Terjepit disela asa kala harapan tak lagi nyata. Hanya berteman dengan sepi terbalut luka dan tawa hampa. Banyak hal telah sempurna ia genggam, terkecuali cinta yang sudah lama tak menjamah relung jiwa bersarang.
Kim Jungkook.
Sebongkah raga perlambang iba. Jiwanya telah pergi bersama kepingan memori kelam bertahun-tahun silam. Insiden tragis yang membawa serta seluruh keluarganya menuju surga dalam pangkuan Sang Kuasa. Kini, tinggal dirinya seorang. Bocah manis yang dulu di sayang-sayang, kini jadi alternatif pembalasan dendam orang-orang berperut besar. Tidak peduli apapun latar belakangnya, selama Jungkook mendapat imbalan setimpal, metode apapun akan senantiasa ia lakukan untuk membunuh si korban.
Perkenalkan, bocah manis jelmaan setan.
Tak gentar sosoknya kala menodongkan senjata dihadapan seseorang yang ia anggap sebagai lawan ditengah-tengah gedung tua yang beberapa saat lalu menjadi medan perang.
"Iblis berkedok malaikat" ia berdecih sinis, sekalipun tatapannya mengerikan, namun tak mampu membuat pria didepannya itu takut.
"Sampai kapan kau akan terus berpura-pura, tuan? Dokter gadungan seperti mu bahkan tak pantas untuk sekedar hidup"Pria didepannya tertawa lepas dengan suara menggema memecah ruang hampa diantara mereka.
"Bocah seperti mu itu tau apa?" ia menendang pistol ya ditodongkan padanya sampai terpental entah kemana. Kemudian ia mendekat dengan mencengkeram erat kerah baju pemuda didepannya.
"Kau hanya bocah malang yang kehilangan keluarga tanpa ingat apapun tentang mereka"Pemuda itu menggeram marah dengan mata memerah. Sekalipun ingin, namun posisinya saat ini sangat tidak menguntungkan untuk melawan.
"Sebaiknya kasihani dirimu sendiri, nak. Karena akan ada masa dimana kau yang menjadi korbanku selanjutnya"Pria itu akhirnya memukul kuat tulang pipinya serta menendang perut pemuda didepannya demi melumpuhkan lawan sebelum memutuskan untuk pergi dari sana, meninggalkan si manis malang itu berteman dengan sepi dan rasa sakit yang melanda tiap rongga di hatinya.
◾▫◾▫◾
Seoul. Kemegahan kota serta ragam daya tariknya dengan sempurna mampu menyamarkan sisi gelap kota yang penuh dengan bau tindak kriminalitas. Judi, narkoba, black market. Benar! Sejenis itu. Bahkan orang-orang yang terasa nyaman dan menyenangkan saja bisa menipu. Ingat hal ini, mereka mungkin menyembunyikan hal tak wajar dibalik senyum mereka.
Berdiri megah nan gagah disalah satu sudut kota ternama itu. Han Gwang Medical Center menjadi salah satu rumah sakit yang paling sering menjadi rujukan. Tidak heran, sebab lengkapnya fasilitas disana beserta para tenaga medis yang selalu profesional di bidangnya.
Walau beberapa ada yang tingkahnya sedikit melenceng dari profesi.
"Yaa!! Sudah ku bilang jangan main kucing-kucingan. Aku lelah bolak-balik UGD setiap hari hanya untuk memandang wajah mu. Sekalian saja kau terjun dari gedung lantai 25 supaya tulangmu patah semua dan aku bisa merakitnya kembali. Haishh" dengan gaya kesal dan bekacak pinggang, pria berjas putih itu menunjukkan ekspresi kesal yang jatuhnya malah menggemaskan. Ah tidak, menyebalkan lebih tepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] NALADHIPA || Brothership
Fiksi Penggemar(END) Rona tipis sang surya di penghujung senja. Semburat kelam bayang-bayang di masa silam. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Rahasia Tuhan, kuasa murni penentu tiap jengkal kehidupan. Kim Jungkook. Tiap nafasnya adalah te...