~ Kegalauan Felix ~

3.5K 116 13
                                    

Dua hari setelah meninggalkan rumah, Felix tinggal di sebuah apartemen di bilangan Sudirman, tidak jauh dari kantornya. Dia mulai menjaga jarak dengan Adriana, meskipun terikat kontrak kerjasama. Sikap Felix yang berubah secara drastis, yang tidak lagi hangat pada Adriana, mengundang tanya Adriana.

Selepas mereka meeting untuk proyek iklan berikutnya, Adriana mencoba mendekati Felix yang terus berusaha untuk menjauhi Adriana,

"Aku gak suka deh Fel dengan segala sikap kamu akhir-akhir ini, kenapa sih kamu?" Tanya Adriana dengan ketus

Itu disampaikan Adriana, saat mereka berpapasan di koridor dekat toilet, Felix yang baru keluar dari toilet, dan akan kembali ke ruang meeting, dan Adriana mau menuju ke toilet.

"Ntar aku cerita, kalau waktunya sudah tepat." Jawab Felix

"Kenapa harus entar? Sekarang kamu bisa cerita kok!!" Desak Adriana 

Felix pergi begitu saja meningggalkan Adriana, Adriana tidak bisa terima perlakuan Felix, sambil menuju ke Toilet, Adriana mengirim pesan via WA pada Felix.

Felix membuka hapenya, begitu tahu ada notifikasi masuk,

"Felix, aku tunggu kamu di Pacific Place siang ini, nanti tempatnya di mana kita tentuin setelah ketemu aja."

Felix terlihat menepuk jidatnya, sebagai tanda dia sebetulnya tidak terlalu suka dengan rencana pertemuan tersebut, karena dia sudah tahu kalau ketemuan seperti itu, akan membuka peluang pertemuan yang lainnya, namun Felix tetap membalas pesan Adriana,

"Okey Dri, sampai ketemu nanti." Balas Felix.

Felix segera meninggalkan ruang meeting, untuk menghindari agar tidak ketemu dengan Adriana, karena meeting sudah selesai, dia kembali ke kantornya. Dalam perjalanan pulang ke kantor, Felix mencoba untuk telepon Alexis,

"Hallo Lex, gimana kabar kamu dan anak-anak?" 

"Baik kok, ga ada masalah, kamu gimana?" Tanya Alexis dengan datar

"Aduh, aku sih gimana ya ... susah aku mau ngomongnya, aku sewa apartemen dekat kantor Lex, aku kesepian tanpa kamu dan anak-anak."

"Yah nikmatin aja Fel, itukan resiko dari perbuatan kamu sendiri."

"Ya, aku memang salah Lex, semoga kita bisa kumpul lagi ya.. "

Alexis langsung memutus sambungan teleponnya dengan Felix, itu di luar dugaan Felix, dia gak nyangka kalau Alexis masih marh dengan dia.

Setelah menutup sambungan teleponnya dengan Felix, terlihat mata Alexis basah oleh airmata. Alexis tidak habis pikir dengan perilaku Felix, yang sangat sulit untuk berubah. Alexis mengalihkan semua kekalutan pikirannya dengan menyibukkan diri, melakukan berbagai aktivitas rumah tangga.

Pikiran Felix menerawang jauh, saat mobilnya melintas di jalan sudirman, dia tersentak kaget saat mobilnya hampir saja menghantam pembatas jalur lambat, untungnya tidak dalam kecepatan tinggi. Felix kembali fokus mengendarai mobil, yang sudah hampir sampai di kantornya.

Sesampainya di building, dimana kantornya berada, Felix menyerahkan pada valet parking, dia langsung turun dan masuk ke gedung. Kantor Felix sangat representatif, untuk selevel perusahaan perusahaan advertising yang cukup punya nama. Namun sayangnya Felix tidak terlalu fokus dalam menjalankan usahanya.

Belum lama dia sampai di kantor, sebuah notifikasi masuk di hapenya, sebuah pesan dari Adriana, yang mengabarkan kalau dia OTW ke Pacific Place, dan Felix juga langsung membalasnya,

"Sorry Dri, aku baru nyampe kantor, sebentar lagi aku jalan kesana."

Felix langsung kordinasi dengan stafnya di kantor, agar menyiapkan konsep kreatif untuk proyek baru dari perusahaan Adriana. Felix mendelegasikan semua tugasnya pada line producer-nya.

Setelah itu, Felix pun kembali bergegas meninggalkan kantor, menuju ke Pacific Place. Adriana sudah booking tempat di club lounge Ritz Carlton Club Level, di Pacific place. Sebuah executive lounge di mana Adriana biasa menjamu tamu-tamu perushaannya.

Felix sempat kaget juga, saat tahu Adriana booking tempat di Ritz Carlton Hotel, pikirannya mulai berkecamuk, dia kuatir Adriana sudah merencanakan sesuatu. Felix langsung telepon Adriana,

"Dri, kenapa harus di Ritz Carlton sih? Gak bisa ditempat lain aja?" 

"Gak usah kuatir Fel, kamu gak perlu parno deh, supaya tidak terlalu ramai dan terbuka."

Dalam pertemuan itu, Felix menceritakan kondisi terakhirnya, paska konflik rumah tangganya akibat ada yang kirim foto mesranya dengan Adriana, Adriana datar saja ekspresinya saat Felix menceritakan semuanya,

"Itu kok bisa-bisa ada yang membututi kita ya? Kamu tahu gak siapa kira-kira yang melakukannya?" Tanya Adriana 

"Aku gak tahu Dri, Alexis sangat murka begitu menerima foto-foto tersebut, dan aku harus mengalah untuk keluar dari rumah." Jawab Felix

"Pintu apartemenku selalu terbuka untuk kamu Fel.. "

"Wah, tambah cari perkara aku Dri, aku minta pengertian kamu aja, bahwa hubungan kita ada yang awasi."

"Okey, aku sih gak masalah, aku suka dengan hasil kerja perusahaan kamu, kamu gak usah kuatir, aku tidak campur adukkan urusan Asmara ini dengan kerjaan."

"Terima masih Dri, atas pengertian kamu."

"Aku hargai keterus-terangan kamu Fel, dan aku tidak akan memaksa kamu untuk menyukai aku."

Bersambung.. 

Love Affair [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang