Prilly terduduk diam di teras rumah dengan pandangan kosong sembari memangku tangannya. Ponsel yang berada di meja samping terus berkedip menandakan ada seseorang yang terus menghubunginya. Tak ada satu pun pesan maupun panggilan yang prilly jawab"Prill, kenapa telfon aku gak kamu angkat? " ujar suara pria dengan nada lembut masih tak mampu membuat prilly bergeming atau bahkan menolehkan kepalanya. Mearasa tak di gubris, pria tadi menyentuh pundak prilly. Dan hasilnya masih sama, prilly tak merespon tindakan pria tersebut. Hingga pria tersebut memilih untuk berlutut di handapan prilly dengan tangan yang teulur menyentuh rahang prilly. Secara lembut ia menggerakan kepala prilly untuk menatapnya.
Hati pria tersebut tercubit saat mendapati tatapan kosong yang prilly perlihatkan. Tangannya dengan halus mulai bergerak mengusap lembut rahang prilly, berharap ia akan mendapat respon berarti. Minimal sebuah lirikan, sang pria begitu berharap akan hal itu.
Raut wajah pria tersebut makin meredup saat tatapan prilly tak kunjung berubah, pandanganya masih kosong seakan tak ada orang di hadapannya..
"Sayang.." panggilnya lirih dengan kedua tangan yang berada di sisi wajah prilly. Berusaha mengembalikan fokus prilly agar menyadari keberadaannya.
Seulas senyum terbit di bibirnya saat mata prilly mulai bergerak menatapnya. Mulut prilly terbuka..
"Pergi.."
Hati pria tadi mencelos. Senyum miliknya lenyap, ia kembali memasang wajah sendu. Di tatapnya dalam mata prilly kemudian memasang senyum paksa meski hatinya serasa di remas kuat"Kamu mau pergi kemana? Mau ke taman? " Tanya balik pria tadi seolah olah tak mengerti apa yang prilly ucapkan. Padahal ia paham betul dengan arti kata yang prilly ucapkan. Prilly menyuruhnya pergi..
"Pergi.."
"Pergi kemana sayang? Mau ketaman? Aku temani," tanya Ali lagi dengan nada yang masih senantiasa lembut
"KAU! KAU YANG PERGI SIALAN!" teriak prilly menggelegar sembari menyentak ke 2 tangan pria tadi .dan mendorongnya hingga terjerembab.nafas prilly memburu diatas kursi roda yang ia kenakan.
"UNTUK APA KAU KESINI LAGI?! TAK PUAS MELIHAT KU BEGINI?! " lanjut prilly dengan suara yang semakin meninggi, wajah prilly di penuhi amarah hingga memerah. Tubuh prilly bergetar saking besarnya amarah yang berkobar dalam dirinya.
"Sayang.."
"Jangan panggil aku lagi dengan mulut menjijikan mu " ujar prilly dengan geraman dan kembali menepis tangan pria tadi yang hendak menyentuhnya.
Prilly tak lagi memperdulikan sekitar. Ia tak peduli jika teriakannya akan terdengar oleh para tetangga, ia tak peduli jika seluruh pasang mata milik pekerja rumahnya kini terarah kearahnya. Ia tak peduli! Ia hanya ingin laki laki sialan yang ada di hadapanya segera pergi dan tak lagi menampakan diri di hadapannya. Prilly muak melihat wajah tak berdosa yang selalu di tampilkan oleh orang itu. Orang yang menjadi penyebab ia harus duduk di kursi roda dan kehilangan janin yang ada di rahimnya. Laki laki sialan yang sayangnya masih berstatus sebagai suaminya !"Aku minta maaf.. " ujar pria tadi dengan penuh sesal. Posisnya masih sama berlutut di hadapan prilly dengan kepala tertunduk dalam.
"Apa aku harus memaafkan mu?" tanya balik prilly yang tak di jawab oleh sang pria. Pria itu masih tertunduk dengan bahu yang meluruh.
"Sedangkan dulu, saat aku meminta maaf hingga bersujud di kakimu kau tak menggubrisnya sama sekali dan malah memaki ku. Apa aku harus memaafkan mu Tuan ALI yang TERHORMAT?!" Mata pria itu terpejam. Membayangkan kejadian dulu saat mati matian prilly meminta maaf . ia dengan tega megacuhkannya bahkan memakinya habis habisan tanpa mau memdengar penjelasan. Padahal ia hanya salah paham. Salah paham yang membuat prilly harus menerima takdir bahwa ia tak akan pernah bisa berjalan kembali dan harus mengenakan kursi roda selama sisa hidupmya. Dan yang lebih membekas di benak Ali -pria tadi- adalah saat dokter menyatakan kandungan prilly tak bisa di selamatkan. Janin yang di kandung prilly hancur karena benturan keras yang menghantam perutnya saat kecelakaan yang prilly alami karena memgejarnya.
Salah paham yang terjadi akibat kecemburuan Ali yang tak bisa ia bendung. Menyesal? Jagan ditanya. Saat melihat mobil milik prilly terguling hingga tak bebentuk, nyawa Ali terasa di cabut dari raganya. Nafasnya tercekat untuk beberapa saat sebelum ia keluar dari dalam mobil dan menghampiri mobil prilly yamg tak.terbentuk. tubuh Ali bergetar hebat kala itu saat melihat tubuh prilly berlumuran.darah dan.terjepit body mobil. Ali semakin bertambah panik saat percikan Api mulai muncul.dan merambat menuju tangki pengisian bahan bakar. Ali yang kehilangan akal berbuat nekat dengan memukul kaca jendela agar hancur dan bisa mengeluarkan prilly dari sana .Ali nyaris putus asa saat kaca tersebut tak kunjung pecah. Hingga dengan sekuat tenaga ia menendang kaca mobil yang dalam keadaan terbalik itu ,Ali bersyukur kaca itu akhirnya pecah. dengan penuh perjuangan Ali beruaha mengeluarkan tubuh prilly di bantu beberapa orang. Bertepatan dengan tubuh prilly dapat di keluarkan dan di pinggirkan, Mobil itu meledak dengan kuat. Tangis Ali pecah kala terbayang ia telat megeluarkan prilly dari sana.
Tapi, Ali belum bisa merasa lega. Karena keadaan prilly yang berada di pelukannya cukup parah dengan tubuh yang sepenuhnya sudah di selimuti darah.Setelah 6 bulan terbaring dengan mata tertutup, untuk pertama kalinya prilly kembali membuka matanya.Ali merasa begitu lega ,perasaannya bahagia sampai dokter menjatuhkan fonis yang meluluh lantahkan Hati Ali. Prilly lumpuh dan kehilangan janinnya.
"sayang."
"PERGI! PERGI!" teriak prilly histeris kala Ali bangkit dan mendekatinya. memeluknya dengan mata memerah menahan tangis. Prily tak ingin disentuh. Prilly benci degan Ali.. Prilly tak ingin Ali berada di sini.. Ia ingin Ali pergi selamanya dari hidupnya!
"Maaf..."
Ps: dalam sebuah hubungan, kepercayaan dan saling tebuka serta mau mendegarkan itu penting. Jangan biarkan salah paham terjadi, karena kadang kesalah pahaman kecil itulah yang mampu membuat sebuah hubungan hancur tak berbekas dan mengakibatkan luka yang sulit untuk di sembuhkan..
Red'Devil
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sory (You Are MINE ) |TAMAT|
FantasiAku tau semua salah ku.. Aku tau aku tak pantas di maafkan.. Tapi tolong.. Izinkan Aku tetap berada di dekatmu.. -Alizel - I'm Sorry