His Marriage (Tell Me Pt. 2)

144 10 6
                                    

Karena ada yang minta part 2 dari "Tell Me" jadi dibuat deh~~~

Maaf kalo gak sesuai ekspektasi😔

So, here you go~

---

Kim Namjoon×Park Jimin
Kim Taehyung×Park Jimin
Angst
B×B

—_—'

Kedua mempelai itu melangkah beiringan menuju si pria yang berpakaian serba hitam.

"Semoga kau menikmati pestanya hyung,"

Yang diajak bicara mencetak senyum tipis, mengangkat gelas wine miliknya untuk menjawab orang yang pernah dan masih mengisi hatinya itu.

Harapannya untuk kembali menikmati waktu sendiri karena sepasang pengantin resmi itu menyapa tamu mereka yang lainnya harus terbuang ke dalam jurang tempatnya menaruh harapan pada si lelaki manis kala keduanya malah mengambil duduk di seberangnya.

"Bagaimana kabarmu hyung?"

Menggedikkan bahu dengan senyuman sebagai tanda ia baik-baik saja, dia kemudian balik bertanya, "Bagaimana kabarmu?"

Baru saja si manis akan menjawab setelah tersenyum, namun Namjoon lebih dahulu menyadari kesalahan dari pertanyaannya.

Namjoon terkekeh sebelum berucap, "Aku yakin kau tengah sangat bahagia. Kalian pasti benar-benar bahagia dengan pernikahan kalian ini bukan?"

Si dominan tersenyum hangat sementara suami barunya menunduk menyembunyikan rona di pipi.

Meneguk sejumput wine dalam gelas, Namjoon kembali mengucapkan selamat, "Sekali lagi, selamat atas pernikahan kalian,"

"Terima kasih hyung," Senyum yang begitu manis dengan mata yang merapat membentuk bulan sabit, Namjoon menyadarkan dirinya jika itu bukan lagi miliknya.

"Ini Kim Taehyung, suamiku hyung,"

Mereka bersalaman dengan Namjoon yang tersenyum tipis dan senyum bahagia seorang Kim Taehyung.

"Aku ke toilet dulu Chim,"

Kim Taehyung berlalu, maka datanglah gugup pada Park Jimin.

"Aku akan pergi Jim, sekali lagi, selamat atas pernikahanmu dan kuharap kalian bahagia selalu akan hubungan ini," Namjoon menaruh gelas winenya, bangkit namun terhenti sejenak dan berkata, "Aku masih mencintaimu Jim," Dan berlalu begitu saja.

—_—

Panggilan telepon memindahkan atensi sepasang netra itu dari dokumen perusahaan yang ia pimpin. Suara Jimin yang bergetar di ujung telepon, "Aku di depan pintu rumahmu hyung,"

Perasaannya berkecamuk, namun kala membuka pintu ruangan kerjanya ia kembali menyadarkan dirinya, si dia sudah ada yang punya. Maka setelah menenangkan perasaannya sendiri, dirinya mulai melangkah ke pintu utama, membukanya dan mendapati sang pujaan hati dengan mata sembab, hidung memerah, dan bekas bulir sedih di pipinya.

"Masuklah," Namjoon kembali berhasil menguasai dirinya, Jimin bukan lagi miliknya.

Setelah menutup pintu rapat-rapat, tiba-tiba tangan-tangan yang begitu ia rindukan untuk memeluknya itu melingkar di badannya, sejenak terlarut dalam keegoisan namun pikiran tenang ya kembali menang. Diraihnya jemari yang saling bertaut bak tak ingin melepaskan pelukan itu, dengan halus Namjoon melepaskan dirinya.

Membalik tubuhnya, yang ia dapati adalah bulir kesedihan itu akan kembali turun.

Yang lebih kecil kembali tiba-tiba memeluknya, menangis meluapkan kesedihannya, "Tae jahat hyung!"

StrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang