"Siapa Kai?" Tanya Suga dalam hati.
****
Setelah banyak perbincangan selama diperjalanan, merekapun sampai. Seperti biasa, apartemen Billya akan menjadi tempat dimana mereka berkumpul, ya lebih tepatnya disebut basecamp. Sebenarnya Billya sedang membuat sebuah project, yaitu membuat rumah pohon kecil didekat bukit. Tapi baru sebagian, jika nanti semuanya sudah beres Billya akan memberitahu mereka dan menyempurnakannya bersama-sama.
"Ini rumah kakak?" tanya Adsya. Matanya tak henti berbinar setelah melihat apartemen Billya. Sang empu mengangguk sembari mengusap rambutnya yang dikuncir asal itu
"Iyaaa, ayo masuk!" Ajak Billya yang diikuti oleh teman-temannya.
Mereka terkejut ketika melihat beberapa jus dan ada beberapa camilan juga di atas meja, seakan siap disantap. Billya tau cara membuat teman-temannya merasa bahagia meski karena hal yg sederhana. Dia mulai bersyukur karena mami dan papinya memberinya kartu kredit platinum unlimited. Ternyata berguna juga baginya sekarang.
"Siapa yang menyiapkan ini semua?" Tanya Jimin heran.
"Bibi Ying!" pekik Billya. Bibi Ying pun menghampiri Nonanya itu.
"Iya Billya? Ada yang bisa bibi bantu?" Tanya sang bibi.
"Tidak Bi, terimakasih sudah menyiapkan ini semua. Bibi boleh istirahat, ini biar aku yang bereskan nanti" ujar Billya lembut.
Bibi Ying hanya mengangguk dan pergi,
merekapun duduk disofa dan meminum jus yg begitu membuat badan terasa bugar. Percayalah, apalagi mereka sangat haus.
"Umm, Billya? Kemana Adsya?" Tanya Jungkook.
"Sebentar" jawab Billya dan memejamkan matanya. Dan dengan secepat kilat. Adsya sudah berada didepannya.
"Kau darimana?" Tanya Billya.
"Aku hanya keliling. Aku bertemu manusia berjubah. Apa itu teman kakak?" Tanya Adsya polos.
"M..ma..manusia berjubah? Dimana kau melihatnya?" Tanya Jhope yg mendengar lalu menghampiri dengan kejut.
"Dibelakang. Tapi dia lumayan menyeramkan"
"Apa kau tau apa yang dilakukannya?" Tanya Suga kali ini.
"Dia hanya bilang, kalau dia sedang memantau kakak" jawabnya sangat polos. Mereka mendengarnya sangat tak menyangka.
"Kenapa kau bertanya dia adalah teman kami?" Tanya Jin.
"Dia yang mengatakannya. Tapi aku tak percaya. Karena dialah yang membunuh ibuku, teman-temanku dan keluargaku digedung itu aku takut saat melihatnya. Maka dari itu tadi kak Billya memanggilku diwaktu yang tepat. Jadi dia pun pergi" jawabnya.
Mereka mendengar penuturan Adsya yang polos ini tidak mungkin berbohong."Apa perlu kita menilik kebelakang?" Tanya Jungkook.
"Aniyo, ingat Adsya. Aku takut dia bisa saja membawa Adsya kemana-mana" kata Natalish.
"Baiklah, Tapi.. siapa Kai yg kau maksud?" Tanya Jungkook
"Itu mungkin nama dosen yang sering ditemui Eunha? Dan kakak Bi yang dimaksud Adsya adalah Eunha?" Tanya Jimin sambil menerka.
Billya mengeluarkan ponselnya dan mencari user IG Eunha. Dan dia mengambil sebuah foto Eunha Full Face.
"Adsya? Apa ini kakak Bi yang kau maksud?" Tanya Billya sembari menunjukan layar ponselnya.
"Iyaaaa! Kakak ini yang menyiksaku karena mengadu pada kakak tadi!" jawab Adsya penuh seruan.
"Apa kakak ini bekerja sama untuk membunuhmu?" Tanya Suga serius.
"Mereka juga menyiksaku dan keluargaku. Dan mereka saat ini sedang mencari korban baru untuk penyempurnaan" Jelas Adsya.
"Penyempurnaan?" heran Namjoon.
"Mereka telah membunuh 99 orang di kota bahkan beberapa mahasiswa yg ada disekolah itu. Dan semua rohnya dikurung digedung itu. Satu orang lagi maka akan bulat menjadi 100 roh untuk membangunkan Istri Kai itu. Maka dari itu kami para Roh minta pertolongan pada kalian untuk membebaskan kami" jelas Adsya sembari sesegukan menangis.
"Tapi bagaimana cara kami menolong semua roh itu?" Tanya Natalish panik karena melihat Adsya menangis.
Adsya hanya menggeleng pelan kepalanya menandakan bahwa dia tidak tahu juga. Natalish langsung memeluk Adsya yang ketakutan.
"Jika korban terakhir selamat maka mereka akan kalah, tapi para Roh tak akan tenang." Jelas Suga.
"Dan.. cara agar Roh-roh itu tenang adalah.." Billya menggantungkan kalimatnya.
"Membunuh Kai dan Eunha" tukas Jimin yang di angguki Suga.
"Harus membunuh mereka berdua?" Jhope terperangah.
"Iya, Roh tidak tenang jika balas dendam mereka tidak terpenuhi" jelas Suga.
"Tapi, ada sesosok roh jahat yang menghalangi kita untuk menolong Roh yang tak tenang itu" Ujar Jungkook.
"Eoh? Maksudmu?" Tanya Jin merasa ganjil.
"Roh ada tiga jenis. Ada Roh baik, Roh Jahat dan Roh campuran. Roh campuran ini sumbernya dari roh yang tidak tenang dan minta tolong seperti Adsya dan keluarganya" jelas Jungkook.
"Berarti yang membawa Roh Billya saat itu adalah...?" Jhope menggantungkan kalimatnya
"Dia pamanku" Jawab Adsya.
"Tapi kenapa Pamanmu menculik Roh Billya?" Tanya Jungkook.
"Karena Pamanku ingin Kak Billya menolong kam..... heuuu" tangis Adsya masih dengan tangisannya.
"Baiklah gadis manis, kau tak usah menangis lagi. Kakak dan teman-teman kakak akan menolong Adsya. Tapi Adsya berhenti menangis yaa?" Rayu Billya yang diangguki oleh Adsya sambil mengusap matanya.
"Adsya mau coklat?" Tanya Billya
"Coklat!? Mau kak mau!" Jawab Adsya antusias. Billya langsung ke dapur dan mengambil coklat dikulkasnya.
Sebelum Billya memberikannya pada Adsya dia mengubah coklat itu jadi bentuk eksentrik bin gaib agar bisa dimakan oleh gadis kecil itu.
"Terima kasih kak!" Jawab Adsya yang diangguki Billya.
"Kau menyimpan coklat ditempat khusus?" Tanya Natalish.
"Dikulkas biasa tak akan muat. Aku punya kulkas khusus untuk coklat dan eskrim" jawab Billya.
"Rupanya kau sangat suka kedua makanan itu" Ujar Namjoon.
"Jangan berbohong, kau juga menyukai eskrim strawberry oppa, hahaha" tawa Billya pecah dan yang lain juga tertawa. Namjoon hanya bisa menahan malu.
"Ambil saja jika kalian mau. Aku tak melarang kalian" ujar gadis itu lagi.
Disela perbincangan mereka, Adsya terlelap dipangkuan Billya. Terlihat tenang dengan mulut penuh coklat.
"Taehyung, kau lebih baik mendekati Eunha terlebih dahulu" saran Suga yg membuat Taehyung ingin mendera saat mendengarnya.
"Ha? Tapi kenapa?" Tanya Taehyung.
"Kau hanya pura-pura mendekatinya saja. Lagipula kau bisa membaca pikirannya dan membuat kami menjadi lebih mudah untuk mencaritahunya" usul Suga menjelaskan maksudnya.
"Apa kau ingin aku dijadikan korban hyung?" Tanya Taehyung agak berat hati.
"Aniyoo, percayalah. Korban selanjutnya adalah yg memiliki tanda Bintang kontradiktif dilengan kanannya"
"Kita harus mencaritau siapa korban selanjutnya agar bisa menggagalkan upacara penyempurnaan pembangkit nyawa itu" jelas Suga.
"Tapi bagaimana caranya? Sekian banyak mahasiswa di kampus apa kita akan memeriksanya satu persatu? Itu sangatlah tidak mungkin Oppa" jelas Natalish
"Tidak seperti itu. Korban selanjutnya punya ciri-ciri tertentu, terlebih korban saat ini adalah korban ke 100 pasti mereka menyiksa korbannya terlebih dahulu" jelas Suga.
"Setauku, tandanya adalah tanda bintang yg berlawanan di tangan kanan, mengeluarkan darah dan pecahan bagai kristal dari mulutnya, akan pingsan setelahnya dan wajahnya memucat seperti mayat hidup" jelas Billya yang di angguki benar oleh Suga.
"Darimana kau tau itu semua Billya?" Tanya Jungkook.
"Aku punya perpustakaan sakti, hanya orang-orang yg seperti kita saja yg bisa melihat tempat itu, akan ku tunjukan nanti pada kalian. Aku mempunyai sebuah kitab. Kitab Louber Jurastu Hozori, kitab itu diyakini sebagai buku petunjuk ilmu yang paling mengerikan di abad pertengahan. Pasalnya, isi buku ini menjelaskan cara-cara untuk mendapatkan ilmu magis yang sakral dan menghadapi penganiayaan yang mengerikan, selain itu dibeberapa babnya terdapat tanda-tanda apa yg kujelaskan tadi. Menurut sumber, isi kitab yang juga dikenal dengan nama The Clamoury Book of Honomarus ini mengajarkan cara memanggil iblis, malaikat atau roh demi mendapatkan sebuah kemampuan tertentu yang mematikan" jawab Billya beserta penjelasannya yg membuat teman-temannya seketika tergemap.
"Boleh aku membacanya juga?" Tanya Natalish. Kayshi pun juga terlihat ingin membacanya.
"Boleh, bukunya ada perpustakaan sakti ku. Nanti kita baca" jawab Billya.
"Kalian ingat Nayeon?" Tanya Jin.
"Memangnya kenapa?" Tanya balik Jimin.
"Dia dekat dengan Eunha" jawab Jin
"Hah!? Jinjja!?" Pekik Jhope terkejut dan yang lainnya juga.
"Nee, kemarin dia bertanya soal Billya kenapa dia tiba-tiba pingsan aku hanya menjawab Billya lumayan penakut. Dan untung saja saat Jimin menjelaskan tentang dejavu yang dia dapat dari Billya, Nayeon sudah aku antar pulang. Kalau tidak mungkin dia akan menceritakannya pada Eunha" jelas Jin.
"Tapi Oppa, aku merasakan Aura Nayeon lumayan positif" tepis Billya.
"Aura bisa saja berubah Billya." Singkat Suga memberitahu.
"Ah, aku melupakan hal itu. Aku jadi khawatir dengan Nayeon" gumam Billya tiba-tiba.
"Kenapa kau mengkhawatirkannya Bill?" Tanya Natalish mendengar gumam Billya karena posisinya yang memang dekat.
"Eunha dekat dengannya kan? Bisa saja Nayeon akan jadi korbannya Nat" ujar Billya yang memang ada benarnya.
Predator akan mendekati dan membuat mangsa merasakan manis dulu sebelum siasat mereka berakhir dengan siksaan dan kematian bukan?
"Semoga saja tidak. Jangan berfikir negatif nde? Kita lihat saja apakah Nayeon mengalami tanda-tanda seperti yg dikatakan Billya" ucap Jin menenangkan. Billya hanya tersenyum getir tapi tetap menggemaskan. Akhirnya Jin mencubit pipinya.
"OPPAAAAAA! ITU SAKIT!" teriak Billya yang hanya ditertawakan oleh mereka. Dan Billya mengejar Jin.
"Kemari kau JIN OPPA!!" Pekik Billya. Jin terus berlari, tapi seperti ada yang menaruh sesuatu di langkah terakhir Billya yang membuatnya tersandung.
"Ah! Auw!" Pekik Billya. Jin yang mendengarnya langsung menghampiri Billya dan memeriksanya.
"Yhaa Jinjja kau ini, berlari di rumah saja sampai tersandung" ujar Jin.
Akhirnya pria berbahu lebar itu menuntun Billya turun tapi tak bisa. Sepertinya kaki Billya terkilir
"Billya!? Kenapa kau?!" pekik Natalish membuat yang lainnya melihat Billya yang digendong seperti koala oleh Jin.
"Dia tersandung. Sepertinya kakinya terkilir" jawab Jin.
"Billya, kau tidak menangis?" Tanya Suga.
"Untuk apa aku menangis? Memangnya aku anak kecil. Ini tidak sakit. Hanya ngilu dibagian kaki" jawab Billya seraya mendesis karena kakinya disentuh oleh Jin.
"Aku tidak bisa mengurutnya. Takut salah sendi. Akan kubuatkan ramuan untuk diminum. Ada yang bisa mengurutnya?" Tanya Jin.
Jimin menunjukkan jari telunjuknya kearah Jungkook
"Kau bisa Jungkookie?" Tanya Jin
"Bisa, kalau hanya terkilir"
"Baiklah. Coba urut kakinya" titah Jin, Jungkook hanya mengangguk.
'Jantungku yang kuat, jangan sampai kau terlepas dari tempatnya. Aku akan mati jika kau lepas' Batin Jungkook
Jungkook mulai menyentuh kaki lembut Billya. Sang empu hanya mendesis ngilu.
"Jangan perlahan. Langsung saja" pinta Billya.
"Aku hanya sedang mencari bagian mana yang terkilir" Jawab Jungkook.
"Baiklah Mianhaeyo" gumam Billya. Jungkook hanya terdiam fokus.
Jungkook mengelus-elus kaki Billya dan mulai memberi penekanan disatu sudut.
Billya menggigit bibirnya sembari memegang tangan Natalish untuk menahan sakitnya
Dan...
![](https://img.wattpad.com/cover/214546806-288-k592062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN DIE GHOSTY
FantasySebuah dimensi yang datang secara asing. Bersamaan dengan intensitas yang telah membuat mereka harus "terjatuh" lebih dalam untuk mengungkapkan sebuah keganjilan yang begitu tersembunyi sebelumnya. Kejanggalan yang sangat diluar kelogisan manusia pa...