SETELAH mengambil jeda libur nyaris satu minggu, pekerjaan di kantor menumpuk seperti gunungan es di pinggir jalan yang baru saja dikeruk. Tak ada tujuan lebih baik untuk mengistirahatkan diri selain pulang menuju rumah. Di awali dengan makan malam sederhana, mandi, menggosok gigi, mencuci kaki lalu diakhiri dengan menatap senyum Ahrin sebelum tidur. Rencana yang cukup sempurna.Namun agaknya rencana tersebut hanya dapat terwujud dalam kepalanya saja. Jungkook menghela napas panjang, merasa keki sendiri saat bokongnya baru saja menyentuh permukaan sofa, hendak mengistirahatkan diri dari hari yang cukup melelahkan. Namun sialnya, tanpa sadar seseorang sengaja menaruh slime berwarna hijau tua di sana, teksturnya pekat sedikir berarir, mengotori celana bahan berwarna mocca. Celana bahan andalannya.
Bangsat.
"Mama! Mama, lihat! Paman Jungkook mengompol di sofa." Akan tetapi Jungkook tidak jadi mengumpat ketika mendapati bocah bergigi pongak itu tertawa terpingkal-pingkal dengan suara cemprengnya yang sedikit menyebalkan. "Ompolnya berwarna hijau. Ih, jijik."
Astaga, Jungkook berharap Tuhan dapat menguatkan hati dan mentalnya untuk menghadapi bocah tengik ini.
"Paman jangan marah." Idam berjalan mendekat sembari menenteng kotak besar berwarna hijau tosca. "Lihat, aku punya kado lho."
"Apa itu?" Menatap sekilas kotak kado dengan satu alis terangkat, Jungkook bertanya asal, "Rudal, ya?"
"Rudal?" Idam menaikan saat bertanya penasaran. "Apa itu rudal?"
Mengangkat bahu sekilas, si pria dewasa beranjak membuka kaus kaki dan menjawab, "sejenis permen cokelat warna-warni."
"Ah, bukan. Tapi aku suka rudal. Nanti aku minta mama belikan rudal." Menggeleng cepat, anak tersebut menaruh kotak besar di atas meja tepat di hadapan Jungkook lalu berujar antusias. "Buka dulu kotaknya, ini hadiah Halloween dariku untuk paman Jungkook."
Aduh, Halloween katanya. Mengapa perasaannya mendadak menjadi tidak enak?
Jika menyangkut soal Halloween, Jungkook dapat menebak dengan mudah apa isi dari kotak di sana. Kalau tidak kostum Naruto ya pasti Doraemon seperti tahun lalu. Tapi tidak masalah, asal jangan cosplay menjadi boneka Squid Game saja, karena jelas kak Seokjin jauh lebih cocok untuk memperankannya.
Membuka penutup kotak dengan hiasan pita merah cerah, Jungkook tersenyum ketika melihat raut antusias pada wajah Idam. Matanya berbinar, senyumnya mengembang lebih lebar tidak peduli kedua gigi depannya baru tumbuh setengah. Maka rasa kesal itu hanya bertahan sampai di sana, berganti cepat dengan perasaan hangat melingkupi dadanya. "Wow, Spiderman!"
"Yeah, Spiderman!" Meraih kostum merah biru lengkap bersama topeng berukuran kecil, Idam merentangkan pakaian itu di udara seraya melompat ke sana-kemari. "Cepat ganti bajumu, Paman. Cepat!"
Mau tidak mau. Suka tidak suka. Jungkook tetap melenggang pergi menuju kamar utama hendak mengganti pakaiannya. Tidak perlu memakan waktu lebih lama, sepotong kemeja putih dengan celana bahan berwarna mocca, kini berganti menjadi kain merah ketat mencetak bentuk tubuh membuat pergerakannya sedikit terbatas. Celana biru, baju merah bergaris lengkap dengan gambar laba-laba di dadanya. Sumpah, jangan sampai Taehyung dan Seokjin melihat ini, atau mereka akan menertawakannya terus menerus sampai tahun depan.
"Selamat datang, Spiderkook."
Wajah Idam sudah tidak terlihat, tertutup topeng yang sama persis dengan topeng yang dipakai oleh Jungkook. Keduanya terlihat menyerupai kembar identik hanya berbeda ukuran saja. Jika baju yang dikenakan Jungkook jauh lebih ketat hingga nyaris sobek kalau-kalau salah bergerak sedikit saja, berbeda dengan kostum Idam yang longgar agak kedodoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Illegal Wife✔
FanfictionSetelah sekian lama mengistirahatkan diri dari sebuah hubungan semu, Ahrin di pertemukan dengan Nam Jungkook, si pemuda yang berani membawakan segenggam asa menuntunnya pada sebuah kehidupan baru. Menata beragam angan masa depan bersama, membangun...