38 - Park family

6.8K 606 59
                                    

Wendy terlihat menguap saat ia mencoba membuka kedua matanya yang sempat tertutup rapat itu, Wendy tanpa sadar tertidur saat ia mencoba menidurkan lagi Renjun tadi dan ketika ia sudah sadar sepenuhnya, Wendy langsung bangkit karena ia mengingat Chanyeol tadi belum pulang. Wendy segera bergegas melangkah ke ruang tengah untuk melihat apakah pria itu masih di sana atau bisa saja dia sudah pulang karena mungkin saja Wendy tertidur cukup lama.

"Mungkin dia sudah pulang" gumam Wendy yang terlihat kecewa saat ia tidak bisa menemukan Chanyeol di seluruh bagian rumahnya, entah mengapa Wendy berharap jika Chanyeol masih ada disana menunggunya. Wendy sedikit menyesal kenapa ia malah ketiduran tadi dan membiarkan Chanyeol sendiri dan akhirnya memutuskan pulang.

Wendy melirik kesana kemari untuk mencari ponselnya, setidaknya Wendy harus memastikan jika Chanyeol benar-benar sudah pulang dan ia harus mengucapkan kata maaf karena ia malah meninggalkan Chanyeol dan tidur nyenyak bersama Renjun. Namun belum sempat Wendy mengetik pesan, Wendy sudah menemukan sebuah pesan yang ia terima.

Chanyeol
Aku pulang tanpa pamit karena tidak tega membangunkanmu, aku tidak bisa menunggumu sampai terbangun juga, karena ada hal yang harus aku kerjakan.

Dan soal pertanyaanku tadi, aku tidak akan menerima jawaban tidak.

Wendy langsung menggenggam ponselnya dengan erat, "kenapa dia harus membahas hal itu?" Gerutu Wendy yang masih setia menatap pesan itu.

"Aku kan jadi bingung mau balas apa" Wendy memajukan bibirnya. Kini ia terlihat berpikir keras memikirkan apa yang akan Wendy katakan untuk membalas pesan tersebut.

Kenapa Wendy begitu repot padahal Chanyeol tidak memaksa Wendy untuk membalas pesannya, tapi sepertinya Wendy tidak bisa mengabaikan pesan itu sekarang. Wendy menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya, setelah itu jarinya dengan cepat mengetik sesuatu, kemudian tanpa ragu ia langsung menekan tombol kirim.

Wendy membanting ponselnya ke arah kursi, lalu dengan cepat ia berlari ke arah kamarnya dan langsung membanting tubuh kecilnya di atas kasur.

"Jangan dipikirkan, jangan dipikirkan" gumam Wendy yang kini terlihat tertelungkup dengan wajah yang tenggelam pada bantal milikinya.

Ternyata begini kelakuan seorang wanita beranak satu itu, saat menyangkut soal cintanya.

.

.

.

Chanyeol melangkahkan kakinya ke arah dapur saat tenggorokannya merasa kering dan haus. Ia terlihat menggenggam ponselnya yang sedari tadi ia abaikan karena harus mengurus beberapa pekerjaan. Chanyeol mengambil gelas lalu menaruhnya di depan dispenser miliknya. Sembari menunggu gelas itu terisi penuh, Chanyeol menghidupkan ponselnya dan ia langsung melihat notifikasi beberapa pesan masuk.

"Dari Wendy?" Chanyeol terkejut ketika melihat nama kontak Wendy di dalam deretan pesannya, pasalnya ia sudah menyangka Wendy sudah tertidur nyenyak dan tidak menyangka wanita itu akan mengirimnya sebuah pesan.

Chanyeol mengambil gelasnya yang sudah terisi penuh, namun kedua matanya tetap terfokus pada layar ponselnya dan ibu jarinya bersiap membuka pesan itu dengan segera.

Chanyeol menenggak gelas yang berisi air putih tersebut, namun kedua matanya tetap setia melihat ke arah layar ponselnya dan segera membaca pesan yang Wendy kirim untuknya dan -

BUR

Tiba-tiba saja air yang berada di mulut Chanyeol kembali menyembur dan ia terbatuk-batuk karena tersedak. Bahkan air itu sukses membasahi seluruh ponselnya.

Dengan cepat Chanyeol meraih baju yang ia pakai, lalu menggosok-gosok ponselnya dengan kain bajunya tersebut agar ponselnya cepat kering.

Setelah dirasa cukup kering Chanyeol kembali memandang layar ponselnya dengan mata yang terbuka sangat lebar.

whats should we do - (Wenyeol Ver) - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang