasa memarahinya malahan tidak pernah. Paling marah bercanda gak dengan wajah serius seperti sekarang.

"Gue bilang kalo lo ada apa apa karena dia, bilang ke gue Yer"

Yeri menelan ludahnya coba menguasai diri jadi ingat luka disudut bibir Jeka yang sudah pasti itu akibat dari Daffa.

"Sumpah lo bego. Yeri yang sering gangguin joyi, yang sering ketawa gak jelas bareng kak seulgi, yang kalo ada apa apa pasti bilang ke gue berantem sama gue, mana? Yang ada sekarang lu dikamar mulu telponan sama si gagang gayung, besoknya ketemuan sama si gagang gayung lagi, bucin"

Yeri mengerutkan dahi jadi mengangkat satu alisnya.

"Kak Daf, Yeri udah dewasa"

"Dewasa tuh ngerti untuk manage dirinya sendiri dan lo enggak"

"Kok jadi gini sih?!"

"Gue takut lo kenapa kenapa, lo sekarang dikit dikit mewek, cengeng, hanya gara gara tuh gagang gayung"

"Yeri bisa selesain masalah Yeri sendiri"

"Tapi lo gak bisa ngertiin diri lo sendiri, jangan jadi cewek bego yang mau disakitin. Sekarang lo putusin Jeka terus kuliah."

Lelaki jangkung itu pergi dari hadapan Yeri bikin Yeri jadi lemes, bingung dan kaget.

Semua yang dikatain Daffa bener bener berhasil bikin Yeri tertampar.












...
ihhh aku salah ngasih hint deh wkwkwkwk

harusnya gak aku note di part kemaren, harusnya aku kasih note itu di part ini atau gak part selanjutnya

kemaren kejauhannnnnnnn

malah bikin kesel ya wkwkwkwk dikira aku biarin jeka yang nyakitin yeri

yuk selanjutnya kita lihat sisi dari sudut pandang berbeda yuk ^____^

Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang