BAB - 19

3K 250 6
                                    

Aku mendapati Evan di dalam rumahku. Pria itu sedang duduk di sofa sembari memainkan gadgetnya. Seketika aku merasa takut karena dia bertelanjang dada. Di mana bajunya?

"Di mana Morgan?" tanyaku enggan melangkah menghampiri Evan.

"Kencan dengan pacarnya." Evan meletakkan ponselnya di atas meja. Memandangi Gigi dari atas ke bawah sampai ke atas lagi. "Kau habis apa sih?"

Dahiku mengernyit. "Apanya?"

"Kau habis kencan? Kenapa wajahmu full make up begitu?" dia terdengar tidak suka aku mengenakan make up tebal.

"Tidak, aku—emm, kau mau minum apa?" aku mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku sudah minum banyak air." Dia mengangkat botol wine dari atas meja. "Duduklah, temani aku malam ini."

Dan aku sadar bahwa Evan sedang mabuk.

"Aku mau mengganti baju dulu." Aku melangkah memasuki kamar. Mengganti gaunku dengan celana dan baju tidur biasa.

Selesei mengganti baju aku buka pintu untuk turun ke bawah. Tapi, Evan ada di depan kamarku. Dia menyeringai.

"Evan, ini bukan saatnya—maksudku—"

Tanpa aba-aba Evan mencium bibirku. Dia melumat semua lipstik yang ada di bibirku. Dan aku menikmati ciumannya hingga dering ponselku menginterupsi dan menyadarkan aku. Aku mendorong Evan. Kami bertatapan beberapa lama sebelum aku mengalihkan pusat perhatianku pada ponsel.

Gigi, apakah Evan ada di rumahmu. Aku titip cucuku ya. Tadi dia dan Chris bertengkar hebat.

Aku mengernyit heran dan bingung. Evan dan Chris bertengkar hebat? Pasti Evan yang memulai deh. Aku menatap Evan yang tampak memang benar-benar mabuk.

"Ikut aku!" aku menggandeng tangan Evan. Dia tampak pasrah.

"Ini kamar Morgan. Kita mau melakukannya di sini?" tanya Evan senang.

Aku tersenyum dan mengangguk. Aku membuka pintu kamar, mendorong Evan dan mengunci pintu kamar Morgan dari luar.

"Gigi, buka pintunya!" teriak Evan dan aku tidak mempedulikan.

"Enak saja mau menyentuhku begitu saja. Tidak bisa Evan, aku bukan wanita murahan yang senang berada di sekelilingmu." Aku berkata seakan pintu kamar Morgan adalah Evan.

Aku tersenyum puas.

"Kalau kau mau melakukan sesuatu kau bisa melakukannya dengan Morgan. Morgan akan tidur denganmu, Evan! Dia akan melakukannya dengan senang hati." Teriakku.

Aku tertawa puas.

"Hei, jangan gila! Aku dan Morgan tidak akan melakukan apa pun. Aku hanya ingin melakukannya denganmu, wanita kurang ajar!"

Aku makin tertawa puas.

***

Aku menguap lebar dan menyentuh sesuatu yang keras. Lengan? Aku menyentuh sebuah lengan?

"Evan?!" mataku membelalak terkejut.

"Emmm," Evan mengerang.

Aku terdiam dengan ekspresi melongo beberapa saat karena saking bingung dan terkejutnya. Aku tidur dengan Evan? Ba-bagaimana bisa?!

Aku mengecek tubuhku untuk memastikan apakah aku telanjang atau tidak. Ah, syukurlah tidak. Tubuhku masih utuh. Maksudku, aku masih mengenakan piyamaku. Tapi Evan tidak mengenakan pakaian apa pun. Dia telanjang bulat.

"Ya Tuhan?!"

"Apa yang terjadi tadi malam? Aku benar-benar tidak ingat." Aku memegangi kepalaku yang mendadak pening.

"Jangan-jangan tadi malam terjadi hal-hal yang diinginkan Evan?"

"Tidak, tidak, Gigi!" aku berkata seakan aku adalah dua orang yang berbeda.

Aku beranjak dari ranjang dan mandi. Aku janji aku tidak akan menanyakan apa pun pada Evan. Dan tentu kalau aku tidak bertanya dia juga tidak akan membahas apa yang terjadi tadi malam. Ah, sial! Evan pasti akan cerita dan memanas-manasiku soal apa yang terjadi tadi malam. Ya Tuhan, selama ini aku tak pernah membiarkan mantan pacarku menyentuhku dan Evan dengan seenaknya ada di kamarku. Morgan pasti tahu semuanya. Aku akan bertanya pada anak itu.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married With The Bad Actor (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang