Aroma pancake yang manis dengan strawberry segar sangat menyeruak pagi hari ini, membuat pria bertubuh tinggi dengan rahang tegas terbangun dari tidurnya dan berjalan gontai menuju asal aroma. Disana di lihatnya peri kecil yang sangat di cintai ya sedang berkutik membuat makan pagi yang sangat spesial setiap harinya.
"Pancake strawberry".
"Kau sudah bangun?".
"Aroma pancake mu membangunkan ku".
Bukan Junhoe yang memintanya membuat makan setiap harinya hanya saja ini sudah menjadi kebiasaan jinhwan, sejak belum menikah dulu, ayah dan ibunya yg sibuk bekerja membuat jinhwan harus belajar mandiri meski sudah ada maid dan perawat dirumahnya,
ya.. dulu keluarga jinhwan bisa di bilang berkecukupan hanya beberapa waktu terakhir perusahaan tempat ayahnya bekerja mengalami penurunan dan ibunya pun di pecat dari kantornya. Dan sejak saat itu mereka tidak bisa lagi membayar maid maupun perawat pribadi, yang bekerja hanya Junhoe dan ayah jinhwan.
"Mandilah, setelah itu baru sarapan".
Junhoe mengangguk dan menghampiri jinhwan untuk mengecup keningnya lalu pergi untuk mandi .
.
.Junhoe baru selesai mandi, dia sudah rapih dengan kemeja dan celana bahannya, sedangkan jas dan dasinya di letakan di sofa karena kini dia baru akan makan pagi bersama peri kecilnya.
Sambil menunggu Junhoe, Jinhwan tersandar lesu di kursi makan, sebelumnya juga dia sudah menyiapkan pakaian yang akan Junhoe pakai ke kantor. Mendengar ada yang datang jinhwan menegakkan dirinya dan memberikan senyuman terbaiknya pada orang yang sangat di cintainya tersebut.
"Hanya ini". Kata jinhwan saat Junhoe duduk di hadapannya. Junhoe melihat ke arah jinhwan lalu tersenyum, hanya beberapa detik setelah itu berubah menjadi wajah yang datar dan sedikit panik.
"Apa yang kau rasakan?". Jinhwan tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. "Katakan, kau terlihat pucat".
"Tidak ada Jun mungkin hanya sedikit lelah". Junhoe memegang kening jinhwan dan mengusap keringat di dahinya. Jinhwan menjauhkan kepalanya, agar sedikit menghindari sentuhan Junhoe.
"Apa hari ini masih akan lembur?". Lanjut jinhwan."Kau tahu kan, aku lembur agar terpilih dan mendapat promosi di kantor, bayangkan saja jika aku terpilih ahh.. promosi kali ini adalah posisi asisten manager, setelah itu peluang untuk menjadi manager akan semakin besar". Kata Junhoe sambil menyantap pancakenya dengan wajah yang sangat bersemangat. Dan jinhwan hanya memberikan senyuman nya yang sangat manis.
jinhwan hapal betul sejak dulu Junhoe memang sangat gemar bekerja, bukan gila kerja hanya saja bersemangat dalam bekerja untuk meraih setiap target yang di inginkannya.
"Mana kotak obatmu?". Lanjut Junhoe sambil melihat meja yang biasanya ada kotak obat yg di bawa jinhwan setiap makan."A i itu ada". Jawab jinhwan gugup "aku lupa membawanya". Lanjut jinhwan lebih tenang.
"Akan aku ambilkan".
"Tidak! Biar aku saja lihat sudah jam berapa ini, kau akan terlambat". Jinhwan menahan tangan Junhoe.
Junhoe melihat jam lalu mengangkat alisnya dan tersenyum.
"Tapi jangan lupa minum obatmu ya". Jinhwan menunjukan giginya dan mengangkat kedua jempolnya di hadapan Junhoe.
Junhoe pun bangkit dari duduknya dan mengambil jas serta dasinya di ikuti jinhwan yang merapikan kerah baju Junhoe yg berantakan akibat menggunakan dasi.
"Sudah beres, hati hati dijalan, jangan ngebut". Ucap jinhwan sambil menepuk nepuk dada Junhoe setelah selesai membereskan dasi.
Kini giliran Junhoe "minum obat lalu istirahat, hubungi aku jika terjadi sesuatu dan---'
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE ~JUNHWAN - END
FanfictionSad story' -----Junhoe terus menangis dalam diamnya dia merasa hancur namun kehancurannya tidak boleh di rasakan oleh Jinhwan, perinya harus bahagia meski dalam kesakitan dan kepedihan Junhoe harus membuatnya bertahan selamanya bersama sama. Apapun...