Fri, apr 17
Cloudy 27°-
Kami terus menutup pintu, setiap kali melihatmu seperti aku mati lagi dan lagi, hanya mengetahui kabarmu dari jauh saja tidak cukup.
diluar dimana aku tidak bisa jadi milikmu, dan kamu tidak bisa jadi milikku, tapi kami tau ini, saat inikami mendapat cinta yang tidak memiliki rumah.
ㅡ Renjun, 16.31
-
renjun baru selesai ambil buku dari perpustakaan, rencananya renjun mau langsung pulang buat nugas, dan biar gak ketemu Hellen
renjun pikir cukup baginya buat jagain Hellen secara online, lewat chat, tanpa harus setiap hari ketemu, karna renjun harus jaga perasaan kaina, semenjak gamma cerita kalo kaina galau karna nyiduk dia sama Hellen lagi ketawa ketawa ditaman, darisitu renjun jaga jarak pelan pelan sama Hellen
sebelum renjun jalan keluar gedung, renjun liat kaina lagi duduk sendirian sambil baca buku gak jauh dari tempatnya berdiri sekarang
renjun gak berkutik dari tempatnya sambil mandang kaina, liat? renjun juga sekangen itu sama kaina
Samperin jangan ya, batin renjun
dirinya masih berperang dengan perasaan dan logika nya, logika renjun bilang untuk jangan dulu takut kaina merasa keganggu, renjun gakmau buat kaina gaknyaman, kata kata kaina terakhir yang minta renjun buat biarin dia sendiri dulu, masih nempel dipikiran renjun
tapi hati nya bilang, renjun kangen, dan harus nemuin kaina sekarang
karna kapan lagi? renjun gakpernah liat kaina selain renjun nyamperin ke apartment nya dulu, karna jadwal mereka yang bentrok dan tugas yang menghalang
"kaina"
akhirnya renjun nyamperin dan berdiri disamping kaina, dengan wajah ragu takut kaina marah
kaina nengok kearah renjun, kaget
"eh..kamu.."
kaina menutup buku yang sedaritadi ia baca dan menyimpannya diatas tas nya
"apakabar?" tanya renjun
"aku baik, kamu gimana?"
"aku gak baik"
"kenapa?" kaina mulai khawatir, karna secara fisik renjun juga lebih kurus dimata kaina
"aku pengen ngobrol sama kamu, tapi gak disini, bisa?"