30 - Together but not as family

4.8K 622 76
                                    

*Komentar yang banyak bikin author semangat update. Jangan lupa ya :*

"Renjun-ah, apa kau mau menceritakan sesuatu pada Mama?" Tanya Wendy pada Renjun yang kini sedang berbaring di sampingnya. Beginilah rutinitas Wendy sebelum tidur, yaitu menemani si kecil Renjun sampai terlelap.

"Celita apa?" Tanya Renjun bingung, karena Renjun merasa tidak ada hal yang ingin Renjun ceritakan.

"Apa saja, sesuatu hal yang Renjun sembunyikan" pancing Wendy, Wendy ingin sekali jika Renjun mau bercerita tentang Chanyeol padanya.

"Tidak ada, Renjun selalu celita pada Mama cemuanya, tentang Shuhua, Nana dan yang lainnya" jawab Renjun, yang memang selalu menceritakan segala sesuatu pada Wendy tentang temannya, namun kali ini Renjun rasa tidak ada yang perlu diceritakan.

"Eum bagaimana soal om Chanyeol?" Wendy mencoba berbicara lembut.

"Om Chanyeol? Kenapa memangnya?" Renjun berlagak seperti tidak mengerti pembicaraan ini, tapi Renjun terlihat enggan melihat kearah Wendy, anak itu malah terkesan membuang mukanya sekarang.

"Semua permen itu dari siapa?" Wendy sedikit tersenyum, ia tahu pasti Renjun mencoba berbohong sekarang.

"Eum, tidak tahu" jawab Renjun cepat, ia tetap tak memandang Wendy, bahkan saat Wendy mencoba mendekatkan tubuh si mungil itu agar mendekat padanya Renjun sedikit tidak nyaman dan menjauh.

"Kenapa? Kenapa tidak mau cerita, Mama gak akan marah kok" Wendy mencoba membujuk Renjun dengan lembut. Renjun berbohong pasti karena ia takut Wendy marah soal ini.

"Kata om Chanyeol Mama akan cedih kalau mendengal nama om Chanyeol, apalagi beltemu, jadi om Chanyeol tidak ingin bikin Mama cedih. Injun juga tidak ingin, jadi Injun tidak mau celita tentang om Chanyeol" jelas Renjun yang kini mulai berani menatap Wendy, ingin memastikan jika Mama nya itu tidak sedih sekarang.

Wendy memaksa senyumnya, hatinya cukup terhantam dengan perkataan Renjun. Jadi selama ini mereka bertemu diam-diam karena mereka ingin bertemu, dan tidak bercerita karena mereka juga peduli padanya yang memang tidak menginginkan mereka bertemu. Takut dirinya sedih katanya? Wendy merasa jadi orang yang paling jahat sekarang.

"Mama jangan cedih, maaf" Renjun berbalik, ia memegang pipi Wendy dan mengelusnya pelan.

Wendy mencoba menahan air matanya, ia tahu bagaimana Renjun sayang padanya, dan Renjun pasti menyayangi ayahnya juga, hanya saja Renjun tidak pernah berani jujur pada Wendy dan memilih menemuinya secara sembunyi-sembunyi. Renjun anak yang baik, bahkan ia tidak ingin bercerita dengan alasan tidak ingin melihat Wendy sedih. Tapi dengan seperti ini justru membuat Wendy semakin sedih.

"Kenapa Renjun meminta maaf, Mama malah berterima kasih Renjun mau bercerita pada Mama sekarang. Mama gak sedih, Renjun tidak perlu khawatir" Wendy memandang Renjun dengan mata sayu nya, ia mengelus kepala Renjun dengan lembut. Wendy sangat menyayangi Renjun, apapun akan Wendy lakukan untuk kebahagiaan Renjun, mungkin termasuk membiarkan anak itu bersama ayahnya.

"Tapi aku harus bicara dengan Chanyeol masalah ini" ucap Wendy dalam hati. Wendy merasa jika ia harus memiliki sebuah kesepakatan dengan pria itu, agar Chanyeol tidak menyakiti Renjun apapun alasannya.

"Apa Renjun senang bertemu om Chanyeol?" Tanya Wendy, agar Renjun mau jujur dan semakin terbuka dengan semua perasaan nya.

Renjun hanya mengangguk, kemudian anak itu memeluk Wendy dan menyembunyikan wajahnya pada tubuh sang ibu.

"Baiklah, besok Mama mau ketemu om Chanyeol, kita bertemu bersama. Jam berapa biasanya kalian bertemu?" Wendy mencoba mencari tahu kapan tepatnya mereka bertemu, dan juga Wendy benar-benar ingin menemui pria bermarga Park itu untuk berbicara.

whats should we do - (Wenyeol Ver) - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang