INTRODUCTIESME 《I》

228 41 4
                                    

HAPPY READING EVERYBODY!

"SEBENARNYA APA BAKAT MU HAH!? APA KAU TERLAHIR HANYA DENGAN TUBUH LENGKAP YANG TAK BERGUNA UNTUK SIAPAPUN!? LALU APA TUJUAN HIDUPMU!? SAYA MENGAJARIMU BANYAK HAL TAPI KAMU SELALU MENGHINDAR DAN BERKATA KALAU ITU BUKAN BAKATMU! BERLATIH LEBIH KERAS SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN! KAU INI LELAKI! HARUS KUAT! PAYAH!"

Cercaan yang keluar dari mulut pria separuh baya itu seperti terngiang-ngiang di telinga dan pikirannya. Sangat amat mengganggunya.
Dalam diam dia menitikkan air asin bening dimata indah nan sayu. Siapa yang bilang jika lelaki tidak bisa menangis? Tentu saja bisa. Lelaki juga manusia bukan?

Dia hanya menatap kosong langit langit kamarnya yang gelap karena disengaja lampunya tidak dinyalakan.

"Sebenarnya ada apa dengan ku? Kenapa aku bisa keliling kemana-mana sedangkan yang lain bilang aku tertidur? Dan mengapa tanganku terdapat tanda seperti tumbuhan alami seperti ini? Bahkan ibuku berkata sejak lahir aku memilikinya, tapi apa arti tanda ini?" batinnya yang tengah bermonolog sendiri.

"Kenapa dia menganggapku tidak punya bakat sama sekali? Padahal aku hanya belum mengetahuinya saja, rasanya aku ingin pergi dan mencari tau sendiri. Ya kurasa itu keputusan yang tepat tanpa membuatnya mati perlahan karena terus terusan memarahiku" katanya dalam keadaan bercermin dan memperhatikan dirinya serius.

Lelaki berparas simetris itu memantapkan keyakinannya, lalu mengemas beberapa potong pakaian dan kebutuhannya kedalam ransel untuk pergi secara diam-diam.
Karena dia saja tidak tau arah kemana dia pergi. Dia membiarkan kakinya melangkah bebas kemanapun arahnya.
Dia menulis surat tanda kepergian dengan bersignature "Jin"

(Di lain tempat)

"HAHAHA DASAR KULIT PANGSIT REBUS!"
"HEI LIAT PAKAIAN YANG DIA PAKAI UDAH USANG! HAHAHAHA!"
"YA APA KAU MEMUNGUT BAJU DARI SAMPAH?"

Ketika semua temannya itu mengejek dia. Dia hanya diam menunduk dalam sembari mengepalkan tangan secara keras hingga buku jarinya memucat.

Dia melihat teman temannya yang sedang tertawa sangat keras. Ralat, tertawa jahat mengejeknya terus menerus. Dia memejamkan matanya dan membayangkan, ada entitas terjadi!

"HEI TURUNKAN AKU! MENGAPA AKU MENGAPUNG TERBANG BEGINI!?"
"AYAAAAH IBUU KENAPA BADANKU MELAYANG TAK KARUAN!"
"AAAAAA TIDAK INI MELESAT SANGAT CEPAT KU MOHON HENTIKAN!!"
"HEI PENDEK TURUNKAN KAMI! KALAU TIDAK AKAN AKU ADUKAN PADA AYAH TIRI MU YANG GALAK ITU!"

Disaat itu juga kepalanya pening yang amat sakit. Dia jatuh tersungkur dan teman temannya yang sedari tadi ikut melayang terjatuh tanpa alas diatas tanah. Dia menunduk sembari memegang kepalanya yang sedang pening. Namun, tiba tiba pandangannya mengabur dan

/BRUKK!

"Hei, apa dia pingsan?"
"Cepat kita pergi dari sini"
Teman temannya itu meninggalkannya disana.

Tapi, ada seseorang dari jauh sudah memperhatikannya sejak tadi, akhirnya menghampirinya dan berkata
"Aku akan menjagamu dan tak akan kembali kehilangan kamu untuk kedua kalinya. Aku akan membawaku kembali dan kebersamaan kita akan selalu ada, Yoongi".
Orang itu memanggil namja itu dengan sebutan Yoongi
Orang berjubah putih kecoklatan memanggul namja itu dan membuka portal. Dan

/SYUPT!

Dia masuk dan membawanya pergi entah kemana.
Selama perjalanan itu, dia sempat sadar dan melihat seseorang yang membopongnya, namun tampak pirau dan akhirnya dia kembali tak sadarkan diri.

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️

27 TAHUN SEBELUMNYA

Seoul, 29 Juni 1998

Sinar kala itu menampakan teriknya gang padat di Pyongyang. Terlihat warga pedesaan dengan berbagai aktivitasnya. Laki-laki paruh baya bersemangat memanggul dagangan ayamnya, seorang ibu yang menjaga ke dua putrinya di depan rumah, beberapa anak perempuan berlarian mengejar 1 ekor anak kambing, gadis membersihkan pekarangan rumah dan diantaranya terlihat 2 anak laki-laki yg sedang bermain bersama. Euphoria yang sederhana diselimuti pedesaan kecil ini.

2 anak laki-laki itu bermain ditepian sungai kecil yg berada didekat persimpangan jalan pintas menuju Kota.
Kedua kakak beradik ini dengan asik bermain air sambil mencoba menangkap ikan yg melikukan ekornya lihai, mencoba menghindar agar tidak tertangkap oleh si pemangsanya.
Namun, apa daya si pemangsa lebih aktif untuk menggerakan seluruh motoriknya, alhasil 1 ekor ikan sukses di genggam erat pada sisinya.

"Yoongi, aku berhasil mendapatkannya" teriak paras tampan dan badan begitu bidang yg terlalu bagus untuk anak seusianya.
Merasa panggilannya tidak direspon oleh orang yg dimaksud, Seokjin menoleh ke arah kanan, namun seseorang yg berada disampingnya tampak jelas tidak dilihatnya. Kini Seokjin memutar badannya 180 derajat, berkali-kali memutar badan mencari sosok yg seharusnya berada di sampingnya sedari tadi.
"Yoongi! Yoongiiiiiiii......"
Dengan teriakan yg lantang Seokjin berusaha mencari adiknya itu, berharap ada suara sambut dari yg dicarinya.
"Yoongiiiiiii..... Yoongi dimana kamu Yoongiiiii"

Seokjin masih dalam usahanya mencari Yoongi, tubuhnya penuh keringat dan jantungnya berdegup dengan cepat, nafas yg terengah membuat pikiran Seokjin tidak dapat berpikir jernih sama sekali kali ini, selain mencoba dan berusaha mencari sosok adiknya yg tidak berada disisinya 20 menit yg lalu.
***
Laki-laki berkulit putih yg cukup mungil itu menatap Seokjin dengan lembut, senyuman manis nan hangatnya menunjukan sedikit gigi kecil yg terlihat akibat melihat tingkah sang hyung.
Merasa terlalu lama menatap Hyung, Yoongi mengalihkan pandangannya kearah air yg didekat pecahan 2 batu berjarak 5 langkah darinya. Entah apa yg didapatkannya, tanpa disadari membuat Yoongi mendekat pada batu itu dan tak disangkanya melihat sekali lagi, kali ini muncul sebuah cahaya ungu gradiasi putih pada bebatuan itu. Tangan mungil Yoongi menyentuh cahaya dihadapannya semakin membesar.

Dengan cepat, tubuh Yoongi menyesap secara tiba-tiba.

Seokjin dari jauh dia melihat Yoongi sebelum terperusuk kedalam lubang cahaya itu.

"MIN YOONGIIIIII..!!!"
Seokjin berlari menghampiri asal lubang seperti portal. Namun belum sampai pada tujuannya, portal itu lenyap dalam waktu kurang dari sedetik. Seokjin mengarahkan rupa pada sekelilingnya mencari portal itu sambil berteriak nama Yoongi. Namun tetap saja, dia tidak menemukannya dan berlari pergi sambil menangis dan meneriakan nama Yoongi terus menerus.

Apa yg terjadi? Pekik Seokjin dalam benaknya.











YUHUW EVERYONE! GIMANA CERITANYA? HMM ANEH? GAK JELAS? ATAU MALAH BAGUS? Xoxoxo

CERITA INI SENGAJA KITA BUAT RANDOM AGAR ALURNYA SUKAR DITEBAK.

Kalo ada kesalahan. Kita terbuka untuk menerima kritik dan saran kepada pembaca.
Hubungi 085778443252 untuk menyalurkan kritik secara langsung dengan para author!

KAMSHAHAMNIDA 》《 TERIMA KASIH

@jeonbablekook @natalinjung @fikaaasf @kimYulii

BANGTAN DIE GHOSTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang