Kebebasan

3.2K 395 4
                                    

Suara tembakan muncul bertubi-tubi.

Belum sempat pengawal yang menjaga Hansol, Jeonghan, dan Seungcheol mengarahkan tembakan ke Myeongho, Myeongho sudah lebih dahulu menembak mati mereka.

"No weapon, sir." Ucap Myeongho.

X mengangguk lalu menunjuk Myeongho dengan dagunya. Di saat itulah para bawahan X langsung menerjang Myeongho secara brutal.

Myeongho menangkis setiap serangan dan melawan dengan pukulan dan tendangan yang kuat.

Kini emosi Jeonghan dan Selene bercampur aduk antara marah, sedih, dan kecewa pada diri mereka sendiri karena sosok menyeramkan ini bisa muncul kembali.

Walau di satu sisi Selene terlihat sudah hampir kehilangan kesadarannya. Darahnya masih keluar dari luka yang terbuka walau ia mencoba untuk menutup dengan jemarinya.

Buagh...

Sosok terakhir berhasil dibanting Myeongho dengan keras.

Iya, sosok antek-antek X yang terakhir sudah tak sadarkan diri.

Myeongho melangkah menuju X yang terlihat menyeringai sambil menepuk tangannya.

Inilah sosok yang sangat ingin dimanfaatkan oleh X Clan namun gagal.

X membuka jasnya dan melemparkannya ke lantai. Terlihat kemeja putih yang sangat pas di badannya dengan tanpa kerutan sedikitpun.

"Kemari."

Myeongho meloncat ke arah X dan pertarungan kedua orang itu tak bisa dihindari.

Kedua sosok itu sama kuatnya dalam penyerangan dan pertahanan.

Ketika Myeongho mengenai X, maka X dapat membalasnya. Begitu pula sebaliknya.

Brakkk...

Itu tubuh Myeongho yang menghantam dinding.

Seolah tak merasa sakit sedikitpun, Myeongho langsung kembali menerjang X.

Pertarungan kembali terjadi tanpa ada yang mau mengalah. Bisa dikatakan mereka terlalu seimbang.

Sang sulung Choi mulai dapat merasakan tubuhnya kembali. Dengan usaha keras Seungcheol mencoba menggerakan jemarinya.

Tertatih-tatih tubuh Seungcheol mencoba untuk bangkit dari posisi tergeletaknya.

"Argh!"

Seungcheol sudah bisa bangkit walau hanya sebatas berlutut dan bertumpu pada kedua tanganya.

"Woo..zi, kami dalam keadaan genting di ruang eksekusi. Aku, Eos, dan Vernon terkena bius. Selene terluka parah."

"Akhirnya ada yang membalasku! Aku akan mengirim bantuan."

Sebenarnya Jihoon sangat berisik dari tadi karena tidak mendapatkan balasan. Tapi karena di antara mereka memang tidak ada yang sanggup membalas, mereka hanya bisa pasrah mendengar celoteh Jihoon sambil menyaksikan seluruh adegan di hadapan mereka.

Masih dengan usaha yang sangat besar, Seungcheol perlahan menuju ke arah Jeonghan dan Hansol yang bersebelahan.

"Efeknya di tiap tubuh mungkin berbeda." Ucap Seungcheol.

Tubuh Seungcheol sangat lemas sehingga ia tak mampu untuk membantu Myeongho.

Brakkk...

Myeongho berhasil membanting X sehingga ia menabrak dinding.

Dengan gerakan cepat Myeongho mengambil senapan laras panjang yang ada di dekat kakinya dan mengarahkannya ke X.

Darah dan keringat terlihat mengalir di pelipis X dan ia masih bisa menyeringai di kondisi seperti ini.

Quattuor CoronamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang