Ektra part

3.9K 270 12
                                    

"Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas..
Kamu lepas dulu ah.. itu anaknya nangis minta susu" Prilly berusaha melepas pelukan Ali dari pinggangnya.

Ali sendiri seakan tak peduli  ia justru malah semakin mengeratkan pelukannya ke pinggang prilly dengan wajah yang ia sembunyikan di perut prilly. Hal yang paling ia sukai jika sedang bersama prilly .. ia kangen.. seminggu di luar kota sungguh benar benar menguji dirinya. Selama seminggu itu ia  harus melakukannya serba sendiri. Dan kalian harus tau Ali bahkan secara reflek memanggil istrinya saat matanya baru terbuka di setiap paginya.  Hal yang begitu konyol..

"Mas.. nanti anak mu marah kamu gak bisa tidur sama aku nanti malem.. lepas dulu.. " Ali mengerang. Dengan setengah hati ia melepas pelukannya di tubuh prilly.sungguh rasanya ia  masih rindu.. ia ingin memeluk tubuh istrinya itu lebih lama lagi!

Tak lama kemudian  prilly terlihat kembali menaiki ranjang dengan sesosok mungil di dekapannya. Ali berdecak, itulah saingannya setiap malam.

"Abi.. lihat siapa tuh Papa Udah pulang.. " Ujar prilly pada bayi mungil 10 bulan tersebut. Bayi yang berjenis kelamin perempuan itu sontak melepas kulumannya di puting prilly mendongak  menatap sang mama setelah mendengar kata papa tadi..

"Apa?" Prilly mengangguk. Kemudian menurunkan Abi ke ranjang. Membiarkan bayi  yang belum genap setaun itu untuk merangkak menghampiri papanya yang sedang dalam posisi tengkurap..

"Apa!" Lengkingan sura itu begitu nyaring ketika Tubuh gempalnya semakin dekat dengan  sang papa . Dan saat tepat berada di samping papanya mendadak bayi itu merengut, tangannya segera terulur meminta di gendong sang ibu sebelum kemudian tangisnya pecah..

Oke.. Mulai lagi drama  pagi ini

"Mas..." Ali tertawa renyah kemudian bangkit dan membuang  kupluk  berbentuk kelinci itu ke sembarang arah.

"Udah  tau anaknya takut juga.. " Ali tak menanggapi gerutuan prilly, dengan masih tertawa ia mengambil alih Abi dari dekapan istrinya. Menimangnya sebentar  kemudian membawanya ke pangkuannya..

"Habis gemes yang .. anak mu ini paling gak bisa kalau liat papanya manja manja sama mamanya.. berasa mama punya kamu ya dek" di akhir kalimat Ali menoel pipi Abi yang tengah Asik memilin kaos yang ali gunakan.

"Mas.. sama anak cemburunya kok besar banget sih!.. gini kok minta nambah"  Ali kian tergelak tawanya yang baru surut kembali berderai mendegar gerutuan prilly.. istri nya ini...

" biarin.. aku suka gemes sendiri saat  abi ngamuk pas aku cium kamu"  prilly mendengus kemudian ikut duduk di ranjang. Bersebelahan dengan Ali yang tengah memangku Abi..

"Dan setiap nangis kamu selalu seneng kan"

"Yang sakit ah.." Ali mengaduh saat tangan lentik tersebut mencubit pinggangnya.. kemudian dengan secepat kilat Ali membalas perlakuan prilly tadi dengan kecupan basah di bibir yang selalu menjadi candunya..

"Apa.. ma... hua!!!!!"

Tangis abi pun pecah dengan buru buru bayi tersebut berdiri dengan menjadikan Ali sebagai tumpuannya. Tangan mungilnya mencengkram kuat kaos Ali  untuk di jadikan sebagai pegangan.. Ali sendiri dengan sigap menahan tubuh sang anak agar tak jatuh.

Pukulan dari tangan kecil itu membabi buta terarah kepadanya .apapun bayi mungil ini pukul asal ia bisa melampiaskan rasa marahnya pada sang ayah yang telah berani mencium mama kesayangnnya..dan hal ini sungguh tak bisa di biarkan oleh Ali. Ali tak mau anaknya tubuh bringas dan selalu memukul jika marah atau kesal.

"Bi.. papa marah kalau abi kayak gini" seakan mengerti, bayi itu mengehentikan pukulannya. Matanya menatap dengan berkaca kaca ke arah Papanya. Well Ali hampir luluh tapi ini gak bisa di biarin..

"Gak boleh kayak gitu.. " suara Ali terdengar lembut tapi tak mengurangi sedikit pun ketegasan di dalamnya..

"Gak boleh mukul lagi ya dek.. nanti adek gak punya temen"  begitu kalimat  yang Ali lontarkan selesai Ali menghujani putri kecilnya dengan  ribuan kecupan..

"Jangan gitu lagi dek.. pukulan adek tuh sakit.. mending cium papa aja sini.. cium papa " Abi  pun menurut bocah itu memajukan bibirnya mencium  pipi Ali.

Semetara prilly ia tersenyum kemudian terkekeh pelan. Ini  suaminya ini  lah Alinya..
Meski kadang manja  tak tertolong ia kan tetap menjadi ayah yang baik selau mengingatkn putrinya jika  anak itu keterlaluan  dengan sikap lembutnya tak ada bentakan hanya sebuah kata lembut yang terselip kalimat tegas..

Begitupun padanya jika ia berbuat salah pasti Ali akan berbuat demikian juga.. ia tak akan segan menegurnya dan di iringi dengan hukuman kecil berupa lumatan di bibir yang memakan waktu 10 menit..

Ali nya berubah menjadi lebih baik..

Meski mesumnya  tak pernah berubah.. justru malah semakin parah...


..
.
.
.
.
.
.

Tamat 

Tamat 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Sory (You Are MINE ) |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang