Sat, feb 22
Partly Cloudy 26°-
jeno sibuk dengan komputer winwin, jeno sedang berada dikamar winwin saat ini, masih mencari tau dimana keberadaan pelaku agar bisa segera di pidana kan
"lu serius jen pelakunya Han Jinu? ayah nya kaina?"
"serius kak, lu kan udah baca datanya"
"masih gak percaya aja kalo kaina sejahat itu"
"kalo kaina nya gua belum caritau pasti nya dia jadi sekertaris renjun buat hal yang negatif apa bukan, tapi yang pasti ayah nya yang harus kita pidana"
"kaina tuh baik, cantik, kaya susah aja logika gua nerima kaina ngelakuin hal sejahat itu, ngerti gak sih"
"liat aja nanti kak, dia bawa negatif apa positif buat renjun, berharap aja semoga kaina gak sekongkol sama ayahnya"
jeno kembali mengalihkan atensinya pada komputer winwin, sementara winwin hanya rebahan sambil menatap langit langit, memikirkan apa saja yang bakal terjadi kedepannya, soal renjun, kaina, dan segala masalah yang akan datang
-
"kainaaaa" renjun nyelonong masuk keruangan kaina, kaina yang sedari tadi sedang bekerja sambil mengantuk pun sedikit terperanjat
"kaget jun astaga"
"ngantuk kamu? sayu gitu matanya"
"iyaa ngantuk bangett"
"tidur dulu aja bentar, nanti aku bangunin" renjun berdiri di samping kaina sambil memasukan tangan kirinya ke saku celana, sedangkan tangan kanannya mengusak pucuk kepala kaina
"ini belum beres"
"tidur dulu 15mnt, daripada kerjaan nya jadi gak bener, ntar diulang ulang teruus"
"iyaiyaa, mau apa kesini?"
"pengen liat pacar"
"bucin kamu, kebanyakan gaul sama jaemin"
"ya gakpapaaa, daripada aku cuek? pilih manaa?"
"iya jangan cuek" kaina memeluk renjun dan bersandar diperut renjun, renjun hanya mengusap sayang kepala kaina
"nanti pulang nya aku anter ya" kaina ngangguk
"uuu tayangg, tidur yang benerr, pake jas aku nih" kaina duduk lalu senderan kekursi kerja nya, renjun melepas jas nya dan memakaikan jas nya ke pundak kaina
kain memejamkan matanya lalu terlelap
kaina maaf, maaf banget, batin renjun
renjun mencabut satu helai rambut kaina, yang membuat sang pemilik membuka matanya dan mengaduh kesakitan
"aww, sakitt, kamu ngapain nyabut rambut aku?"
"ada ubaan"
"hih jangan dicabuut, nanti ngebanyakin, sakitt lagii"
"iya iya maaf" renjun mencium pucuk kepala kaina lalu diusapnya rambut kaina "udah tidur lagi" sambung nya
kaina menurut dan segera memejamkan matanya lagi, sementara renjun kembali keruangannya
"udah?"
"udah, nih" renjun memberikan sehelai rambut tersebut pada jeno
"beneran perlu banget test dna?"