STRUGGLE
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Menikmati semilir angin sore ditemani kicauan burung juga secangkir teh menjadi hal favorit yang jinhwan lakukan belakangan ini, kalian ingat, kejadian beberapa Minggu lalu saat dia mengalami sesak tengah malam?. Setelah kejadian itu dokter mengatakan jika kondisinya semakin rentan harus di jaga lebih ekstra, hingga pada waktu terapi kedua. Setelah itu ada kemungkinan kondisinya akan lebih membaik lagi.Berbicara tentang kejadian beberapa waktu lalu, jinhwan sama sekali tidak menyadari apa yang terjadi, saat bangun di pagi hari dia bangun seperti biasa tanpa merasakan suatu hal apapun dia hanya sedikit terkejut karena disampingnya adalah yunhyeong bukanlah Junhoe. Tapi sikapnya berubah menjadi begitu dingin, dia lebih banyak diam, menuruti semua ucapan Junhoe, tidak banyak meminta ataupun mengelak.
Yunhyeong yang bingung akan perubahan jinhwan mencoba bertanya, jinhwan bilang untuk tidak mengatakannya pada junhoe bahwa malam itu dia melihat Junhoe begitu kacau, menangis dan terlihat begitu emosional, jinhwan tahu Junhoe lelah dan Junhoe bingung mengurus dirinya seorang diri.
.
.jinhwan semakin merasa buruk, hidupnya hanya untuk menyusahkan Junhoe dan semua orang yang dekat dengannya. Tidak pernah memberi kebahagian sebagaimana layaknya seorang pasangan biasanya. Jinhwan sangat mengutuk nasibnya, berpikir kenapa Junhoe mau melakukan semuanya untuknya? kenapa Junhoe begitu memperdulikannya? Kenapa, kenapa harus Junhoe yang ikut menderita?!.
Angin semakin kencang berhembus, menurut jinhwan waktu berjalan sangat cepat belakangan ini, apa itu menandakan kematiannya juga semakin dekat?. Apa dia akan meninggalkan Junhoe tanpa melihat Junhoe bahagia? Atau akan tetap hidup menyusahkan Junhoe?, Apa semua yang Junhoe lakukan untuknya akan membuahkan hasil?. Pikiran buruk memang selalu melayang di pikiran jinhwan belakangan ini.
"Sayang, masuk ya, makan supnya sudah siap". Jinhwan hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saat Junhoe datang mengusap punggungnya dari belakang, mengajaknya masuk untuk makan.
Junhoe mendorong masuk kursi roda yang di duduki jinhwan, Junhoe meminta jinhwan menggunakan kursi roda meski sebenarnya jinhwan masih mampu berjalan perlahan. Sesampainya diruang tengah jinhwan pindah duduk ke sofa. Kalian harus tahu Junhoe baru saja membeli sofa baru khusus untuk jinhwan, agar kekasih mungilnya tersebut bisa nyaman beristirahat meski diruang tengah, tidak melulu dikamar.
Jinhwan duduk disana dengan nyaman, selagi menunggu Junhoe mengambil supnya dia menyalakan tv agar tidak bosan."Sayang, besok jadwal terapi kedua, kau harus semangat ya!". Kata Junhoe sambil membawa semangkuk sup duduk di sebelah jinhwan. Namun tidak ada respon dari kekasihnya itu. "Sayang". Lanjut Junhoe sambil mengusap paha jinhwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE ~JUNHWAN - END
FanfictionSad story' -----Junhoe terus menangis dalam diamnya dia merasa hancur namun kehancurannya tidak boleh di rasakan oleh Jinhwan, perinya harus bahagia meski dalam kesakitan dan kepedihan Junhoe harus membuatnya bertahan selamanya bersama sama. Apapun...