Propose

74 3 0
                                    

B×B

—_—'

Yoongi terkesiap, di tengah degup jantung yang menunggu sang pujaan hati bel rumahnya berbunyi.

Gugup dirasa seakan ingin bersembunyi dari dunia, namun di saat yang bersamaan hati berharap lebih untuk bertemu dengannya.

Pada akhirnya kakinya melangkah, semakin dekat dan semakin dekat. Dia membuka pintu rumahnya, celah tipis itu perlahan melebar dan menampilkan seorang pemuda tampan-






























-dengan seragam petugas pengiriman barang dan sebuah bingkisan kotak di atas telapak tangannya.

Pandangan rindu bercampur semangat dan gugup itu melebur, digantikan malas dan kekesalan.

"Benar dengan saudara Min Yoongi?" Pemuda itu mengeluarkan lembaran kertas tanda terima yang harus ditandatangani oleh Yoongi dan menyerahkan sebuah pena yang selalu dia taruh di saku atas seragam kerjanya.

"Hmm," Ucapnya sembari membubuhkan tandatangan nya.

"Baiklah, terima ka-,"

"Tunggu dulu! Siapa yang mengirim paket ini?"

"Oh iya, Tuan itu bilang anda harus segera membukanya, kalau begitu, saya pam-,"

"Kalau begitu kau harus tinggal sebentar dan saksikan kalau aku membuka paketnya,"

"Ah? Maaf?"

Yoongi membuka lebar pintu rumahnya.

"A-ah.. Baiklah,"

—_—

Paket itu adalah sebuah kotak putih dan setelah Yoongi membukanya, kotak itu berisi segala pernak pernik merah, biru, dan putih juga tulisan, "Will you marry me?", di dalam nya.

"Oh iya, ada satu barang lagi Yoongi-ssi," Pemuda itu pergi ke luar untuk mengambil barang itu lalu kembali ke hadapan Yoongi.

Itu adalah sebuah pot cantik dengan bunga mawar mini yang berwarna-warni tumbuh subur di dalamnya.

"Siapa namamu?" Tanya Yoongi yang tengah mengotak-atik ponsel canggihnya.

"Maaf?"

"Namamu,"

"J-Jungkook, Jeon Jungkook,"

Yoongi mengangguk-angguk lalu menempelkan layar ponsel itu ke daun telinganya.

"Ada apa Sweetie?" Ucap yang di seberang sana.

"Kapan kau akan melamarku?" Nadanya kentara malas sekali.

"Loh?" Yang di seberang sana tampak kebingungan, apa rencananya gagal? Apa paketnya belum sampai juga? Harusnya hari ini kesayangannya itu sudah menerimanya.

"Sekarang ini ada orang asing yang melamarku, eotteohge*?"
*Bagaimana?, Pengucapan->otoke?

Yang di seberang sana panik, apa-apaan?! Siapa itu?!, "S-Si-Siap-a?"

"Seorang petugas pengantar pos, apa aku harus menerimanya? Dia bergerak lebih cepat darimu," Seketika Jungkook terlihat panik dan menyangkal perkataan itu dengan gerak-gerik tubuhnya, tapi Yoongi memberikan isyarat padanya untuk diam.

"A-Aku ke rumah mu sekarang," Terdengar kepanikan luar biasa di seberang sana.

Terdengar napas yang memburu serta pintu mobil yang ditutup, orang di seberang sana benar-benar tergesa-gesa, "Sweetie, k-kumohon, tunggu aku!"

StrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang