The Little Boy

87 6 0
                                    

—_—'

Jimin memulai harinya kembali, senyumnya terpatri begitu manis sembari terus menawarkan pada para pejalan kaki yang melewatinya untuk membeli beberapa kue beras dan mochi buatannya.

Dia tengah lengah ketika badan kecil itu mengendap-endap mendekati kios mini miliknya, dua tangan kecil itu mengambil 3 buah mochi miliknya.

Jimin memergokinya, tapi dia mencoba memaafkan, "Dasar anak kecil," Batinnya sembari terkekeh.

"Permisi, mochi yang isinya buah-buahan ini harganya berapa?"

Si anak kecil tersingkir dari pikirannya, "Ah, selamat siang Nuna, yang ini hanya-,"

—_—

Kedua bola mata ibu pengurus panti itu membola, seingatnya dia tak membelikan makanan dari luar untuk anak panti hari ini.

Dia mendekati ketiga anak itu, "Kalian dapat mochi dari mana?" Tanyanya lembut.

"Joonie Hyeong yang memberikan ini pada kami Eomma,"

Wanita paruh baya itu beranjak menghampiri anak laki-laki yang tengah membaca novel di belakang panti, anak itu duduk di bangku taman, membaca bukunya dalam diam.

"Joonie,"

Anak kecil itu sedikit merotasikan tubuhnya, "Eomma, ada apa?"

Wanita itu menggeleng, "Joonie yang memberikan mochi pada adik-adik?"

Kedua sudut bibir anak itu terangkat, lesung tercetak begitu jelas di pipinya, dia mengangguk semangat.

"Apa Joonie tidak ikut memakannya juga?"

Anak itu masih tersenyum begitu manis, tapi kali ini dia menggeleng, "Adik-adik sudah lama tidak makan camilan, Joonie tidak terlalu menginginkannya, jadi untuk mereka saja,"

Wanita itu mengelus lembut rambut si kecil. Wajah si kecil memutih bagai kapas, dia menyadari sesuatu.

"Apa Eomma mau juga? Eomma tidak kebagian ya?"

Wanita itu menggeleng, "Sudah sore, kita ke dalam?" Dia mengalihkan pembicaraan, benar-benar heran bagaimana bisa anak berumur 6 tahun itu mempunyai sikap dan pemikiran yang begitu dewasa.

"Arraseo, ayo!!!" Dia turun dari bangku taman, menarik-narik si ibu angkat untuk masuk ke dalam rumah mereka.

—_—

Hari ini Jimin kembali memergoki kedua tangan itu lagi, namun kali ini tepat ketika tangan itu mengambil mochi jualannya.

"Yak! Bocah cilik! Bayar dulu! Yak!!!" Dia berakhir berlari mengejar anak kecil itu, merutuki anak itu yang lari begitu cepat padahal dia perlu berhenti karena kesusahan mengambil napas.

—_—

"Namjoon Hyeong!!!" Anak-anak itu bersorak riang mendapati sosok Namjoon menuju rumah mereka.

"Yeay!!! Namjoon Hyeong kembali...!"

"Joonie Hyeong, aku ingin camilan yang kenyel-kenyel manis itu lagi!"

StrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang