~ Klien Baru Felix ~

5.2K 117 6
                                    

Sementara Sisca masih asyik dengan Brondongnya, Felix mulai gencar mencari klien baru untuk perusahaannya. Dengan mengerahkan tim Account Executive-nya, Felix mulai mendapatkan klien baru dari group perusahaan Property dan Logistics, yang memang sedang marak sekarang ini.

Dengan klien barunya Felix mulai mengubah strategi, tidak ingin terjebak pada hubungan di luar bisnis. Pengalaman bekerja sama dengan Sisca, memberikan banyak pelajaran pada Felix, sehingga hanya tergantung pada satu klien yang besar, begitu ada masalah, perusahaannya langsung goyang.

Tapi memang susah, Felix lelaki yang masih muda dan tampan, selalu memikat hati wanita. Kadang keramahan dan kebaikan Felix sering disalah-tafsirkan oleh kliennya. Salah satu bos perusahaan property, yang masih lajang, cantik juga seksi, sudah mulai kerap datang kekantor Felix.

Namanya Adriana, seorang wanita indo keturunan Jerman. Nama yang identik dengan penggoda, dan Adriana memang sangat menggoda secara fisik. Bagi Adriana menjual property bukanlah hal yang sulit, meskipun dia bukan bagian penjualan, tapi sebagai bos, Adriana kerap terjun langsung untuk menjual property-nya.

Karena Adriana dan Felix hampir seusia, sehingga Adriana biasa memanggil Felix cukup namanya saja, tidak perlu dengan mas atau pak Felix, Felix juga begitu, karena dengan memanggil nama, bagi mereka lebih mengakrabkan satu sama lainnya.

Melihat Adriana ini jadi teringat sosok Adriana Lima, model seksi Victoria Secret, yang beberapa tahun yang lalu sangat populer. Bibirmya yang sensual, payudara dan bokongnya begitu seksi, kulitnyapun tidaklah terlalu putih, karena dia berdarah Jawa dan Jerman, maka terlihat sangat sempurna.

Suatu siang Adriana datang ke kantor Felix, untuk membahas konsep TVC Beverly Regency miliknya, yang sedang gencar dipasarkan. Adriana mengemukakan konsepnya, dan Felix memberikan masukan, selama Felix memberikan masukan, Adriana selalu menatap Felix,

"Kamu jangan cuma kasih masukan buat proyek ini aja dong, aku juga dikasih masukkan." Ucap Adriana sambil mengerlingkan matanya menggoda Felix

"Ya dong, ntar ada gilirannya kamu aku masukan." Balas Felix

"Auuhg..mau dong." Adriana sambil mencolek Felix dengan genit.

Felix hanya membalasnya dengan senyuman, dia tidak ingin Adriana tambah kasmaran. Sementara Adriana dengan gestur tubuhnya terus berusaha untuk mencuri perhatian Felix, sepertinya dia sudah tidak sungkan lagi terhadap Felix, sehingga ketika Felix membuat presentasi konsep iklannya, di laptopnya, Adriana menempelkan dadanya di bahu Felix.

"Kamu demam ya Dri?" Goda Felix

"Kok demam sih say? Aku segar bugar gini dibilang demam?" Adriana balik bertanya dengan sedikit manja

"Soalnya hawa tubuh kamu hangat gitu sih.. "

"Kamu yang bikin aku demam Fel, responnya lama sih."

"Ada waktunya ntar, kamu menyalurkan hawa panas tubuh kamu."

"Ow ya? Kapan dong waktunya?"

"Udah deh, kamu fokus dulu sama kerjaan kita ini, kalau ini sudah beres, baru kitanya bekerja." Goda Felix lagi

"Iiih mau dong, yuk deh kita tuntaskan ini kerjaan." Balas Adriana sambil mencium pipi Felix.

Felix terus melanjutkan pekerjaannya, Adriana semakin menempelkan dadanya di bahu Felix, dia merasa Felix sudah mulai merasakan gairahnya. Sambil tangan kanannya menunjuk-nunjuk ke arah laptop, tangan kirinya merangkul bahu Felix, dengan demikian dadanya pun ditempel ke bahu kanan Felix.

Felix berusaha untuk konsentrasi, sesekali dia melihat kearah pintu, takut kalau sekretarisnya masuk.

"Kenapa sih Fel? Kayaknya kamu gelisah banget?" 

"Aku takut aja kalau tiba-tiba sekretarisku masuk."

Di kasih tahu begitu Adriana bukannya malah takut, dia malah semakin menjadi-jadi. Tangan kanannya mulai membuka kancing kemeja Felix, dan meraba-raba dada Felix.

"Aduh kamu membuyarkan konsentrasi aja Dri, gak kelar ini nanti." Bisik Felix

"Itu mah bisa kapan aja kamu kerjakan fel, aku gak buru-buru kok." Ujar Adriana

Bibirnya mulai menyentuh bagian telinga Felix, sementara tangannya tetap mengelus dada Felix yang bidang, Felix sudah mulai tergoda. Dia ingat ketika awal kencan dengan Sisca yang juga agresif seperti Adriana, di mana mereka kencan pertama di ruang kerja Felix. Felix kuatir dia akan terjebak asmara untuk kedua kalinya.

"Dri inikan proyek pertama kerjasama kita, boleh gak ini kita tuntaskan dulu." Felix kembali mengingatkan Adriana

"Permainan ini kita tuntaskan dulu Fel, baru pekerjaan." Rayu Adriana dengan cuek.

"Dri kita gak lakukan di sini deh kayaknya."

Adriana menghentikan aksinya

"Emang kamu punya ruangan lain selain ruang kerja ini?"

"Ya gak, maksud aku kita keluar."

"Jakarta macet Fel, ginian sih gak butuh waktu lama kali... "

Adriana menarik Felix ke toiletnya, dan Felix tidak ada alasan lagi untuk tidak mengikuitnya.

"Aku cuma butuh pelepasan Fel, gak usah ribet deh."

Di dalam toilet, Adriana langsung bercumbu dengan Felix dengan sangat angresif. Dua mahluk yang sedang dibuai nafsu durjana tersebut, tidak hirau lagi dengan keadaan di sekitarnya. Keduanya larut dalam cinta terlarang, dan Felix kembali lupa dengan janjinya pada Alexis. 

Adriana sangat menikmati semua perlakuan Felix, yang membuaikannya dalam kenikmatan sesaat dan dia ingin segera menuntaskan Quikie Sex-nya bersama Felix, Adriana pun akhirnya sampai pada klimaksnya.

Sebaliknya Felix belumlah apa-apa, sehingga dia begitu kecewa pada Felix, 

"Kok kamu belum sih Fel, curang ihh kamu!!"

Adriana berusaha untuk meneruskan permainan, namun Felix menolaknya secara halus, meskipun dia sendiri belumlah terpuaskan, 

"Seharusnya kita bisa melakukan lebih dari ini Dri."

"Sebagai perkenalan, waktu yang singkat, ini sudah lebih dari cukup Fel" Jawab Adriana dengan rasa yang puas.

Bersambung.. 

Love Affair [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang