Tak terasa,Usia kandungan prilly kini mencapai 24 minggu dan Hal itu tentu semakin membuat prilly tak sabar untuk segera menimang anaknya. Dan kata dokter kandungan prilly semakin hari kian membaik. Apalagi, tabiat suaminya yang suka keluar mlm dan bepergian kini berubah. Ia lebih sering di rumah dan meluangkan waktu untuknya. Ya,, walau sekali kali ia masih akan lembur di kantor.entah itu benar atau tidak, prilly tak terlalu memusingkan! Ia hanya ingin fokus ke kehamilannya yang sempat melemah. Harapan prilly cuman satu, anaknya lair dengan sehat dan selamat ke dunia ini tanpa kekurangaan.
"Eh.. Bumil.. Lagi ngapain?" Spontan lamunan prilly buyar.ia tersadar kemudian segera .enegaknan wadar air yang ia pegangan sebelum kemudian ia taruh di atas permukaan tanah.wjahanya meringi sesaat saat melihat tanah dalam pot sudah amat becek akibat ulahnya yang terlalu banyak menyirami tanaman itu.ck! Ia harap bunga di taanaman pot ini masih mau hidup dan berbunga untuknya
"Prill!"
"Eh,Van" ujar prilly tersenyum tak enak pada Revan. Ia merutuki dkri karena mengacuhkan Revan yang berdiri di hadapannya karena terlalu meratapi nasib bunga miliknya.Dan orang itulah yang tadi juga membuat lamunannya buyar.
"Bumil jangan sering sering ngelamun, kasihan baby nya lph di acuhin kayak orang di depannya" prilly terkekeh mendengar ucapan Revan
"Iya bapak Revan yang binak sana. Eh! Ngomomg ngomong mau kemana nih udah wangi dan ralih gini?"
"Ngapelin binibya CEO galak" mendengar jawaban ngawur Revan, prilly kian tertawa Renyah hingga mengeluarkan air maga. Humormya memang selalu jatuh jika Revan mngajaknya ber canda seperti ini.
"Apaan sih, entar suami ku tau habis kamu sama dia?" kini giliran Revan yang tertawa ngakak.
Sebenarnya,sudah sejak lama prilly dan Revan dekat. Lebih tepatmya sejak awal Revan pindah ke kompleks ini sekitar 8 bulan lalu.terlebuh pembawaan Revan yang santai,mudah bergaul,serta Hobbi guyonan membuat prilly nyaman berada di dekatnya. Oh ya satu lagi Revan itu merupakan Duda depan Rumah yang sempat Prilly sangkuat pautkan kala itu - part 9-
"Udah stop bercandanya,perut ku sakit ini" lerai prilly dengan sisa tawanya sembari tangan yang mengusap perutnya yang sudah merasa keram akinat terlalu banyak bucara. Tevan, yang melihat gerak gerik prilly mendadak memiliki ide jahil. Dengan suara yang cukup lantang dan menggoda Revan berujar. Hal yang tanpa di ketahui akan menjadi petaka besar
"Anak papa Revan kkenapa? Jangan nakal kasih mama mu itu"
"OH!, JADI ANAK ITU BUAKAN ANAK GUA! ANAK ITU ANAK DARI DUDA SIAPAN ITU!" Teriakan Maha Dahsyat dari pintu penghubung antara taman belakang dan Rumah membuat prilly dan Revan terlonjak kaget. Dan tak perlu di tanyakan lagi siapa peilik suara itu.siapa lagi kalau bukan Ali suami prilly yang terlihat brgutu murka dengan muka merah padam dengan pakaian kantor yang menandakan pria itu baru pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sory (You Are MINE ) |TAMAT|
FantasyAku tau semua salah ku.. Aku tau aku tak pantas di maafkan.. Tapi tolong.. Izinkan Aku tetap berada di dekatmu.. -Alizel - I'm Sorry