"Tunggu sebentar... dimana Ibu Marla dan Adsya?" Tanya Billya
*****
"Tadi sebelumnya dia bilang untuk pergi sebentar" jawab Jin
"Apa kau bertanya kemana perginya?" tanyanya lagi.
Jin hanya mengendikkan bahunya.
"Tenangkan dirimu Billya, mungkin mereka tau kalau kamu sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja" ujar Natalish
Billya mengangguk, Natalish tersenyum tenang.
"Mulai darimana kita mencari potongan lafal mantra itu?" kini Taehyung bersoal. Yang lainnya berfikir keras untuk menjawab pertanyaan yang sangat sukar di tanggap dalam keadaan seperti ini.
"Akalku seakan mati Oppa, aku tak bisa berfikir untuk saat ini. Belum lagi, mantra yang kugunakan untuk melindungi roh belum sepenuhnya sempurna. Dan sekarang? Dua potongan mantra itu lesap dari buku ini oleh kedua makhluk kaki tangan Vernon sesuai tafsir mimpi yang Kayshi alami beberapa hari lalu" jelas Billya parau dan terdengar lemah.
"Apa buku mantra itu hanya satu? Banyak buku mantra diperpustakaan sakti ini bukan? Kita cari diantara buku-buku itu" ujar Namjoon berusaha menghiburnya dengan beberapa harapan.
"Aku tak tahu oppa, setauku dalam perpustakaan ini, hanya buku ini yang selalu aku baca jika aku mencari mantra" jawab Billya.
"Kita tak boleh putus asa Bill. Ayolah! Sebaiknya kita gunakan firasat kita untuk mencari buku mantra yang lain. Bisa saja lebih lengkap? Atau malah lebih kuat?" Ujar Jin ikut menenangkan juga.
"Baiklah, kita coba lacak isi perpustakaan sakti ini." jawab Billya menghapus air mata yang sedari tadi bertengger manis di pipi berisi dan kenyal itu, membuat Jungkook mengingat kejadian malam kemarin dimana dia mencium pipi menggemaskan itu.
Yang lainnya mengangguk mantap dan mulai mencari diantara beribu-ribu buku yang tertata rapi namun sedikit berdebu."Mengapa aku tak kepikiran soal ini!" Seru Billya.
"Waeya?" Tanya Natalish, yang lain hanya memasang ekspresi heran dan menautkan alisnya bingung.
"Apa didalam buku yang kalian baca cukup berdebu?" Tanya Billya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Jhope
"Aku pernah membaca buku soal kemampuan indigo bukan itu saja, tapi bisa melihat isi buku yang berdebu dengan cara meniup debu itu dibuku, dan akan muncul seperti gambaran apa isi dari buku itu dengan ilustrasi yang mudah dipahami oleh yang meniupnya" jelas Billya panjang lebar. Kali ini dia banyak bicara.
"Mwo eoh? Jinjja?" Tanya Jimin.
"Baiklah, aku belum membuktikannya. Lihat? Buku yang aku buka sangat berabu, akan ku coba meniupnya apa akan ada representasi yang terlihat" ujar Billya dan mulai memejamkan mata.
Yang lain hanya memperhatikan apa yang akan Billya lakukan. Dan.../Ffhuuuuuhhh
Billya menghembuskan udara dari birai bibir mungilnya dan benar saja! Ada ribuan kilauan yang berintensitas kecil relap. Menyatu dan membentuk ilustrasi sesuai isi bukunya, yang lain melihatnya terpukau akan binaran ilustrasi cahaya itu.
Dalam beberapa menit, benar saja. Billya memahami isinya
"Wah daebak! Kita tidak menduga kekuatan kita bisa seperti itu." Ujar Jhope sangat girang. Akhirnya, ada cara lain untuk memudahkan mereka untuk mencari buku mantra lain dan kegunaannya bisa diilustrasikan seperti tadi."Baiklah, kalian hanya perlu memusatkan pikiran" ujar Yeoja itu. Yang lain mengangguk dan meneruskan penelusuran mencari buku mantra yang berkemungkinan bisa lebih lengkap dan lebih kuat. Terlebih ini adalah perpustakaan berpuaka.
"Tapi bagaimana dengan ramuan yang dimaksud Kayshi tadi?" Celetuk Jungkook tiba-tiba.
"Ah, apakah ini sebuah buku mantra, dan buku lengkap soal ramuan?" Ujar Jhope memegang dua buku yang memang terlihat lumayan tua dan kuno.
Jin yang mendengarnya menghampiri dan melihat susunan dan bagian pada halaman itu.
"Tulisannya kuno, aku tak bisa membacanya. Dan buku ini tak berdebu. Tak bisa ditiup. Ada yang bisa membacanya?" Jin nampak membuncah.
Mereka menghampiri kedua Namja itu dan memperhatikan buku itu
"Æmtręyeuźsýmà?" Beo Billya seraya membaca judul buku itu.
"Apa arti judul buku ini? Buku apa ini?" Tanya Jimin
"Molla, coba buka" titah Billya pada Jhope yang memegang buku itu.
"Terkunci, apa ada kuncinya?" Tanya Jhope
"Aniyo, perpusti ini tidak ada kunci untuk membuka buku" jawab Billya
"Coba kau baca mantra" titah Suga, Billya mengangguk dan merapal sebuah kalimat
"ŒPęnəďeů" rapal Billya seraya menyentuh tempat lubang kunci itu dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN DIE GHOSTY
FantasiaSebuah dimensi yang datang secara asing. Bersamaan dengan intensitas yang telah membuat mereka harus "terjatuh" lebih dalam untuk mengungkapkan sebuah keganjilan yang begitu tersembunyi sebelumnya. Kejanggalan yang sangat diluar kelogisan manusia pa...