STRUGGLE

366 48 108
                                    












STRUGGLE
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

   

Seperti mengerti atau memahami isi hati, sore ini langit tiba tiba mendung dan hujan lebat turun mengguyur Seoul.

Seorang pria menangis dalam kesunyian, dadanya sesak, tangannya bergetar, tidak ada yang menenangkan tidak ada yang merangkul, sedih takut seakan akan dirinya akan mati perlahan karena ketakutannya.

Pandangannya tidak pernah di alihkan dari kaca besar pemisah ruangan. Hatinya begitu sakit menyaksikan setengah kehidupannya yang sedang berjuang melawan hidup dan mati. Jika bisa bertukar izinkan dirinya saja yang merasakan kesakitan itu semua.

Air mata tidak berhenti mengalir meski dia menyadari kesedihan bukan jalan keluar, entah mengapa dirinya merasa jika Tuhan tidak pernah adil mengenai hidupnya.

Ini bukan patah hati pertamanya, bukan tangisan nya yang pertama juga, namun ini terasa begitu sesak dan menyakitkan.

Tangisnya semakin pecah saat dua pria lain datang menghampiri dan memeluknya.

"Yunh.. jinani..yunh.. hikss..".

"Junhoe, berdoalah untuknya". Ucap Hanbin menenangkan.

"Aku selalu berdoa untuknya setiap saat hikss..".
Jawab Junhoe yang masih tergugu.

"Hyung bagaimana bisa terjadi?".

Akhirnya junhoe menceritakan semua kejadian sebelum jinhwan masuk rumah sakit lagi.

"Berdoalah Hyung, kita tahu jinani sangat kuat dia pasti bisa melawannya".

"Setiap waktu aku memohon kesembuhannya tapi Tuhan.."

"Hyung, jinani kuat, kau ingat saat setelah pernikahanmu? Dokter bilang dia hanya bisa bertahan kurang dari 3 bulan bukan? Tapi dia menepis semuanya dia bertahan lebih dari 7bulan ini kan? Ini juga karena doamu Hyung". Yunhyeong kembali membawa Junhoe kerangkulannya, menahan tangis agar Junhoe bisa lebih tenang.

"Tuan Koo Junhoe, anda bisa masuk". Seorang perawat mengalihkan 3 orang diruang tunggu ICU .

Junhoe pun bangun dan langsung bergegas masuk, sebelum masuk Junhoe harus menggunakan baju steril dan hand sanitizer.

Junhoe berjalan perlahan tubuhnya lemas dan bergetar, melihat sesosok ringkih kecil yang dicintainya terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan berbagai macam alat melekat di tubuhnya. Ini bukan yang pertama kali tapi ini akan tetap menjadi hal buruk dalam hidupnya.

Junhoe mendekat memandang lekat tangan jinhwan yang terinfus, sampai kapan tangan cantik itu akan terus terluka?.

Junhoe mendekat memandang lekat tangan jinhwan yang terinfus, sampai kapan tangan cantik itu akan terus terluka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STRUGGLE ~JUNHWAN - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang