Kalau di part ini dan part sebelumnya vote sudah sampai 300 dan 200 komentar, aku update lagi. See you♡♡♡
SUARA denting alarm dari ponsel yang berbunyi tepat di samping bantal berhasil membuka sepasang iris segelap jelaga Nam Taehyung pagi ini. Tidak ada tepukan halus Aera di pipi, tindihan Lily di atas perut apalagi jilatan Yeontan membasahi wajahnya. Namun semua itu berganti dengan suara dengkuran keras menggelegar seolah-olah bisa meruntuhkan atap rumah. Sepasang tangan besar bertato melingkari pinggang, memeluk erat, disertai deru napas hangat menyapa tengkuk dari belakang.
Sial, sejak kapan Jungkook tidur di sini? Berdua saja di dalam kamarnya bak sepasang gay yang baru saja menghabiskan malam pertama. Setengah telanjang, berpelukan dengan tubuh lengket berkeringat.
Taehyung menendang pinggul Jungkook, melepaskan tautan tangan melingkari tubuhnya lalu bangkit terduduk. Memijat kepalanya yang terasa berputar sementara perutnya bergejolak seakan hendak mengeluarkan seluruh isi perut di atas permukaan seprai. Lemas, pusing, mual semua menjadi satu.
Menghela napas berat, memejamkan mata erat-erat, dahinya mengkerut seraya mendongakan kepala menuju langit-langit kamar. "Kepalaku berat sekali..., ah." Mendesis sebal, menatap Jungkook yang masih tak bergeming lalu bertanya entah pada siapa. Entah pada dinding yang dingin, pada lampu tidur atau pada cicak yang menjelma menjadi cctv dadakan di ujung ruangan. "Habis berapa botol memangnya sampai anak ini black out di sini?"
Sejak pertama kali Jungkook meninggalkan rumah, ibu dan ayah mewajibkan anak bungsu mereka menginap di rumah setidaknya satu kali dalam setiap bulan. Mereka berdua biasanya akan menghabiskan waktu bersama pada akhir pekan, makan malam, menginap, mengadakan acara barbeque, pergi berlibur atau apapun. Setidaknya sekali dalam sebulan Ibu ingin merasakan keluarga mereka berkumpul untuk berbagi cerita bersama. Menghabiskan waktu benar-benar layaknya sebuah keluarga.
Dan pada tadi malam, seperti biasa Jungkook mengajak Taehyung bermain game sampai pukul dua pagi. Dilanjut meminum satu botol Vodka sembari bermain gitar di halaman belakang, namun entah mengapa tiba-tiba keduanya terdampar di sini. Di dalam kamar yang Aera dan Taehyung tempati di rumah ini. Telanjang. Berkeringat. Berpelukan. Menjijikan sekali.
Ah, sudahlah. Biarkan Jungkook di sana. Biarkan Jungkook tertidur, kalau bisa sampai tahun depan.
Berjalan gontai menelusuri lorong penghubung menuju dapur setelah mencuci muka dan memungut kaos lusuh di bawah lantai. Rambut legamnya mengembang, wajahnya bengkak sementara langkah terus di seret mengimbangi kepala yang mulai terasa lebih ringan. Taehyung sejenak berdiri kaku, terdiam beberapa sekon kala mendapati Ahrin duduk di bawah lantai bersama Lily dan seperangkat alat lukis membarak di hadapan mereka, mengajari Lily menggambar lengkap dengan senyum tulus terulas pada wajah cantiknya, memangku Yeontan, sesekali mengelus bulu anjingnya sambil terus mengajari Lily melukis setangkai bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Illegal Wife✔
FanfictionSetelah sekian lama mengistirahatkan diri dari sebuah hubungan semu, Ahrin di pertemukan dengan Nam Jungkook, si pemuda yang berani membawakan segenggam asa menuntunnya pada sebuah kehidupan baru. Menata beragam angan masa depan bersama, membangun...