#8 Win a heart

574 54 7
                                    

Tibalah saatnya perlombaan nasional CC, Rara, Rasya, dan Ana tengah bersiap-siap terlihat seluruh penonton telah hadir memenuhi aula sekolah termasuk juga Salim ayahnya Ana.

Rara merasa sedikit grogi dan nerfest, perasaan nya amburadul dan tidak jelas apalagi tuan Salim terus memandanginya saat memasuki pentas, lawan CC mereka kali ini adalah dari sekolah Bakti Nusantara.

Persaingan begitu sengit saat kedua belah peserta berhasil menjawab beberapa pertanyaan dengan benar hingga mereka memiliki skor dan nilai yang sama, semua orang dibuat bingung karena Rara hanya diam saja, sementara Ana dan Rasya mereka sibuk menjawab pertanyaan.

Kini telah masuk sesi akhir perlombaan dimana Rara masih ragu untuk mengeluarkan suaranya.

" Kak Rara ada apa?" Rasya bingung dengan tingkah Rara yang hanya berdiri diam disampingnya.

" Kak, apa yang terjadi kenapa kakak diam?" Sambung Ana.

Seluruh pendukung mereka merasa gelisah dan deg-degan karena mereka takut perwakilan mereka akan kalah dalam CC kali ini.

" Ada apa dengannya? Dari tadi dia hanya diam berdiri disana?" Salim heran dan bingung kenapa Rara hanya diam saja.

Pertanyaan sesi terakhir adalah penentu kemenangan untuk melangkah ke babak selanjutnya, karena sudah ada 1 tim yang menunggu di final nanti.

Sesi terakhir diisi dengan pertanyaan matematika jenjang tingkat SMA, tentu saja Rasya dan Ana bingung bagaimana mereka menjawab soal tersebut.

" Bagaimana jawab soal ini?" Ana panik.

Sementara tim lawan sudah mulai menjawab soal tersebut, waktu yang diberikan adalah 3 Menit.

Rara linglung seperti orang bodoh saja yang berdiri sambil menatap soal yang sedang dikerjakan oleh Ana dan Rasya.

" Apa yang sedang anak itu pikiran (Rara)?" Kepsek mulai khawatir.

" Aduhhh, apaan sih Rara tu? Dari tadi dia diem aja disana!" Alif terus meledek Rara bersama dengan teman-temannya.

" Rara jawab pertanyaan itu, itu adalah Pelajaran kelas mu!" Jirayut.

Salim menatap sinis Rara begitupun dengan Rara yang tak sengaja memandang Salim, Salim memberikan Kode ke Rara agar ia menjawab pertanyaan tersebut.

" Kak Rara gimana jawab soal ini?" Rasya mengejutkan Rara yang pada saat itu tengah berkomunikasi dengan Salim.

" I..iya ada apa?" Rara gugup dan grogi.

" Kak kami hanya bisa menyelesaikan separuh rumusnya saja!" Jawab Ana.

Waktu tinggal 1 menit lagi.

" Baiklah, serahkan ini padaku!" Ucap Rara sambil sedikit melirik tuan Salim.

Rara pun melanjutkan mengerjakan soal tersebut, dengan sigap dan cepat Rara berhasil menyelesaikan rumus soal itu tetapi ia kalah cepat dengan tim lawan, tim lawan sudah memencet bel untuk menjawab duluan. Tim lawan memberikan Jawaban hasil yaitu 2576, lalu juri memberikan kesempatan kepada tim Rara untuk mengutarakan jawaban mereka.

" Jawaban yang sebenarnya adalah 2756!" Ucap Rasya.

Semua deg-degan menunggu hasil keputusan dari juri, seakan jantung akan copot saat juri mengumumkan mana jawaban yang benar, semua kaget dan bergembira saat juri menyatakan jawaban yang benar adalah 2756, sontak Rasya dan Ana kaget kegirangan karena mereka berhasil lolos ke babak final, terlihat ekspresi Salim yang begitu senang terhadap Anaknya, Tapi tak tampak ekspresi apapun diwajahnya Rara, ia hanya tersenyum datar sambil melihat keadaan sekelilingnya yang tengah bersuka cita karena kemenangan mereka.

Dilema Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang