HAPPY READING GUYS🌈
"Dan, Dimana hutan ilusi itu?"
***
"Aku tak tau, tapi Axezy tau. Kita akan kesana dengannya." Jawab Billya jujur.
"Tapi kau bilang tadi ada Roh Jahat. Apa perlu kita mengajak Bu Marla dan Roh yg kita bebaskan waktu itu? Untuk melawan mereka?"
"Ani, kita dan Axezy saja. Karena, bukankah niat kita membebaskan mereka bukan untuk meminta bantuan suatu saat? Kita sendiri saja bisa melawan Vernon. Kita hanya perlu memulihkan tenaga kita Taehyung oppa" jelas Billya yg ditanya oleh Taehyung.
"Ah, aku rindu apartemenku" gumam Billya terdengar oleh Namjoon yang berada disampingnya.
Mereka sedang duduk melingkar tanpa meja dan kursi. Selalu dengan posisi seperti itu saat merencanakan, makan, berdiskusi, dan lain sebagainya.***BDG***
"Apa ada yg haus?" Tanya Natalish menatap mereka satu persatu.
"Aku haus nat, bisa kau ambilkan juga untuk yang lain? Aku melihat kepulan asap dikepala mereka" ujar Jungkook jail
"Tapi dikepalamu juga ada Oppa, khkhkhkh" Natalish terkekeh membuat siapapun yang melihatnya tentu sangatlah gemas.
"Ambilkan saja Natalish astaga"
"Iyaaiyaaa baiklah. Dasar kelinci bongsor"
Tunggu, Kelinci bongsor?
Jungkook mendengar kata itu seketika membuat kepalanya sesaat pening. Sungguh seperti mengingat sesuatu dari kata tadi."Jungkook-ah! Ambil ini" pekik gadis itu melempar susu pisang yg dalam kemasan berbentuk kotak.
Jungkook menangkapnya dengan sangat pas, membuat teman-temannya tertawa geli. Jungkook terlihat seperti bayi jika ekspresinya terpengarah seperti itu.
"Dasar kelinci bongsor" ucap gadis yg melempar susu tadi."Billya?" gumam Jungkook
Billya mendengarnya dan menangkap raut wajah dari Jungkook yang berkarut.
"Jungkook-ah? Ada apa denganmu?"
"Eoh? Aku baik Bill, kenapa?" jawab Jungkook lembut.
Billya hanya tersenyum lembut tapi singkat.
"Bukan hanya senyummu yang lembut, tapi bibir itu juga. Aku merindukanmu Billya" gumam Jungkook tak terdengar oleh siapapun dan meminum minuman yang diberikan Natalish seraya menyimak apa yang dibicarakan.》B D G 《
"Kayshi cantik, kau lihat? Teman-temanmu tak peduli padamu" separuh bisik Vernon cukup dekat oleh indra pendengar Kayshi membuat gadis itu sedemikian takut.
Kayshi tak bisa menulis apapun guna menjawabannya. Dia diikat cukup erat disebuah pohon besar. I-pad pemberian Billya entah dia simpan dimana. Pakaian yg lusuh, wajah pucat, namun meskipun keadaan berbahaya seperti ini wajahnya masih nampak tetap terlihat berseri.
"Kau berharap bukan? Kau bisa bicara lagi dengan kembalinya suaramu? Hm? Tapi ada syarat mudahnya Kayshi.." lanjut Vernon menggantungkan kalimatnya
Kayshi dengan lemah menatap wajah yg menurutnya tak layak ditatap. Sangat memuakkan, meski Vernon terlihat manis. Tapi, manis diwajahnya tidak begitu berarti baginya, terlebih lagi setelah dia tau bahwa dia adalah tangan kanan Rajanya. Lasyver.
"Syaratnya ialah... kau harus menjadi istri Tuan Lasyver atau ingin menjadi ratuku. Apa kau mau diantara kedua itu?"
Kayshi terkejut. Entah sebuah syarat konyol apa yang telah ia dengar saat ini juga, apapun itu sudah jelas jawabannya adalah TIDAK MUNGKIN!Dia tak ingin, sungguh-sungguh tak menginginkan itu. Dia lebih baik bisu seumur hidup dibandingkan harus dipaksakan mengiyakan apa syarat lancut itu.
Kayshi berlinang, begitu sesak yang ia rasakan. Dia ingin bebas. Dia ingin berada didekapan Jimin lagi, indra penciumannya rindu aroma tubuh Jimin yg memabukkan, birainya rindu Jimin sentuh. Sungguh dia sesak mengingat ketika dirinya dan Jimin resmi menjadi sepasang kekasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN DIE GHOSTY
FantasySebuah dimensi yang datang secara asing. Bersamaan dengan intensitas yang telah membuat mereka harus "terjatuh" lebih dalam untuk mengungkapkan sebuah keganjilan yang begitu tersembunyi sebelumnya. Kejanggalan yang sangat diluar kelogisan manusia pa...