Fri, feb 28
Rain 24°-
Sudah 3hari tepat dari hari pertama renjun dan kaina disekap didalam gudang, jaemin, satu satunya orang yang paling renjun harapkan bisa menolong renjun dan kaina pun tidak ada diluar
tentu saja ini semua ulahnya yuta, yuta mengikat kedua tangan jaemin dan membekam mulut nya dengan kain yang diikatkan ke belakang kepalanya
renjun merasa sangat pusing dan lemas, terlebih udara dingin yang masuk dan terasa sampai ketulang
"kainaa.." renjun memanggil kaina dengan sisa tenaga yang ia punya
"kaina..hey..bangun..jangan tidur..kainaa aku mohon..kamu tidur teruss...dari kemarin.."
renjun, kaina bukan tertidur, kaina pingsan, sejak kemarin kaina menangis seharian, ditambah kaina belum lama keluar dari rumah sakit, renjun tau betul fisik kaina belum kuat, badan kaina pun lembab, seperti habis disiram airㅡ bukan seperti, tapi sudah
"dimana dimana?" suara riuh orang dari luar, suara mobil polisi dan seperti suara ambulance memekakan telinga renjun, pandangannya semakin buram, tapi renjun berusaha menguatkan dirinya agar tetap terjaga
Duggg!
"Medisss!! Mediss!!" teriak seseorang dari belakang renjun, tepatnya dari pintu masuk
beberapa orang membantu melepaskan ikatan lengan renjun terlebih dahulu
"jangan saya...itu..kai...kaina.." ucap renjun sebelum akhirnya kehilangan kesadaran
"astaga renjun!" winwin memeluk tubuh adiknya, membawanya ke salah satu ambulance untuk dibawa kerumah sakit
-
kaina masuk ruang ICU, sementara renjun diruang inap biasa bersama jaemin, winwin mengetahui semua rencana busuk ayahnya dan jeno, sesaat setelah ia bertemu jeno membawa map coklat keluar dari ruang kantor ayahnya saat dirumah
winwin mengikuti jeno kemanapun jeno pergi, kecuali saat jeno dan yuta menculik kaina, winwin sedang ada urusan saat itu
winwin bersama allera diruangan, allera menunggu jaemin sadar, bahkan sampai ketiduran dengan tangan masih berpegangan dengan jaemin
"eungg..." winwin menghampiri kasur adiknya, renjun baru sadar, sementara jaemin belum, berikut allera yang masih tertidur pulas
"dek? ini gua, bisa liat gua jelas?"
"..kak"
"iya ini gua, syukur lu udah sadar"
"kak..kaina mana?"
"di ICU, masih belum sadar, lu bangun bangun nyariin kaina, diri lu aja belum bener"
"kak..kaina gakpapa kan..?"
"gakpapa, kaina dehidrasi berat, sama hipotermia"
"terus sekarang gimana?"
"udah ditanganin dokter, tinggal nunggu sadar aja, udah lu fokus sama kesehatan lu dulu kenapa sih"
"gua mau ketemu kaina, pengen ngomong"
"ntaran lagi napa junn, yatuhan baru juga sadar, ntar malem aja ya, ntar"
"tapi mau ngomong"
"iya ntar astaga gak sabaran banget lu anjeeng kesel bat gua"
"tapi anter"