Akhirnya Felix tidak bisa menolak ajakan Sisca, tidak ada pilihan lain selain dari mengikuti keinginan Sisca. Felix mendekati Sisca, dipeluknya Sisca dari belakang. Felix menciumi leher Sisca yang jenjang, dan Sisca mulai menggelinjang.
Felix melepaskan tali Bath robes yang dikenakan Sisca, sehingga bagian depan Sisca terbuka. Sambil terus mencium leher dan bahu Sisca, tangan Felix bergerilya ke sekujur lekus tubuh Sisca yang masih sangat kencang. Sisca membalikkan badannya, dan membuka kancing kemeja Felix.
"Inilah yang aku suka dari kamu fel, kamu sangat romantis, dan tahu kelemahanku." Puji Sisca
"Brendo hanya pelampiasan, dia tidak romantis, dia ingin aku memperlakukan dia seperti ibunya."
Felix tidak terlalu hirau dengan apa yang dikatakan Sisca, dia terus mencumbu Sisca dengan sangat lembut. Seluruh pakaian Felix sudah dilepaskan Sisca, begitu juga Sisca. Felix membaringkan Sisca di tempat tidur, dia mulai mencumbu bibir Sisca.
Sementara tangannya membelai dengan lembut lekuk tubuh Sisca. Posisi Felix ada di sebelah kanan Sisca, tangan kirinya merangkuk leher Sisca, sementara, tangan kanannya mulai bergerilya.
Sisca tidak kalah kreatif, tangan kanannya menggerayangi area vital Felix, tangan kirinya merangkul leher Felix. Keduanya begitu dimabuk asmara. Felix mulai melakukan fore play dengan menstimulasi bagian kewanitaan Sisca, Sisca pun mulai mendesah.
Tanpa disadari Felix, Sisca memasang sebuah kamera tube yang sangat kecil di dalam kamar tersebut, terekam adegan bercinta antara dia dengan Felix, sepertinya Sisca sedang merencanakan sesuatu.
Antara terpaksa dan masih suka, Felix berusaha untuk menyenangkan Sisca, namun di balik itu ada bahaya yang sedang mengancam Felix. Sisca berusaha menikmati permainan Felix, agar video yang sedang merekam hubungan intim mereka terkesan benar-benar real, tidak ada keterpaksaan Felix dalam melakukannya.
Sisca sangat dominan mengendalikan permainan, dan Felix pun seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, dia menuruti semua keinginan Sisca yang memang hypersex. Sisca mengambil posisi woman on top, agar dia bisa mengendalikan Felix.
"Ayo Fel, lebih fokus dong, aku sudah mau klimaks nih.. " Bisik Sisca dengan napas yang mulai tersengal
Felix membalikkan tubuh Sisca, sekarang dia yang memegang kendali, sambil terus menggerakkan pinggulnya diantara kedua paha Sisca, Felix pun menstimulasi dada Sisca, dan Sisca mulai merintih begitu keras, dan napasnya semakin memburu kencang.
Keduanya bersimbah peluh, Felix tergolek disisi Sisca, dan Sisca memeluk Felix dengan perasaan yang sangat senang.
"Fel, seperti biasa, ini belum berakhir, kita akan meneikmatinya lagi sepanjang malam ini."
"Tapi Sis, kita masih bekerja ... aku pikir ini sudah cukup!!"
"Udahlah Fel, gak usah mikirin kerjaan, ini saatnya kita bersenang-senang."
"Aku kasihan sama Alexis, dia sudah mengorbankan pekerjaannya, demi keutuhan rumah tangga kami."
"Felix!! Aku gak suka kamu membicarakan Alexis, saat kita sedang berdua." Bentak Sisca, yang kecewa terhadap Felix.
Felix pun tidak meneruskan ucapannya, namun dalam hatinya begitu penuh rasa bersalah, dia merasa sudah mengingkari komitmennya dengan Alexis. Dia tidak bisa bayangkan, bagaimana jika Alexis tahu, bahwa dia sudah kembali selingkuh dengan Sisca.
Felix benar-benar sudah terperangkap dalam permainan Sisca, sangat di luar dugaannya kalau Sisca sangat cemburu dengan Alexis. Felix mulai dibayangi berbagai ketakutan, hubungannya dengan Sisca membuatnya tidak begitu nyaman, mau diakhiri tapi dia kuatir dengan berbagai ancaman Sisca, yang semakin menggila.
Siaca secara tidak langsung ingin merebut Felix secara utuh, baginya Felix adalah laki-laki seutuhnya. Secara penampilan dia sangat flamboyan, secara fisik pun sangat kekar dan proporsional. karir yang cukup bagus, dan sangat professional. Itulah laki-laki yang diidamkan Sisca selama ini.
Sisca memilih untuk melajang, hanya karena tuntutan kesempurnaan terhadap seorang lelaki. Ada lelaki yang di matanya sangat sempurna, tapi sayangnya sudah berkeluarga. Inilah yang membuat Sisca begitu iri dan benci pada Alexis, karena Alexis lebih beruntung daripada dia.
Sisca kembali mengumbar kebenciannya kepada Alexis, dan itu sangat menjengkelkan Felix,
"Kenapa sih kamu begitu bangga pada Alexis? perempuan rumahan yang gak ada apa-apanya!!"
"Yah, gimana pun dia adalah ibu dari anak-anakku Sis! Aku hanya merasa berdosa pada dia, karena selama ini aku mengkhianati dia."
"Bukan cuma kamu Fel yang sudah berkhianat, Alexis juga pernah mengkhianati kamu."
Felix agak kaget mendengar ucapan Sisca, sehingga dia balik bertanya dengan Sisca,
"Kamu tahu dari mana Alexis sudah mengkhianati aku?"
"Suatu saat aku akan kasih tahu kamu, dengan siapa dia pernah mengkhianati kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair [ COMPLETE ]
RomanceCerita ini sudah di edit ulang dan diperbaharui dengan membuang adegan vulgarnya. Cerita ini sudah selesai [ COMPLETE ] Cerita Dewasa 18+: sepasang suami isteri yang sudah kehilangan rasa, karena terlalu sibuk dengan kepentingan masing-masing, sehin...