Hari ini adalah hari terakhir kami belajar bareng, kami berkumpul untuk belajar terakhir kalinya, di perpus suasana belajar kami begitu tenang, saat itulah waktu yang tepat aku memberikan kado untuk Ana.
" Gimana?" Tanya Rara.
" Hadiahnya bagus kak! Tapi sorry ya, Ana tidak ngundang kakak, soalnya lupa!" Ucap Ana sambil membuka kadonya.
" Kak, gimana kondisi kakak?" Tanya Rasya.
" Lumayanlah!" Jawab Rara.
Setelah mereka selesai belajar, mereka segera menuju ruangan kepsek untuk melaksanakan registrasi perlombaan. Kebetulan Perlombaan diadakan di sekolah mereka, kabar tersebut membuat Tiga perwakilan sontak bergembira karena mereka tidak perlu repot-repot untuk ke Camp perlombaan.
Para anggota OSIS sudah melakukan persiapan untuk perlombaan esok hari yang nantinya dimana ada beberapa sekolah terpilih yang berpartisipasi dalam CC Nasional.
Semua sibuk mempersiapkan segala keperluan dan kebutuhan perlombaan sementara itu Rara, Rasya, dan Ana mereka tengah sibuk berlatih sebelum acara besok.
Hingga waktu pulang tiba semuanya telah bubar, Rara yang pada saat itu tengah menunggu jemputan tiba-tiba ia dikejutkan oleh Ana yang berada disampingnya, sontak Rara kaget.
" Ana, ngapain kamu disini? Bukan nya kamu biasa nunggu disana?" Rara heran.
" Ana malas nyeberang kak, ntar ketabrak lagi deh!, Oh ya kak thanks ya buat kadonya!" Ucap Ana.
Ana telah dijemput oleh Papa nya, Ana lalu berpamitan pulang dan menawarkan Rara tumpangan tetapi Rara menolak nya karena kebetulan mobil jemputan nya telah datang.
Rara POV
Sesampainya dirumah aku sontak kaget dikarenakan tiba-tiba orangtuaku sudah pulang kerja begitu cepat, mereka lalu menyuruh ku untuk bersiap-siap karena malam ini kami akan dinner dan jalan-jalan bareng, sudah lama aku menantikan momen ini akhirnya bisa tercapai juga bisa berkumpul bersama keluarga kecil ini.
Jam telah menunjukkan pukul 7 malam, kamipun segera berangkat, tak berapa lama kemudian kami sampai ditempat tujuan, kami menuju restoran Jepang favorit kami yang ada di mal tersebut, kami telah duduk dan akan memesan makanan tetapi mama melarang kami untuk melakukan nya terlebih dahulu, sebab mama juga ada janji temu dengan klien kerjanya yang ikut dinner bersama-sama, mendengar hal tersebut aku sontak sedikit kecewa karena kedua orangtuaku belum lepas dari pekerjaannya.
Rasa bosan hampir mengganggu ku, karena hampir setengah jam kami menunggu klien mama, akhirnya yang ditunggu pun tiba, tak disangka klien mama adalah Tuan Salim, aku sontak kaget saat aku bertemu dengan nya yang kini sudah duduk dihadapan ku.
" Sorry, I'm late!" Ucap Salim.
" Tuan Salim?" Rara heran.
" Nona Rara? Sedang apa kau disini?" Salim.
" Rara? Kau kenal dengan Salim?" Mama heran.
" Sepertinya mereka sudah saling kenal?" Papa.
Saat itu aku hanya diam saja karena tidak menyangka aku akan bertemu dengan pria itu lagi.
" Maaf, Salim kau kenal dengan Rara?" Tanya papa Rara.
" Aku mengenalnya!" Jawab Salim.
" Baguslah, Rara adalah anak kami!" Mama Rara.
" Wow, she is your daughter?" Salim sedikit tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema Sebuah Rasa
RomanceKisah Cinta ini berbeda dari sebelumnya, Dilema sebuah perasaan yang mengharuskan Rara untuk menikah dini dengan seorang Pria pengusaha besar yang sudah memiliki seorang anak perempuan yang begitu sayang padanya.