Yuk bisa yuk pertahankan komen dan kencengin votenya🥰
BGM : Aku milikmu malam ini - cover by Tami Aulia
Ayo bertemu.Mampirnya satu balon pesan membuat Taehyung sontak beranjak dari nyamannya kursi pijat kemudian berlari kecil menuju toilet untuk membersihkan diri. Memilih kemeja berwarna biru muda yang baru disetrika rapi dan celana bahan berwarna navy. Mengusapkan pomade seraya menyisir rambut ke belakang, memakai jam, tak lupa membubuhkan beberapa semprotan parfume mahal. Terlihat seperti hendak pergi berkencan bersama seorang gadis. Menikmati makan malam romantis, menonton film di bioskop lalu ditutup dengan menyewa suite room pada hotel bintang lima agar bisa mandi bersama menikmati indahnya malam di atas ketinggian sambil meminum wine dari jacuzzi.
Namun sayang, Ahrin menyuruhnya datang ke apartemen padahal Taehyung ingin sekali mengajaknya pergi mencari suasana baru. Taehyung tahu Ahrin masih bersedih pasca berkas perceraiannya diserahkan pengacara Jungkook ke pengadilan. Jungkook yang mengalah pulang pun masih enggan keluar kamar nyaris sepuluh hari sepulangnya ke rumah ini. Terakhir kali Taehyung masuk ke dalam kamarnya dua hari lalu, kamar yang tidak bisa disebut sebagai kamar tapi lebih cocok disebut kandang babi. Sampah berserakan, baju-baju kotor tergantung sementara Jungkook seperti zombie yang tidak mandi selama satu tahun. Rambut di wajahnya tumbuh lebat seperti hutan, surainya kusut berantakan lengkap dengan kantong mata berkerut dan menghitam. Namun anak itu tetap duduk di atas kursi sambil membunuh waktu fokus menatap layar komputer memainkan game online nyaris dua puluh jam setiap hari.
Kala mobilnya dipacu membelah jalanan kota, sesekali Taehyung harus menginjak pedal rem dalam-dalam setiap lampu merah menyala. Melewati distrik Gangnam yang ramai dipadati pengunjung di akhir pekan. Tatapannya tidak sengaja terkunci pada salah satu toko perhiasan. Kalau dipikirkan kembali, sejak dulu Taehyung tidak pernah memberi Ahrin apapun. Wajar saja, mereka masih berstatus sebagai pelajar waktu itu.
Maka sekarang ketika isi dompetnya sanggup untuk membeli satu paket perhiasan tanpa harus menabung lama terlebih dahulu, Taehyung segera membanting setir berhenti sejenak di bahu jalan. Berlari pontang-panting menuju toko perhiasan, memilih cepat koleksi paling cantik atas rekomendasi para pekerja yang mayoritas hampir semuanya wanita. Akhirnya Taehyung membawa pulang sekotak berlian. Dadanya bergemuruh kencang, tak sabar untuk mengalungkan perhiasan ini menghiasi indahnya leher Ahrin yang jenjang.
Tiga puluh menit terjebak macet di beberapa lampu merah terasa seperti menunggu setengah hari. Taehyung menginjak pedal gas dalam-dalam ketika kendaraan di depan mulai menyurut hingga tiba di apartemen Ahrin. Degup jantungnya kian menggila saat membayangkan apa saja yang hendak mereka lakukan di dalam apartemen nanti. Wajahnya memerah seiring langkah kaki berjalan lebar tidak sabar sembari menggenggam erat sekotak berlian dalam saku celana.
"Cepat sekali? Padahal aku baru mengubungimu satu jam lalu."
Taehyung meleset. Ia kira Ahrin akan sama hancur seperti Jungkook hingga ia datang lebih cepat agar bisa merengkuhnya erat-erat. Akan tetapi Ahrin terlihat jauh lebih baik. Amat baik malah. Wajahnya terlihat cantik dengan sapuan makeup tipis-tipis membuat pipinya sedikit merona. Taehyung tidak suka warna merah muda, tetapi warna bibir Ahrin sungguh hampir membawa setengah dari kewarasannya berguguran seperti daun maple di awal bulan november. Terbalut gaun rumahan berwarna putih tanpa lengan lalu ditutup oleh kimono modern hitam setengah paha. Cantik sekali.
"Kebetulan aku sedang berada di dekat sini saat kau menghubungiku." Bohongnya. Menyandarkan pinggul di permukaan pantri sambil menatap Ahrin yang tengah membuatkan cokelat hangat untuk mereka berdua. Taehyung lantas memindai ke seluruh penjuru sisi. "Idam ada di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Illegal Wife✔
FanficSetelah sekian lama mengistirahatkan diri dari sebuah hubungan semu, Ahrin di pertemukan dengan Nam Jungkook, si pemuda yang berani membawakan segenggam asa menuntunnya pada sebuah kehidupan baru. Menata beragam angan masa depan bersama, membangun...