Tepat pukul 2 siang, Wendy kembali ke rumahnya dengan keadaan wajah yang sembab, Wendy tidak bisa menahan tangisnya ketika Sehun senantiasa memeluknya tadi, Wendy menumpahkan semua beban yang menumpuk di hatinya, meski tidak seluruhnya bisa membuatnya tenang, setidaknya Wendy memiliki satu orang yang bisa menggenggam rahasianya, sehingga Wendy tidak sendirian lagi, dan Wendy sekarang punya teman untuk sekedar mengeluarkan tekanan yang ada di dalam hatinya selama ini.
***
Wendy masuk kedalam rumah Chanyeol yang seperti biasa terlihat sepi, tapi ketika berhasil masuk Wendy melihat ada seseorang duduk di ruang tengah, ah Wendy sepertinya tidak kaget dengan keberadaan orang tersebut dan memutuskan untuk menghiraukannya saja.
"Sebaiknya kau mengaku pada Chanyeol dan berhenti berpura-pura menjadi tuan rumah disini"
Langkah Wendy terhenti ketika mendengar orang itu tiba-tiba berujar, namun Wendy tetap diam dan enggan berbalik, Wendy tidak boleh gegabah, dan jangan sampai ia terpancing oleh perkataan Nayeon.
"Aku menemukan bukti CCTV yang merekam jika kau bertengkar bersama Naeun di depan lift hotel itu, kau masih mengelak?" Nayeon terlihat menumpangkan sebelah kakinya, sepertinya ia sangat percaya diri dengan apa yang dibicarakannya.
"Kau tidak tahu apa-apa, jangan menyimpulkan sesuatu yang tidak kau ketahui" Timpal Wendy.
"Meskipun aku tidak tahu masalahnya tetap saja kan kau yang menyebabkan Naeun menghilang? Terus apa bedanya dengan aku tahu dan tak tahu? Intinya kau menipu Chanyeol disini, kau memang gila Wendy, jika kau mencintainya jangan melakukan hal licik seperti ini" balas Nayeon.
"Lebih baik kau keluar dari rumah ini, sebelum aku menyuruh satpam menyeretmu!" Teriak Wendy kesal, ia tidak ingin berdebat tentang hal ini, dan memilih mengusir wanita menyebalkan itu, Wendy takut jika ia akan lepas kendali dan mengatakan hal yang tidak harus ia katakan.
"Siapa kau menyuruhku pergi? YAK! Wendy, aku akan membuatmu pergi dari rumah ini, hari ini juga" Nayeon bangkit dan menghampiri Wendy yang masih tidak melihat ke arahnya.
"Tidak ada satupun orang yang boleh menyakiti Chanyeol" gumam Wendy, ia mengepalkan tangannya dengan kuat, Wendy mencoba menahan rasa kesalnya yang mulai membesar.
"Apa? Apa aku tidak salah mendengar? Siapa disini yang menyakitinya? Bahkan kau membohonginya selama ini, dengan berpura-pura menjadi manusia paling baik di hadapannya" timpal Nayeon yang mendengar gumaman Wendy, karena kini posisinya sudah berada di dekat Wendy yang terus menyamping enggan melihat ke arah nayeon.
"Kau hanya menginginkan uangnya bukan? Untuk menaikan statusmu, dan membalas dendam pada keluarga Chanyeol yang pernah merendahkan keluargamu dulu" Wendy terlihat menyeringai, kemudian ia memandang Nayeon yang sedari tadi berdiri di sampingnya dengan tatapan tajam.
"Aku mendengar semuanya, ketika kau mabuk kau selalu memaki keluarga Chanyeol, aku tahu kau mencintai Chanyeol dengan sangat, tapi kau membencinya ketika ia memperlakukanmu seperti jalang bukan? Kau tetap membencinya meski kau mencintainya, tapi aku yakin rasa benci mu itu lebih besar dari pada rasa cinta mu"
Nayeon terdiam, bagaimana bisa Wendy begitu tahu tentangnya, padahal wanita ini terlihat pendiam dan tidak peduli tentang apapun, tapi ternyata Wendy cukup mempunyai senjata untuk mengalahkan pembicaraannya saat ini.
"Lalu kau yang lebih baik? Kau yang lebih berhak? Berkacalah, kesalahanmu lebih parah dari siapapun. Dan aku yakin Naeun akan kembali dan mencabik tubuhmu"
"Dan aku yakin Chanyeol akan membencimu seumur hidupnya, semua tidak akan berjalan seperti yang ada di pikiran sempitmu itu, semua kebenaran pasti terungkap"
KAMU SEDANG MEMBACA
whats should we do - (Wenyeol Ver) - [End]
أدب الهواةbagaimana jika kau menikahi orang yang sama sekali tidak mencintaimu? tapi sekarang dia suamimu.