Wendy terlihat tengah menyusuri trotoar membawa dua kantong kresek besar di kedua tangannya, di dalam kantong kresek itu terdapat sayuran dan beberapa bahan makanan lainnya. Sudah menjadi rutinitas Wendy, setiap kali Chanyeol pergi bekerja Wendy akan pergi berbelanja untuk bahan memasak makan malam dan sarapan esok harinya. Wendy memilih berjalan kaki, karena menurutnya itu lebih sehat, dan juga jarak supermarket yang tidak terlalu jauh dari rumah Chanyeol.
Hari sudah mulai siang, dan matahari sudah mulai tinggi. Wendy cukup berkeringat dan sayangnya tadi ia tidak sempat membeli minum, sehingga kini ia sedikit merasa kehausan. Wendy memutuskan untuk berhenti sejenak dan menaruh kantong belanjaannya di tanah, ia mencoba mengatur nafasnya dan mengistirahatkan tubuhnya yang mulai lelah.
Tiiin
Suara klakson mobil terdengar nyaring, Wendy yang terkejut langsung melirik ke arah jalanan, ia melihat sebuah mobil polisi melaju kearahnya, kemudian mobil itu menepi dan berhenti tepat di depan Wendy saat ini.
"Wendy!" Seru seseorang yang berada di mobil tersebut, mata Wendy terlihat menyipit, ia mengamati orang yang berada di dalam mobil itu dengan seksama, untuk mengenali siapa orang yang menyapa nya itu, terlebih dia adalah seorang polisi?
"Se-hun?" Gumam Wendy, ia terlihat sangat terkejut ketika ia menyadari siapa orang yang berseragam polisi itu.
"Ah kau masih mengingatku ternyata" jawab si polisi bernama Sehun itu, ia terlihat membuka pintu mobilnya dan berjalan menghampiri Wendy.
"Sudah lama tidak bertemu" ucap pria tinggi berkulit putih itu, ia mengulurkan tangan panjangnya ke arah Wendy untuk berjabat tangan, sebagai tanda senang bertemu lagi dengan sosok di hadapannya, karena Sehun sudah lama tidak menemui sosok gadis mungil itu.
"Eum iya" jawab Wendy sedikit ragu dan menerima jabatan tangan Sehun. Tetapi ketika Wendy hendak menarik kembali tangannya, Sehun justru malah menggenggamnya dengan erat, sehingga tangan Wendy tertaut dalam sebuah genggaman tangan besar Sehun.
Wendy tak melawan perlakuan Sehun, ia merasa tidak enak jika harus memaksa melepas tautan itu, jadi Wendy mencoba membiarkannya saja, toh Sehun hanya seorang teman baginya, sekarang.
"Ah aku sedang berkeliling tadi, dan tidak sengaja melihatmu, apa kau tinggal di daerah ini? Kebetulan sekali, aku baru saja di pindah tugaskan di daerah ini" jelas Sehun, sudut bibirnya membuat senyuman, ia memperlihatkan rasa senangnya karena bisa bertemu lagi dengan teman sekaligus mantannya itu.
"Iya aku tinggal di daerah dekat sini" ucap Wendy pelan, ia terlihat sedikit tidak nyaman, karena bagaimanapun dia kini tengah berhadapan dengan seseorang yang dulu pernah mengisi hatinya.
"Kenapa kau menjadi pemalu begini? Biasanya kau akan heboh jika bertemu denganku, berteriak sambil memukulku, dan merengek bahwa kau merindukanku"
Kenapa? Kenapa Sehun membahas masa lalu saat ini.
Wendy terlihat terkejut dengan perkataan Sehun, ia memang sering melakukan hal itu, tetapi itu dulu. Saat ini Wendy tidak lagi bisa melakukannya, bahkan sekedar tersenyum untuk menyambut pertemuan mereka pun terasa begitu berat.
Wendy dengan cepat melepas tautan tangannya dengan kasar, sehingga genggaman kuat Sehun bisa terlepas begitu saja, ini tidak benar, Wendy tidak suka jika Sehun masih membahas masa lalunya, Wendy harus segera menghindari Sehun, sebelum anak itu berbicara lebih jauh lagi.
"Kenapa? Apa kau marah?" Tanya Sehun heran, mengapa Wendy tiba-tiba bersikap kasar, padahal ini moment pertama kali mereka bertemu kembali.
"Kau seharusnya yang marah, tidak usah sok baik Hun, aku sudah menyakitimu, jadi tak perlu kau pura-pura bersikap baik padaku" jelas Wendy, ia terlihat sedikit membungkuk untuk kembali meraih kantong kreseknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
whats should we do - (Wenyeol Ver) - [End]
Fanfictionbagaimana jika kau menikahi orang yang sama sekali tidak mencintaimu? tapi sekarang dia suamimu.