#2 Muhammad Fauli Salim

1.4K 69 1
                                    

Siapa yang tidak kenal dengan Salim, ia adalah seorang pengusaha kaya raya, ketampanannya membuat setiap wanita jatuh hati padanya tapi sayang ia belum bisa untuk membuka hatinya untuk siapapun, semenjak kepergian istrinya Selfi, iya harus mengurus sendiri anak semata wayangnya yang begitu ia sayangi yaitu Ana.

Faul atau yang biasa di panggil Salim memiliki kekayaan yang luar biasa, ia adalah anak dari almarhum Baskara Fauli Salim pemilik Salim Group Indonesia, yaitu sebuah perusahaan pertambangan dan Perindustrian Teknologi dan Makanan, Salim kini menempati posisi di perusahaan sebagai CEO utama.

Kehidupannya tidak semudah yang kita bayangkan.

" Rapat hari ini selesai! Kita lanjutkan besok!" Ucap Salim sambil meninggalkan Ruangan Rapat.

Hari ini adalah giliran Salim harus menjemput Ana di sekolahnya, Dengan sigap dan tepat waktu kini Salim telah sampai di depan gerbang sekolah Ana, terlihat semua siswa-siswi mondar-mandir mulai dari SD sampai SMA, Salim menunggu Ana di seberang jalan, begitu ia melihat Ana keluar Salim segera menghampiri Ana tetapi malah Ana yang berlarian menyeberang jalan pada saat yang bersamaan ada sebuah mobil yang akan melintas hal tersebut membuat Salim panik, Semua orang khawatir apa yang akan terjadi termasuk Rara yang tidak sengaja akan menyeberang jalan juga.

Melihat Ana akan tertabrak mobil Dengan sigap Rara menangkap Ana yang pada saat itu tak jauh darinya, untung saja Ana berhasil selamat berkat bantuan dari Rara. Rara mengalami sedikit cedera di tangan karena sedikit terkena tabrakan mobil tadi, Salim langsung menghampiri mereka berdua yang kini tengah berdiri di tepi jalan.

" Hei kamu tidak apa-apa?" Tanya Rara.

" Makasih ya kk, Ana tidak apa-apa kok!" Jawab Ana.

" Ana, kamu baik-baik aja kan?" Salim panik dan khawatir sambil memeluk Ana.

" Ana baik-baik aja kok Pa!" Jawab Ana.

" Maafkan Papa Nak!" Salim masih cemas.

Rara hanya berdiri tersenyum melihat kedekatan Ana dan Salim, ia sedikit terharu.

" Seandainya aku bisa merasakan hal yang sama seperti mereka!" Ucap Rara dalam hati.

Rara telah di jemput dan ia segera pergi beranjak dari hadapan mereka, Salim belum sempat mengucapkan terimakasih atas apa yang telah dilakukan Rara.

" Dimana wanita itu?" Salim heran karena Rara sudah pergi begitu saja.

Sesampainya di rumah...

Oma kaget melihat baju Ana yang kotor penuh dengan tanah, Salim hanya diam saja dan tidak menjawab pertanyaan dari Oma, Terlihat raut muka Salim yang penuh dengan rasa penyesalan atas kejadian tadi.

" Salim, ada apa?, Apa yang terjadi dengan Ana?" Tegas Oma.

" Ma, Salim capek nanti saja!" Salim segera pergi menuju kamarnya.

Setelah selesai beres-beres Oma menuju kamarnya Ana, ia mencoba mengulik apa yang sebenarnya terjadi tadi.

" Ana, Oma boleh masuk?" Pinta Oma dari Luar pintu kamar Ana yang sedikit terbuka.

" Masuk aja Oma!" Ucap Ana.

Ana terlihat sibuk belajar karena besok akan ada ujian, Oma mengajak Ana untuk duduk di ranjang dan berbicara tentang hal tadi.

" Sayang, Oma boleh tau ngga apa yang terjadi tadi?" Tanya Oma.

" Oh, tadi tu hampir aja Ana tertabrak mobil, untung aja ada kakak kelas yang nyelamatin Ana Oma.." mendengar ucapan Ana, Oma sontak kaget.

" Apa bagaimana mungkin?, Kamu baik-baik aja kan?" Oma khawatir dan melihat kondisi tubuh Ana.

" Oma, Ana baik-baik aja, tapi Ana ngga tau keadaan kakak tadi yang nyelamatin Ana, soalnya dia agak kesakitan gitu!" Ana murung.

Dilema Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang