"Aku sedang berusaha Sat"satria,Adik Ali yang nendengarnya menghela nafas. Usai mematikan putung rokok di asbak, Satria mendongak menatap ribuan bintang yang bersinar malam ini. Senyum getir terukir di bibirnya kala teringat Takdir yang harus ia jalani." Putri mu sudah tidur?" Tanya Ali dengan suara lirih. Sesekali ia mengetukan Rokok di tangannya ke asbak untuk membuang abu di ujung yang di bakar.
"Sudah," Jawaban singkat dari satria tersebut membuat Ali dengan segera melumat rokoknya kemudian berdiri dari kursi. Tubuh tegapnya ia sandarkan di tiang teras dengan bersedekap.
"Cepat bangkit dari duka mu sat, Kasian putri mu.. Dia pasti ingin kau peluk.." ujar Ali sembari berbalik badan guna menatap Adiknya yang tengah termenung di kursi dengan raut wajah yang begitu murung..
"Aku sedang berusaha, Aku hanya belum sanggup untuk menatap lagi wajah mungil duplikat mendiang istri ku" Ali menatap iba wajah frustasi adiknya. Perasaannya ikut terenyuh jika mengingat nasib adiknya, dimana ia di tinggal pergi untuk selamanya oleh sang istri yang kala itu tengah berjuang melahirkan putri mereka..
"Jangan terlalu lama,.. Aku pamit dulu ke kamar" Satria hanya mengangguk sekilas dan kembali menekuni kegiatan merokoknya..
📌📌📌
Brak!
Rita, yang tengah melewati kamar milik putrinya tersentak akibat bunyi keras yang timbul dari sana. Dengan cepat ia melangkahkan kaki menuju pintu coklat di sebelah kirinya.
Klek!
Ketika pintu tersebut di buka, tubuh Rita terasa begitu lemas. Tangannya semakin kuat mencengkram handel pintu guna menopang tubuhnya yang hampir jatuh meluruh kelantai.
"MAS!!!!!" Teriak Rita kuat, membuat seluruh pekerja rumah Terkejut. Buru buru mereka semua berlari kearah sumber suara.
Semua orang merasa tercengang ketika melihat apa yang ada di hadapan mereka. Tubuh Nona mereka tergeletak di dekat kursi roda dengan tak berdayanya serta busa yang terus keluar dari mulutnya. Para pekerja wanita hanya mampu menutup mulut mereka. Sedangkan para pekerja laki laki segera membantu, dengan mengangkat tubuh Prilly keluar untuk di bawa segera kerumah sakit agar cepat mendapat penanganan.
Revan, Ayah prilly yang baru tiba segera mengambil Alih tubuh putrinya kedekapannya.ia melamgkah cepat dengan wajah pasi serta takut yang begitu ketara.mulutnya tak henti bergumam memanggil nama putrinya. Berharap hal itu dapat mengembalikan kesadaran Prilly walau hanya sedikit saja.
"Hubungi Ali" titah Revan pada siapapun yang ada di sana sebelum memasuki mobil.
📌📌📌📌
Ali yang baru usai mandi terperanjat kaget kala ponsel miliknya berdering dengan nada suara khusus yang ia pasang pada setiap nomor keluarga. Dengan segera ia menyaut smartphone miliknya di ata meja rias milik prilly yang masih lengkap dengan segala peralatan make-up serta berbagai jenis skincare lainnya.Ali sama sekali tak penah merubah tataletak benda benda disana.. Karena Dulu, Prilly pernah memarahinya hanya karena satu dari berbagai make-up di meja itu tak ada di Tempat yang seharusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sory (You Are MINE ) |TAMAT|
FantasyAku tau semua salah ku.. Aku tau aku tak pantas di maafkan.. Tapi tolong.. Izinkan Aku tetap berada di dekatmu.. -Alizel - I'm Sorry