part 12

3.3K 306 100
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tubuh Ali bergetar hebat kala membaca sebuah surat yang baru datang di antar salah satu staff OB miliknya .

Ia menatap lembaran kertas di tangannya dengan pandangan nanar tak percaya bahwa apa yang menjadi mimpi buruknya akan menjadi kenyataan.

Dengan langkah tergesa, Ali menyabet kunci mobil dan dompet miliknya. Masa bodoh dengan segala jadwalnya hari ini. Ia harus segera meminta keterangan atas hadirnya surat sialan itu di meja kerjanya!

Tuhan... Kenapa semuanya menjadi bertambah rumit.. Kenapa banyak sekali rintangan yang harus ia lewati untuk kembali kepelukan istrinya..

"Kenapa sampai begini?" batin Ali dengan tangan yang sekali kali memukuli stir di hadapnnya..

Sungguh,Ali saat ini ingin sekali mengahancurkan segala hal yang ada di dekatnya.. Ia frustasi mengingat surat yang ia terima..jangan tanya bagaimana akhir surat laknat itu. Ali tentu sudah membakarnya menjadi abu biarlah surat itu hangus tak tersisa rupanya!

📌📌📌

"Mah! Pah! Prilly!" teriak Ali dari luar rumah sesudah memakirkan mobil dengan sembarangan. Ia sudah tak sabar untuk bertemu dengan mertua dan istrinya guna menanyakan maksud akan datangnya surat sialan itu! Bahkan saking tak sabarnya ia sampai lupa mengucap salam.

"Mah!"

"Ada apa? Kenapa kamu brisik sekali ha?! Datang bukannya salam teriak teriak kayak gitu ! Gak punya adap banget" Rita keluar dari dalam rumah dengan wajah kesal. Terlebih menantu sialannya yang memanggilnya.rasanya ia semakin malas untuk membukakaan pintu.

Ali sendiri yang mendengar gerutuan mertuanya tak terlalu peduli. Yang terpenting baginya adalah maksud dari pengiriman surat itu ke kantornya..

"Maksud surat itu apa ma? " tanya Ali dengan tidak sabaran. Membuat Rita kebingungan..surat? Surat apa yang di maksud oleh suami sialan anaknya ini?

"Surat apa?" tanya Rita kebingungan.

Ali yang melihat kebingungan mertuanya menghela nafas berusaha mempersiapkan diri untuk mengatakan kata yang begitu ia benci.

"Surat dari pengadilan agama, surat cerai antara aku sama istri ku ma.. Demi Allah! Kenapa mama setega itu?!" Ali memekik kuat di akhir kamlimat dengan tangan yang menjambak rambut hitam miliknya menyalurkan rasa frustasi yang sudah tak tertahankan lagi .

"Saya yang mengirimnya tuan Alizel" suara berat Revan terdengar membuat ke 2 orang di hadapan Revan menoleh dengan ekspresi wajah yang sama sam terkejut..

"Pa...maksud papa apa?!" ujar Ali dengan raut wajah setengah percaya.. Pasalnya, ayah mertuanya ini terlihat sedikit mendukung ia untuk kembali bersama istrinya.. Tapi kini mengapa ayahnya seperti ini?

I'm Sory (You Are MINE ) |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang