STRUGGLE
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari hari berlalu jinhwan menepati janjinya untuk terus beristirahat, sesekali memang nakal bangun pagi dan membuat sarapan meski pada akhirnya harus kembali berbaring dengan *Nasal kanul mengikat di wajahnya.
*Oxygen Cannula Twin Bore / Nasal kanul adalah selang bantu pernafasan yang di letakan pada lubang hidung.
.
.Junhoe masih belum mendapat pekerjaan tetap baru, tapi kini dia sedang rutin membantu Hanbin di proyeknya, karena Hanbin adalah arsitek dan Junhoe marketing akuntansi jadi Hanbin mengandalkan Junhoe untuk bidang promosi, tidak hanya itu Hanbin juga meringankan pekerjaan Junhoe dengan membiarkan Junhoe tetap bekerja di rumah dia hanya perlu mengirim email hasil kerja dan laporan yang perlu di koreksi. Bisa di bilang bidangnya sekarang adalah freelance.
Meski begitu Junhoe tetap mengusahakan agar dia mendapat pekerjaan yang lebih baik dan menetap.
Yunhyeong lebih sering berada di rumah junhwan, karena dari pengalamannya di bidang kesehatan jadi dia memutuskan untuk membantu merawat jinhwan dirumah, untung saja kehamilannya tidak terlalu manja atau rewel.
.
.Malam ini jinhwan sedang menemani Junhoe membuat laporan di ruang tengah, jinhwan menonton tv, sedangkan Junhoe fokus pada laptopnya. Posisi jinhwan saat ini bersandar kekiri pada tubuh Junhoe dengan kaki yang di rentangkan ke atas meja. Tidak lupa selimut tebal yang menutupi kakinya.
Junhoe terkejut saat kepala jinhwan jatuh lemas ke pundaknya.
"Sayang?".
"Egh..?".
"Pindah kekamar dulu". Ucap Junhoe membuat jinhwan menegakkan tubuhnya perlahan. "Lepas dulu ya?". Lanjut Junhoe, jinhwan hanya mengangguk saat junhoe melepas Nasal kanul yang digunakan jinhwan dengan tabung oksigen portabel.
Lain jika di kamar jinhwan akan menggunakan tabung oksigen yang besar, jika sesak. Kebutuhan oksigen jinhwan sudah ditetapkan oleh dokter berapa tekanannya jika sesak atau jika hanya bantu nafas biasa.Junhoe mengangkat tubuh jinhwan yang semakin hari semakin ringan menurut Junhoe, setelah membaringkan jinhwan di kasur junhoe menyelimutinya hingga setengah badan.
"Mau pakai lagi?". Tanya Junhoe sambil menunjuk tabung oksigen di sebelah jinhwan. Jinhwan pun hanya menggelengkan kepalanya tanda penolakan.
Jinhwan menepuk nepuk sisi kiri tempat tidur untuk menyuruh Junhoe berbaring disebelahnya, bukannya berbaring Junhoe malah duduk bersila disana. Lalu jinhwan mengangkat kepalanya dan membaringkannya di atas paha Junhoe.
"Jun--".
"Heum?". Jawab Junhoe sambil mengelus Elus rambut jinhwan.
"...... Emm.. kau sudah makan?".
"Sudah, tadi kan aku makan di hadapanmu". Jawab Junhoe sabar karena belakangan ini jinhwan sering kali menanyakan beberapa hal yang sama atau menanyakan hal yang senarnya sudah di ketahuinya.
Awalnya Junhoe bingung kenapa jinhwan berubah seperti itu malah terkadang jinhwan seperti kebingungan sendiri, setelah Junhoe mengatakan itu pada yunhyeong, Junhoe baru paham yunhyeong bilang itu biasa terjadi pada pasien terapi kanker kerena bahan kimia yang ada pada obat obatan memiliki dosis tinggi, dan akan mempengaruhi ingatan pasien serta kinerja otak yang akan sedikit menurun. Tidak bersifat permanen biasanya hanya terjadi saat pasien kemoterapi atau terapi obat keras lainnya. Setelah selesai berangsur angsur pasien akan pulih.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE ~JUNHWAN - END
FanfictionSad story' -----Junhoe terus menangis dalam diamnya dia merasa hancur namun kehancurannya tidak boleh di rasakan oleh Jinhwan, perinya harus bahagia meski dalam kesakitan dan kepedihan Junhoe harus membuatnya bertahan selamanya bersama sama. Apapun...