SUSPICIOUS

337 40 93
                                    














STRUGGLE
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama kini jinhwan sudah berada di kamar rawat, dia belum sadarkan diri karena kondisinya sangat lemah.

Masih dengan pakaian lengkap dari kantor tadi Junhoe setia di samping jinhwan menggenggam tangan kurus yang menjadi semakin kurus beberapa Minggu ini.

.
.

Jinhwan mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha mengatur nafasnya. Tiba tiba hatinya terasa sesak, jinhwan masih berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya, apa pingsan dijalan? Atau perdarahan?.

"Jun..".

Jinhwan membangunkan Junhoe yang tidur dengan keadaan duduk dan membungkuk karena kepalanya di sandarkan ke bantal jinhwan, jadi kepala Junhoe tepat berada di samping kepala jinhwan.

Junhoe bangun dan langsung mengusap kepala jinhwan lalu mengecupnya.

"Sayang,Bagaimana perasaanmu?". Kata Junhoe.

"Apa yang sshh..". Jinhwan merasakan ngilu dari bagian perut kebawahnya.





DEG!


Ingat sungguh jinhwan ingat apa yang sebelumnya terjadi, dengan cepat jinhwan menepis tubuh Junhoe yang sedang menciuminya.

Jinhwan mengalihkan pandangannya membiarkan air matanya mengalir deras tanpa memandang Junhoe. Junhoe memeluk kepala jinhwan membawanya ke dadanya.

"Jangan menangis, maafkan aku, akupun tidak ingin kehilangannya, hatiku juga sakit, aku juga kehilangan, aku juga merasakan hal yang sama sepertimu". Kata Junhoe sambil memeluk jinhwan yang menangis.

"Jahat.. hikss.. aku benci, kenapa kau tidak sekalian mengakhiri hidupku kenapa!?". Jinhwan berontak namun Junhoe semakin erat memeluknya. Meski tidak sehisteris jinhwan tapi Junhoe juga menangis.

"Tolong jangan berkata seperti itu hikss..".
Jinhwan sedikit mendorong Junhoe, menatap pipi basah suaminya.

jinhwan tahu Junhoe sering kali menangis tapi, Junhoe tidak pernah menangis di hadapan jinhwan hingga sekacau ini, bahkan kini isakannya begitu terdengar bagaimana dia menahan sesak hingga nafasnya tersendat.

"Jun..".

"Sayang, maaf hikss..". Kata Junhoe, Jinhwan langsung menarik Junhoe lagi kepelukkannya. Jinhwan menggit bibir bawahnya menahan suaranya saat mendengar Junhoe menangis begitu pilu dipeluknya.

Jinhwan merasa Junhoe begitu mencintainya, merelakan apapun dalam hidupnya hanya agar jinhwan tetap berada disisinya. Padahal Junhoe sakit hati dengan apa keputusannya tapi dia tetap melakukannya demi hidup jinhwan.
Lagi lagi jinhwan kalah oleh Junhoe, sampai kapanpun Junhoe akan selalu bisa meluluhkannya membuatnya tenang, membuatnya menerima kenyataan hidupnya yang pahit.

Jinhwan tidak benci Junhoe mengambil keputusan ini, justru dia benci dengan dirinya sendiri yang tidak pernah bisa membuat hidup Junhoe bahagia, tidak bisa menjadi sebagaiman baiknya istri, hanya bisa menyusahkan, hanya bisa membebani.

STRUGGLE ~JUNHWAN - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang