Waktu

3.7K 431 7
                                    

Tik tik tik...

Pagi yang cerah ini diisi dengan suara ketikan keyboard di ruang rawat itu.

Jihoon dengan lincah memainkan jarinya di atas keyboard laptopnya.

Yang menemani Jihoon saat ini hanya agent Alligator yang keberadaannya tidak diketahui, entah bersembunyi dimana.

Baik Wonwoo, Hansol, dan Soonyoung sedang dalam pertemuan mingguan Quattuor Coronam yang diadakan di kantor pusat Monteen Stage.

Yang Jihoon lakukan sekarang (dan sudah beberapa hari ia lakukan) adalah menyelaraskan hal-hal yang sudah berubah semenjak ia koma selama 4 tahun.

Oh ada berita baik dari Jihoon. Dengan kegigihannya dalam melatih saraf dan ototnya, ia sudah bisa berdiri tegak tanpa topangan. Jihoon juga sudah bisa berjalan dengan pelan dan itu suatu perkembangan yang luar biasa.

"X Clan benar-benar!" Ucap Jihoon medesis.

Di layar laptopnya muncul daftar percobaan pembobolan data milik Alligator yang dilakukan X Clan selama ia koma.

Sebelum ia koma, tepatnya beberapa detik sebelum Selene hadir di kamarnya empat tahun lalu, Jihoon sudah memasang benteng yang kuat untuk melindungi data-data krusial Alligator.

Pada database Alligator yang hanya Jihoon yang mengetahui letaknya, tersimpan data para agent, data aset Alligator, data tindak kriminal yang X Clan lakukan, koneksi Alligator dengan pemerintah, dan banyak lagi.

Namun dibalik seluruh percobaan pembobolan itu, Jihoon menyakini tak ada data yang berhasil dibobol. Bahkan virus sekelas milik X Clan saja tak akan bisa merusak sistem informasi yang dimiliki Alligator.

Ting.

Sebuah notifikasi muncul di layar laptop Jihoon.

Jihoon menyeritkan dahinya kala menyaksikan nama sang dewi bulan muncul di emailnya.

'Terimakasih untuk sudah bangun. Aku hanya ingin memberitahumu, Fox akan masuk dalam keadaan genting. Vernon sudah tahu namun ia luput dalam mengawasi Fox. Tunda apa yang ada di pikiran Fox.

Selene.'

Jihoon semakin menyerit dan kepalanya tiba-tiba pening karena digunakan untuk berpikir yang terlalu berat.

Karena merasa ia belum saatnya berpikir terlalu berat, Jihoon menutup laptopnya dan meletakannya di nakas samping ranjang.

"Kau harus istirahat, Jihoon." Kata Jihoon pada dirinya sendiri lalu membaringkan tubuhnya.

Mari biarkan sang anak tengah Jeon itu beristirahat terlebih dahulu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Minggu pagi hari ini diawali Seungkwan dengan memindahkan banyak sekali hadiah yang terletak di depan kamar tidurnya.

Tentu saja keluarga Choi ingin merayakan dengan besar ulang tahun Seungkwan yang kedelapan belas ini. Namun karena memang kesibukan Hyunwoo dan Seungcheol (bahkan di hari minggu), mereka memutuskan untuk merayakan secara kecil-kecilan.

Seungcheol sudah memesan Angelus Café untuk acara ulang tahun si bungsu Choi. Dan nanti akan dihadiri oleh Quattuor Coronam ditambah Jeonghan dan Myeongho.

Quattuor CoronamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang