Tue, feb 25
Cloudy 25°-
"pasien mengalami dehidrasi berat, dan luka dibagian lambung karna tidak diasupi makanan, untuk beberapa hari kedepan sepertinya harus dirawat, karna kami tim dokter akan memantau pasien secara intensif"
-
renjun menemani kaina sejak kemarin, kaina masih belum sadar, akibat dari dehidrasi berat yang kaina alami, renjun sedang merutuki dirinya sendiri untuk mengambil keputusan ini
dengan memutuskan hubungannya dengan kaina renjun rasa adalah keputusan terburuk yang ia ambil, seharusnya 2hari kemarin renjun menghabiskan waktu bersama kaina seperti rencananya, sebelum hasil tes dna keluar, bahkan sebelum hasil tes dna keluar pun renjun sudah menghancurkan rencananya sendiri, sampai sekarang belum ada konfirmasi dari jeno bagaimana dengan hasil tes nya
jaemin dan allera, mereka bertemu renjun sesaat renjun akan membawa kaina kerumah sakit, dan meminta renjun juga allera untuk membawa baju kaina karna disinyalir kaina akan dirawat dirumah sakit, dan benar saja
renjun masih merasa bersalah, terlebih sesaat setelah renjun akan membawa kaina kerumah sakit, renjun melihat bayangan ibu kaina yang menampakan diri untuk pertama kalinya, dengan wajah yang sedih melihat kearah renjun, bukan rasa takut yang renjun rasakan saat melihat arwah ibu kaina, melainkan rasa bersalah karna sudah tidak becus menjaga kaina, padahal renjun sendiri yang berjanji didepan abu ibu kaina akan menjaga kaina selalu
"jun, pulang aja, gua yang jaga" saut jaemin
"iya biar jaemin sama aku aja, besok kamu kan harus kerja" sambung allera sembari menyimpan kantong berisi baju baju kaina
"mana bisa gua pulang kalo kaina belum sadar"
"kalo kaina udah sadar nanti gua kabarin"
"gak jaem, gua pengen disini, biar gua yang jaga kaina, dengan gua ninggalin dia sama aja gua nimbun rasa bersalah gua ke kaina" jaemin yang hendak meminta kembali renjun untuk pulang dan istirahat, dicegah oleh allera, jaemin yang keras kepala ditambah renjun yang sama kerasnya, allera pikir tidak akan ada akhirnya jika mereka berdebat seperti itu, allera menggenggam tangan jaemin, dan menatap jaemin seolah 'udah biarin aja'
"jeno mana jun?" tanya jaemin lagi
"gaktau, gua misah mobil sama dia, terakhir gua cuma suruh dia ambil barang barang kaina, terus gua kesini"
"hasil tes nya gimana? udah keluar?"
"harusnya udah, tapi jeno belum ngabarin gua"
"jeno tuh siapa sih?"
"kamu gaktau? yang waktu itu loh ra, yang kata kamu ganteng, tapi tetep gantengan aku"
"ohh yang sipit banget itu ya? yang putih? yang senyum nya gemes?"
"gemesan aku" jawab jaemin gakmau kalah
"ish jaemm"
"iyaiya yang itu"
"dia karyawan baru apa gimana?"