STRUGGLE(2)

361 48 81
                                    





STRUGGLE
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

         

   

Apa yang membuat seseorang menangis selain kehilangan dan perpisahan?.

Bagaimanapun seseorang mempertahankan sesuatu pasti ada saat untuk berpisah, bukan?.

Tidak akan ada yang bisa merubah kehendak Tuhan. Bukankah semua orang sudah mengetahuinya jika jodoh, rezeki, dan kematian itu ada di tangan Tuhan, hanya dialah yang tahu.

Sebut saja itu takdir, orang bilang, takdir seseorang sudah tercatat sejak didalam kandungan(?). Jika benar, apa Tuhan tidak memiliki penghapus sepertinya dia terlalu banyak menulis kesulitan di hidup seorang pria satu ini.

Pria yang sejak tadi menangis tanpa lagi menghiraukan apapun, karena dirinya tidak bisa berbuat apa apa lagi selain menangis.

Mata basahnya lekat memandang pria lain yang terlihat sangat cantik meski tak berdaya.

Masih dengan air matanya pria itu berjalan menuju ranjang dan mengambil tangan dingin yang biasanya terasa hangat.

"Aku mencintaimu selamanya kau hidupku, jika kau pergi untuk apa ku tetap hidup? , Tuhan apa yang kau inginkan sebenarnya aku telah berdoa, aku telah melakukan apapun seperti yang kau inginkan sebagai umatmu, aku akan memberikan apapun Tuhan. Tapi, jika kau menginginkannya aku tidak akan memberikannya sedetik pun".

.
.



















Beberapa saat sebelumnya..

" ah.. Ju .. Jun-yyaah... Egh..". Lirih terdengar Ucapannya karena terhambat ventilator yang terpasang di mulutnya. Matanya perlahan terbuka melirik ke sekelilingnya dan tidak menemukan siapapun.

"Pasien Koo Jinhwan! TTV lengkap!". Seorang perawat menyadari kesadaran pasien. Koo jinhwan, pasien yang baru saja sadarkan diri secara spontan karena pemeriksaan tanda-tanda vital sebelumnya sangat tidak memungkinkan untuk jinhwan sadar dalam waktu dekat.

Seorang perawat sedang memeriksa semua alat, yang terpasang memastikan jika semuanya baik. Jinhwan menatap perawat yang sedang memeriksanya seolah ingin mengatakan sesuatu, namun perawat tersebut tidak menyadarinya atau merespon jinhwan.

Perawat tersebut malah berlari memanggil rekannya dan mengambil beberapa obat. Karena yang dilihatnya detak jantung dan nafas jinhwan melebihi nilai normal permenitnya.

Jinhwan tidak bereaksi apapun dia masih diam matanya berkeliaran seperti mencari sesuatu,

Dengan lemah dan perlahan dia mengangkat tangannya melihat sesuatu yang terasa tak nyaman. Meski ada yang lebih tidak nyaman di tenggorokannya yang disebabkan ventilator.

 Meski ada yang lebih tidak nyaman di tenggorokannya yang disebabkan ventilator

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STRUGGLE ~JUNHWAN - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang