part 8

2.3K 190 22
                                    

Peringatan! Part ini lanjutan dari Flashback kemarin..
Yang mana menceritakan satu tahun kedepannya..
Atau bisa disebut 1 tahun sebelum kecelakaan menimpa prilly.

Atau bisa disebut 1 tahun sebelum kecelakaan menimpa prilly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎬🎬🎬🎬

Satu Tahun kemudian...

Kebohongan Ali terus  berlanjut, dan bisa di bilang Ali malah cenderung semakin menjadi jadi. Ia semakin sering bermain Api di belakang istrinya dengan wanita penjajah..
Bahkan Ali sering kali berbohong bahwa ia punya pekerjaan  di luar kota sampai ber minggu minggu hanya agar  bisa menikmati  Kebebasaanya menjadi cassanova.

Ali bahkan tak pernah ambil pusing memikirkan istrinya. Baginya  istri kecilnya itu penghangat ranjang Di rumah.. Ya, hanya itu arti  prilly bagi Ali..
Meski Ali tertarik dengan parasnya bukan berarti ia jatuh hati.itu murni hanya nafsu semata.

Dan bila ada penghargaan dengan kategori Aktor terbaik. Maka Ali pantas mendapatkan piala tersebut. Karena Ali begitu pintar mengelabuhi semua orang.. Termasuk kelurga dan istri kecilnya..

Dunia mengenal ia sebagai pribadi yang baik dan sayang keluarga.begitu pun  keluarganya. Tapi kenyataanya ia tak lebih dari seorang  pria haus belaian dan bajingan yang sesungguhnya..

Pengecut yang bersembunyi di balik topeng dan menjadikan istrinya sebagai penutup aib..

Dan.. Sekarang ini tebak di mana ia sekarang? Ia ada di sebuah club dengan 2 orang Wanita yang bergelayut manja di tubuhnya.. Padahal ia pamit untuk pergi bekerja pada istrinya selama 1 minggu di luar kota.   Ini Lah Dunia Ali yang sesungguhnya.. Hitam penuh dengan kesenangan.

"Kelakuan mu semakin menjadi " Ali yang mendengar ucapan temannya terbahak. Dengan segera ia menenggak minuman  alkhohol di genggamannya.

"Kau tau aku Ren.... Aku tak cukup hanya dengan satu  lubang.. " pria yang ada di depan Ali menggeleng pelan kemudian menyesap minuman di atas meja dengan begitu hikmat. Ketika seorang jalang hendak mendekatinya, ia buru buru mengibaskan  tangan tanda tak mau di ganggu. Alhasil jalang yang tadi menghampirinya berlau pergi dengan wajah masam. Mungkin kesal karena gagal mendapat mangsa.

"Seharusnya kau berada di rumah dan bersama istri mu. Bukan  terus berpetualang seperti ini" Renzi -sapa akran- pria yang ada di hadapan Ali tadi dengan  tatapan mata yang menghunus Ali tajam. Berusaha  membuat Ali serius dengan Apa yang mereka bicarakan.

"Wah wah..   Apa benar Ini Renzi teman ku?. " Ali berujar dengan nada mengejek.kembali ia sesap Minuman yang ada di genggamannya..

"Apa yang membuat mu  bertobat seperti ini? Bahkan Aku masih mengingat dengan jelas sumpah mu bahwa kau tak akan pernah keluar dari kubangan hitam ini.. Kau menjilat ludah mu sendiri bung!" lanjut Ali   setelah meletakan gelas di atas meja . tubuh miliknya ia hempaskan ke  sandaran Sofa yang ia duduki.

"Mungkin benar kata mu aku menjilat lidah ku  sendiri. Tapi, mungkin aku tak akan menyesali keputusan ku ini.. Aku, Aku akan berhenti melakukan semua ini! Aku akan berhenti bersenang senang dan mulai menata hidup ku" mendengar ucapan mantap temannya Ali terkejut. Ia bahkan sampai menengakkan kembali punggungnya dan menatap sahabatnya utu dengan intens..

"Kalian bisa pergi!" tutah Ali memerintahkan ke 2 wanita yang bergelayut di tubuhnya beranjak dari posisinya kemudian  meninggalkan dirinya denga  Renzi sendiri.

"Hey! Ada apa dengan  diri  mu ? " Ujar Ali dengan  raut wajah penasaran akan sikap teman seperjuangan nya ini. Ia benar benar tak habis fikir  dengan perubahan sikap  temannya yang begitu drastis..

"Aku, Aku jatuh cinya pada istri ku.. " lirih.. Suara itu begitu  lirih, nyaris tak terdengar sebenarnya. Namun Ali yang tengah benar benar memperhatikan temannya itu bisa tau dari gerak bibirnya.

"Kau? Ck! Ya sudahlah jika kau ingin keluar. Pulanglah kerumah , bermanja rialah dengan istri mu .."

"Andai Aku bisa" Ali terperanjat kala kalimat di sela isakan itu terdengar dari bibir Renzi. Shit! Temannya ini menangis?

"Andai aku bisa memutar waktu , aku akan bersikap demikian li.. Istri ku..
Istri ku Pergi! Dia pergi dari hidup ku untuk selamanya dengan membawa Bayi kami! Ia meninggal akibat tabrak lari! Tuhan.. Andai Aku bisa mengulang waktu itu, Aku bersumpah tak akan pernah menyentuh sekretaris ku!" Isakan Renzi makin menguat terlebih  saat bayangan wajah berderai aor mata milik mendiang istrinya terlinats si benaknya..

"Li.. Aku mohon, keluarlah dari  dunia ini. Kau tak akan tau seberapa sakitnya menahan rindu tampa obat!"  kalimat itu Renzi ucapkan sebagai penutup.sebekum ia keluar dengan tangan yang menghapus sur mata
miliknya.

Meninggalkan Ali yang terpaku di sofa dengan pikiran blank..

Tbc..

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



I'm Sory (You Are MINE ) |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang