shock, renjun shock
"kaina?"
"iya, kenapa? gak asing yah?" saut kaina exited, berharap renjun akan menerimanya dengan baik kali ini
"enggak, gak pernah denger" bohong renjun
"ohh...oke sekarang denger, hehe"
"gue bawa makan jadi lu makan siang sendiri aja" renjun balik lagi duduk disofa sambil main hp
jadi gagal nih?, batin kaina
kaina masih berdiri disamping sofa renjun, karna kaina bingung harus berbuat apa, masih ingin membujuk renjun tapi takut renjun merasa risih, tapi kaina pun gakmau beranjak dari sana, masih kangen hehe
"jun, temenmu?" tanya seseorang yang tinggi, dan juga ganteng
"mana? Oh ini? gaktau gakenal"
"kan tadi udah kenalan" saut kaina, renjun menghela napas berat seakan kesal
"yaterus kalo udah kenalan kita temen gitu?" jawab renjun ketus
"saya ayah nya renjun, nama saya chanyeol" kaina menjabat tangan chanyeol dan tersenyum "Kaina om"
"kaina udah makan?" tanya chanyeol
"belum om"
"renjun udah?"
"belum yah"
"bekel makan buat ayah mana?" renjun menyodorkan satu kotak bekal makan siang yang tadi disiapkan wendy
"om udah makan, kamu yang makan mau gak kaina? sekalian sama renjun aja dimeja belakang situ" suruh chanyeol, kaina? ya bahagia
"terus ayah gak akan makan gitu?"
"ayah ada urusan kerjaan, jadi sekalian makan siang, daripada bekel nya gak ada yang makan? gih makan dulu abis itu latihan lagi" chanyeol memberikan kotak makan nya pada kaina
"renjun gak laper, mau latihan" renjun menyimpan ponsel nya disofa dan beranjak menggunakan kacamata dan pelindung telinga lagi
"renjun emang gitu, tungguin aja disini, nanti juga laper" kaina ngangguk, chanyeol pamit pergi dan kaina masih setia nemenin renjun
mak lampir
mak lampir
mo sampe kapan bediri disitu?kaina
serah gua
repot amatmak lampir
gua sama winwin mau makan, ikut gak?kaina
gak
mau sama renjunmak lampir
bucinkaina sedikit mengintip isi kotak makannya, omg pasta, kesukaan kaina, kaina mengendus endus pastanya, kaina beneran laper
"kek kucing lo" renjun duduk disamping kaina, kaina kaget terus dia tutup kotak bekelnya, salting
"kalo laper makan aja, kenapa gak dimakan? ayah gue udah ngasih" renjun meminum air mineral nya dan memainkan ponselnya
"bareng, kan kamu juga belum makan" jawab kaina dengan cengiran khasnya, renjun memandang kaina sejenak
Cengiran nya gak asing, batin renjun