The Story

94 3 0
                                    

Gender Switch

—_—'

Gadis itu kembali duduk di tempat yang sama, hari ini dia mengenakan kemeja putih, rok merah selutut dan sepatu Converse Merah. Gadis itu membuka buku yang sedari tadi dipeluknya, membuka dan membacanya dengan damai.

Itu adalah salah satu buku yang ditulis seorang penulis favorit Namu.

Namu menghampirinya, tidak membuka pembicaraan, hanya duduk di ujung sisi lain bangku taman itu dan mengguratkan goresan pensil di buku catatan yang selalu ia bawa.

Menguntai kata menjadi kalimat-kalimat hingga berkembang menjadi sebuah paragraf.

"Sore yang menyenangkan, terima kasih," Namu tiba-tiba berkata membuat gadis itu sedikit bingung.

Dan pertanyaan yang sama kembali tersirat dalam benak Namu, "Siapa namanya?"

Niatnya mantap terpatri, "Aku ingin memilikinya."

-Tamat-

















Gadis itu mendesah lega, buku kesekian yang ditulis penulis yang ia gemari lagi-lagi berhasil ia makan bulat-bulat.

Dia melangkah menyusuri jalan pulang.

Tiba-tiba dahinya berkerut, lagi-lagi menyadari sesuatu yang sedikit janggal pada buku kesekian karya 'si penulis' favoritnya itu.

Kali ini pun-

Buku yang ia baca-


Ia merasa tokoh dalam cerita itu adalah dirinya.

Dan untuk kesekian kalinya pula Seokjin mengusir jauh-jauh pikiran itu.

"Tidak mungkin- mungkin saja aku merasa seperti itu karena aku sangat mendalami ceritanya."

Di sisi lain pemuda itu menurunkan kaca mata yang tadi bertengger apik di wajahnya.

"Hahh...." Dia lega.

Sebuah buku lagi-lagi berhasil ia tamatkan.

.
.
.
.
.
.
.
.

StrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang