INTRODUCTIESME 《II》

120 36 2
                                    

⬇️HAPPY READING GUYS!⬇️

Di meja makan ...

"Mi, aku sudah lulus Smk. Bolehkah aku melanjutkan kuliah di Kota?" Tanya gadis mungil dengan antusias
"Iya sayang, apapun itu" jawab sang ibu.
"Pi? Papi mengizinkanku kan? Tanyanya lagi
"Hmm tentu"
Saat gadis itu membuka mulut untuk memberitahu nilai ijazahnya, tiba-tiba........

"Mi nilai ijazahku..."
"Iya, hallo saya sendiri... sebentar Nak" potong sang ibu menghentikan pembicaraan sang anak, kemudian menjauh dan fokus berbicara pada seseorang yg menelponnya diseberang sana.
"Hufft, Pi nilaiku..."
"Nilaimu pasti bagus semua kan? Papi selalu bangga padamu" ucapnya dan membereskan beberapa dokumen yg memang sudah tergeletak di meja makan, mungkin adalah berkas-berkas kantornya.

'Tapi mengapa aku merasa kalian tidak seperti itu?' Batinnya.

"Sayang selesaikan makanmu cepat dan kalo sudah langsung tidur, jangan begadang. Mami mau keluar ada penting sebentar."
Gadis itu hanya mengangguk sambil tersenyum lembut yg dia usahakan dengan susah payah.
"Mami berangkat ya" ucapnya sembari mengecup puncuk kening gadis manisnya.

Saat gadis itu melangkah kecil menuju kamarnya dia melewati kamar orangtuanya yg hanya ada Papinya disana.

Tapi, apa yang Papinya lakukan dengan kopernya?

Tok tok tok

"Masuk!" ucap sang ayah sedikit teriak.
"Papi? Papi mau kemana?" Tanya gadis itu kebingungan
"Papi akan pergi keluar negeri untuk mengurus kontrak disana. Jika kamu ingin berangkat kau kabarin ayah di Whatsapp ya?"
"Iya Papi hati-hatilah. Jaga diri Papi" jawab gadis itu sembari memeluk sekilas Papinya berharap akan dipeluk lebih lama oleh sang ayah, tapi tidak. Secara tak diketahui hatinya teriris perih.
"Papi berangkat ya sayang. Semoga kau kuliah ditempat yang kau inginkan dan mendapat teman disana. Papi sayang Billya" ucap papinya kemudian berlalu membawa kopernya.
"Daaaaah Papi!" Teriak gadis itu dengan senyum yang dipaksakan. LAGI.

Dia terus melambaikan tangan hingga mobil ayahnya tak lagi nampak dipenglihatannya.

"Bibi? Bisakah kau kekamarku sebentar. Aku butuh bantuanmu" gadis itu menyuruh Bibi Sumi
"Iya non, saya akan kesana. Saya sedang merapikan meja makan" jawab Bisum. Kemudian gadis itu mengangguk dan menaiki tangga menuju kamarnya.

Setelah beberapa saat kemudian
"Iyaa nona? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Bisum yg ternyata sudah didepan pintu kamar Billya.
"Tolong bantu aku merapikan koperku ini. Aku agak kesusahan padahal sudah ku perkecil dan aku susun tapi tetap saja tidak bisa" gerutu gadis itu
"Baik non saya bantu. Memangnya nona mau kemana?" Tanya bisum lagi sambil merapikan kembali koper.
"Aku mau pergi ke Kota untuk kuliah bi, Papi dan mami sudah mengizinkanku. Karena memang mereka tak peduli padaku lagi" ucapnya sembari tersenyum miris
"Non, bukannya bibi menentangmu, tapi orangtua non emang sayang sama non makanya ngikutin semua kemauan nona" Nasehat kecil bisum untuk menghilangkan rasa kesal gadis ini kepada orangtuanya.
"Apapun itu tidak apa. Aku akan mencari jati diriku dan mencari tahu beberapa hal disana" ucapnya mantapkan diri
"Bibi hanya berpesan, jika nona sudah lulus kuliah kembali ke rumah ya non" ucap bisum mengingatkan yg terdengar menaruh satu permintaan didalamnya.

Bi sum sudah menganggap nona mudanya ini seperti anaknya sendiri. Gadis ini selalu mencurahkan keluh kesah padanya jika ada masalah tentang sekolahnya.
"Sudah rapi semua bi? Malam ini aku akan berangkat, aku sudah bilang sama mami dan papi. Aku titip rumah ini ya bi?" Billya sayang bibi" Ucap gadis itu seraya memeluk bibinya dan berpamitan.

Mereka terus melambaikan tangan hingga gadis itu sudah tak terlihat dari mata bisum
"Semoga kamu dilindungi non, bibi juga sayang non" ucap bisum menutup pintu dan melanjutkan pekerjaannya.

BANGTAN DIE GHOSTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang