Necessary

74 5 10
                                    


B×B

—_—'

Yang lebih muda tengah menelusupkan tubuhnya pada dekapan sang dominan, meminta kehangatan sementara tubuh keduanya sama-sama hanya dibalut satu selimut.

"Daddy," Panggilnya lembut sembari mendongak.

"Hmm?" Sang dominan menatap hangat pria dalam dekapannya.

"Jangan lupa janji kita oke!"

"Iya, apa pun untukmu Baby,"

Besok adalah ulang tahun Seokjin, anak sulung pebisnis Kim itu berjanji untuk meluangkan waktunya bersama orang yang selama ini ia jadikan pemuas nafsu.

Ya, Kim Namjoon adalah pemuas nafsunya, budaknya yang sayangnya mulai menaruh rasa yang sesungguhnya sejak 5 bulan lalu ia dibeli pebisnis muda itu.

"Aku akan menyiapkan sesuatu yang spesial untukmu," Namjoon terkikik di akhir kalimatnya.

"Hmm? Kejutan?"

"Yap!"

"Apa itu?"

"Jika kuberitahu bukan kejutan namanya," Dia menjulurkan lidahnya, Namjoon yang jail benar-benar imut.

Seokjin menduselkan hidungnya pada hidung imut itu, "Tidurlah, aku akan di sini memelukmu hangat saat kau membuka mata pagi nanti," Seokjin mengusap-usap surai halus itu, mengecupnya sesekali hingga keduanya sama-sama terlelap.

—_—

Namjoon mengerjapkan matanya, merasa dirinya begitu kosong melihat tak adanya sang dominan di sisinya.

Beranggapan mungkin sang dominan mungkin tengah bergelut di dapur namun hatinya hancur mendapati note dengan tulisan khas sang dominan, "Aku ada pekerjaan mendadak, maaf,"

"Tak apa! Hari ini kau akan menghabiskan waktu bersamanya Namjoon-ah! Banyak hal yang harus disiapkan!" Ucapnya menyemangati diri sendiri.

—_—

Namjoon meneliti penjuru apartemen milik sang dominan yang telah 5 bulan ia tempati, matanya berbinar melihat arah jarum jam di dinding. 10 menit lagi Seokjin akan datang!

—_—

30 menit menunggu, bahkan Namjoon hampir kehilangan semangatnya. Dia menaruh buku yang telah separuh ia baca, menekan nomor orang yang ia tunggu sedari tadi, dan meneleponnya. 3 kali nada tunggu, akhirnya telepon terangkat.

"Dad-,"

"Ayo cepat lakukan Hyeong!"

"Aish! Jangan! Astaga! Kalian ini sedang apa?!"

Namjoon baru saja akan mematikan sepihak panggilan telepon itu karena mengira sang dominan mungkin sedang sibuk bersama teman-temannya. Namun, sebuah percakapan menarik perhatiannya.

"Kalian harus segera menikah Hyeong!"

"Benar! Aku akan sangat menantikannya Hyeong!"

"Alah! Lupakan! Untuk sekarang, ayo cepat cium Kookie tepat di bibirnya Hyeong!"

"Kalian! Astaga! Kau sekarang sudah berani ya! Minta digetok hah?!"

"Ah~ Lihat! Lihat! Jungkookie semerah tomat!"

"Cium! Cium! Cium! Cium! Ci-,"

Panggilan ia putus sepihak dan-

StrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang